Kaidah Hitungan dalam Bahasa Arab: Memahami Angka dan Bilangan

١ ٢ ٣

Simbol angka Arab (١, ٢, ٣) dan representasi geometris untuk konsep hitungan.

Bahasa Arab, sebagai bahasa yang kaya dan mendalam, memiliki aturan tersendiri dalam penggunaan angka dan bilangan. Memahami kaidah hitungan dalam bahasa Arab tidak hanya penting bagi mereka yang belajar bahasa Arab, tetapi juga bagi siapa saja yang tertarik dengan struktur linguistik dan matematis. Kaidah ini mencakup cara mengucapkan, menulis, dan menggunakannya dalam konteks kalimat yang benar.

Angka Dasar (الأعداد الأصلية - Al-A'dad Al-Ashliyyah)

Sama seperti bahasa lain, bahasa Arab memiliki angka-angka dasar dari nol hingga sembilan. Angka-angka ini adalah fondasi untuk membentuk bilangan yang lebih besar.

Penting untuk dicatat bahwa angka 3 hingga 10 memiliki bentuk yang berbeda tergantung pada jenis kelamin (gender) dari kata benda yang dihitung. Jika kata benda yang dihitung berjenis muzakkar (maskulin), maka angka menggunakan bentuk muannats (feminin), dan sebaliknya.

Contoh:

ثَلَاثَةُ رِجَالٍ (thalathatu rijali) - tiga pria (رِجَال muzakkar, angka bentuk muannats)

ثَلَاثُ نِسْوَةٍ (thalathu niswatin) - tiga wanita (نِسْوَة muannats, angka bentuk muzakkar)

Bilangan Puluhan (الأعداد العَشَرِيَّة - Al-A'dad Al-'Ashariyyah)

Bilangan puluhan dalam bahasa Arab dibentuk dengan menambahkan akhiran khusus atau menggunakan kombinasi dengan angka dasar.

Contoh:

أَحَدَ عَشَرَ كَوْكَبًا (ahada 'ashara kawkaban) - sebelas planet (كَوْكَب muzakkar)

تِسْعَةَ عَشْرَةَ بِنْتًا (tis'ata 'ashrata bintan) - sembilan belas gadis (بِنْت muannats)

Angka puluhan lainnya adalah:

Bilangan Ratusan, Ribuan, dan Seterusnya

Untuk bilangan yang lebih besar, kaidahnya menjadi lebih terstruktur:

Aturan Penulisan Bilangan Gabungan

Ketika menggabungkan puluhan dan satuan (misalnya 21, 35), angka satuan disebutkan terlebih dahulu, diikuti oleh kata penghubung وَ (wa - dan), lalu angka puluhan.

Contoh:

أَحَدٌ وَعِشْرُون (ahadun wa 'ishrun) - 21

خَمْسَةٌ وَثَلَاثُونَ (khamsatun wa thalathuna) - 35

Nomor Urut (الأعداد التَرْتِيبِيَّة - Al-A'dad At-Tartibiyyah)

Nomor urut memiliki kaidah tersendiri dan selalu mengikuti jenis kelamin kata benda yang diterangkan.

Contoh:

الطَّالِبُ الثَّانِي (ath-thalibu ath-thani) - siswa kedua (muzakkar)

الصَّفُّ الثَّالِث (ash-shaffu ath-tholith) - kelas ketiga (muzakkar)

القَاعَةُ الرَّابِعَة (al-qa'atu ar-rabiah) - ruangan keempat (muannats)

Kesimpulan

Menguasai kaidah hitungan dalam bahasa Arab membutuhkan latihan dan pemahaman yang cermat terhadap aturan jenis kelamin, bentuk tunggal/jamak, dan kasus tata bahasa. Namun, dengan pemahaman yang bertahap, Anda akan dapat menggunakan angka dan bilangan dengan percaya diri dalam berbagai konteks komunikasi.

🏠 Homepage