Asam lambung adalah bagian alami dari sistem pencernaan kita. Namun, ketika produksi asam berlebihan atau terjadi pelemahan pada lapisan pelindung kerongkongan dan lambung, muncul kondisi yang dikenal sebagai dispepsia atau sensasi perih yang kita kenal sebagai heartburn atau sakit maag.
Minum antasida adalah solusi cepat dan umum yang banyak dipilih untuk menetralkan asam lambung yang sudah terlanjur naik. Antasida bekerja dengan cara meningkatkan pH lambung (menjadikannya kurang asam) secara cepat. Obat ini sangat efektif untuk meredakan gejala sesaat, seperti rasa terbakar di dada atau perut kembung akibat gas.
Ilustrasi: Reaksi cepat antasida meredakan asam lambung.
Meskipun antasida mudah didapatkan, cara konsumsinya sangat memengaruhi efektivitasnya. Berikut adalah beberapa panduan penting terkait minum antasida:
Antasida tersedia dalam bentuk tablet kunyah, cair (suspensi), atau tablet hisap.
Antasida adalah pereda gejala cepat, bukan obat penyembuh jangka panjang. Ini adalah poin krusial yang sering dilupakan ketika orang terlalu sering minum antasida.
Antasida hanya menetralkan asam yang sudah ada. Ia tidak mengurangi produksi asam di masa depan, tidak memperbaiki kerusakan esofagus (GERD kronis), dan tidak menyembuhkan tukak lambung.
Karena antasida mengubah tingkat keasaman lambung, ia dapat memengaruhi penyerapan obat lain. Contohnya, beberapa antibiotik, obat tiroid, atau suplemen zat besi mungkin tidak terserap dengan baik jika diminum bersamaan dengan antasida.
Aturan umum: Jika Anda mengonsumsi obat resep harian, beri jeda waktu minimal 2 jam antara konsumsi obat resep tersebut dengan minum antasida Anda.
Jika Anda mendapati diri Anda perlu mengonsumsi antasida lebih dari dua kali seminggu secara rutin, ini adalah sinyal bahwa Anda memerlukan evaluasi medis lebih lanjut. Penggunaan antasida yang terlalu sering bisa menutupi gejala kondisi yang lebih serius.
Segera cari bantuan profesional jika Anda mengalami: