Sebuah representasi simbolis tentang dinding yang memisahkan.
Kisah Yajuj dan Majuj (atau Gog dan Magog dalam tradisi lain) merupakan salah satu narasi profetik yang paling sering dibahas dalam teologi Islam, Kristen, dan Yudaisme. Mereka digambarkan sebagai bangsa-bangsa besar yang terkurung oleh sebuah penghalang yang dibangun oleh Dzulqarnain. Pertanyaan yang paling sering muncul adalah: Berapa sebenarnya jumlah Yajuj dan Majuj?
Meskipun Al-Qur'an dan Hadis memberikan gambaran jelas tentang kondisi mereka yang akan keluar menjelang hari kiamat, keterangan spesifik mengenai angka pasti jumlah mereka tidak disebutkan secara eksplisit. Hal ini menyebabkan berbagai penafsiran dan riwayat yang mencoba memberikan estimasi berdasarkan perbandingan populasi manusia normal.
Sumber utama yang sering dikutip untuk memperkirakan jumlah mereka berasal dari hadis-hadis yang menjelaskan tentang perbandingan antara umat manusia dan Yajuj Majuj. Salah satu riwayat yang paling terkenal, meskipun tingkat kesahihannya berbeda-beda menurut ulama, menyatakan bahwa dari setiap seribu (1000) orang, sembilan ratus sembilan puluh sembilan (999) adalah Yajuj Majuj, dan hanya satu orang yang merupakan keturunan Adam (manusia biasa).
Jika kita mengambil premis ini secara harfiah, maka jumlah mereka adalah 99.9% dari total populasi global yang akan ada saat mereka dilepaskan. Angka ini menunjukkan betapa masif dan tak terhitung banyaknya populasi mereka jika dibandingkan dengan manusia normal. Mereka digambarkan sebagai kelompok yang sangat banyak, menyerupai gelombang air yang membanjiri daratan.
Fokus utama dalam deskripsi kenabian bukanlah pada angka pastinya, melainkan pada kekuatan penghancur dan sifat mereka. Ketika tembok Dzulqarnain runtuh, mereka akan menyebar ke seluruh penjuru bumi. Mereka tidak akan menyisakan apa pun yang mereka lewati; semua sumber air akan mereka minum habis, dan semua penduduk yang mereka temui akan mereka musnahkan.
Penggambaran seperti kawanan belalang atau gelombang laut menekankan skala kehancuran yang mereka bawa. Hal ini memperkuat keyakinan bahwa jumlah Yajuj Majuj pasti melebihi kapasitas pemikiran manusia normal untuk menghitungnya. Jumlah mereka dirancang sedemikian rupa sehingga pertahanan kolektif umat manusia menjadi sia-sia dihadapan gelombang populasi mereka yang tak terhingga.
Dalam konteks eskatologi, peran Yajuj Majuj adalah menjadi ujian terakhir bagi iman sebelum kedatangan hari kiamat besar. Jumlah mereka haruslah sedemikian besar sehingga menciptakan keputusasaan universal. Jika jumlah mereka sedikit, ujian tersebut tidak akan signifikan. Keberadaan mereka dalam volume yang sangat besar menegaskan betapa besar kuasa Allah SWT dalam mengendalikan dan melepaskan makhluk-Nya pada waktu yang telah ditetapkan.
Beberapa cendekiawan mencoba mengaitkan hadis perbandingan 999 banding 1 dengan populasi manusia sejak masa Nabi Adam AS hingga akhir zaman. Namun, ini adalah spekulasi yang sangat sulit dibuktikan karena kurangnya data historis yang akurat mengenai jumlah populasi manusia di masa lalu. Oleh karena itu, kesimpulan yang paling aman adalah menerima bahwa jumlah Yajuj Majuj adalah "sangat banyak" dan "hampir tak terhitung," melebihi bayangan kita.
Pada akhirnya, fokus spiritual harus dialihkan dari mencari angka pasti ke persiapan menghadapi zaman kegelapan tersebut. Apakah mereka berjumlah jutaan, miliaran, atau triliunan, yang jelas adalah mereka akan datang dalam jumlah yang luar biasa besar setelah tembok yang menahan mereka hancur. Kisah Yajuj Majuj adalah pengingat akan kuasa yang tersembunyi dan kepastian akan janji-janji kenabian yang akan terwujud di akhir zaman.