Dalam riuhnya kehidupan modern yang serba cepat dan menuntut, seringkali kita mendengar ungkapan "ongkang-ongkang". Ungkapan ini, yang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) bermakna duduk dengan kaki diayun-ayunkan, seringkali diasosiasikan dengan kemalasan, bermalas-malasan, atau tanpa melakukan pekerjaan berat. Namun, di balik konotasi yang sekilas negatif, terdapat sebuah filosofi mendalam yang bisa kita gali dari "ongkang-ongkang" ini, sebuah seni hidup yang tidak sekadar tentang bermalas-malasan, melainkan tentang mencapai ketenangan, kebebasan, dan makna dalam hidup.
Artikel ini akan membawa Anda menelusuri berbagai dimensi dari "ongkang-ongkang" sejati. Kita akan membongkar mitos-mitos di sekitarnya, memahami mengapa begitu banyak orang mendambakan gaya hidup ini, serta bagaimana kita dapat mencapainya bukan dengan meninggalkan semua tanggung jawab, melainkan dengan strategi cerdas, perubahan pola pikir, dan penemuan kembali nilai-nilai esensial dalam hidup. Bersiaplah untuk mengubah persepsi Anda tentang "ongkang-ongkang" dari sekadar tindakan fisik menjadi sebuah cetak biru untuk kehidupan yang lebih seimbang dan memuaskan.
Gambar: Ilustrasi seseorang yang sedang menikmati ongkang-ongkang di pantai.
Secara harfiah, "ongkang-ongkang" adalah tindakan mengayunkan kaki saat duduk. Namun, dalam konteks sosial, ia seringkali disematkan pada seseorang yang tidak melakukan apa-apa, yang menikmati hasil tanpa usaha, atau yang hidup dalam kemewahan tanpa berkeringat. Konotasi negatif ini telah mengakar dalam masyarakat kita yang menjunjung tinggi kerja keras, produktivitas, dan perjuangan.
Tetapi, mari kita coba melihatnya dari sudut pandang yang berbeda. Bagaimana jika "ongkang-ongkang" bukan tentang absennya aktivitas, melainkan tentang kebebasan untuk memilih aktivitas? Bagaimana jika itu adalah buah dari perencanaan yang matang, manajemen waktu yang efektif, dan penciptaan sistem yang memungkinkan seseorang menikmati hidup tanpa terikat pada tuntutan pekerjaan yang tak berujung?
Penting untuk membedakan antara "ongkang-ongkang" sejati dengan kemalasan. Kemalasan adalah keengganan untuk melakukan pekerjaan atau aktivitas yang seharusnya dilakukan, seringkali karena kurangnya motivasi atau disiplin. Sementara itu, "ongkang-ongkang" sejati adalah:
Jadi, "ongkang-ongkang" yang kita bicarakan di sini bukanlah ajakan untuk hidup tanpa tujuan, melainkan undangan untuk merancang hidup di mana pekerjaan dan istirahat memiliki tempat yang seimbang, dan di mana kita memiliki kendali atas waktu dan energi kita. Ini adalah aspirasi untuk mencapai titik di mana kita dapat bekerja karena keinginan, bukan karena keharusan semata.
Di tengah tekanan pekerjaan, tuntutan sosial, dan kecepatan informasi yang tak terhenti, tidak mengherankan jika ide tentang "ongkang-ongkang" menjadi semakin menarik. Ada beberapa alasan mendasar mengapa banyak orang secara diam-diam (atau terang-terangan) mendambakan gaya hidup ini:
Dunia kerja modern seringkali datang dengan beban stres yang sangat tinggi. Deadline ketat, ekspektasi yang tidak realistis, persaingan sengit, dan jam kerja yang panjang dapat menyebabkan burnout—kelelahan fisik, emosional, dan mental yang parah. Konsep "ongkang-ongkang" menawarkan visi tentang kehidupan di mana tekanan-tekanan ini diminimalisir, memberikan ruang bagi pikiran untuk tenang dan jiwa untuk pulih.
Bayangkan sebuah pagi tanpa tergesa-gesa, tanpa alarm yang memekakkan telinga, tanpa hiruk-pikuk persiapan kantor. Bayangkan hari-hari di mana Anda tidak perlu mengkhawatirkan email yang menumpuk atau panggilan telepon yang mendesak. Kebebasan dari stres kronis ini adalah magnet utama yang menarik banyak orang ke filosofi "ongkang-ongkang". Ini adalah impian tentang kesehatan mental yang optimal, di mana waktu luang bukan lagi kemewahan, melainkan norma.
Waktu adalah aset paling berharga yang kita miliki. Namun, dalam sebagian besar skenario kerja, waktu kita "dibeli" oleh perusahaan atau klien, mengikat kita pada jadwal yang kaku. "Ongkang-ongkang" menjanjikan kemandirian penuh atas jadwal pribadi. Ini berarti:
Kebebasan waktu ini adalah fondasi untuk kehidupan yang lebih kaya dan memuaskan, di mana pengalaman-pengalaman baru dapat dikejar tanpa hambatan birokrasi atau jadwal yang ketat.
Banyak dari kita memiliki minat atau bakat yang terpaksa dikubur dalam-dalam karena tuntutan pekerjaan. "Ongkang-ongkang" membuka pintu bagi kita untuk kembali mengeksplorasi passion tersebut. Apakah itu menulis buku, melukis, belajar alat musik baru, berkebun, atau menjadi sukarelawan, memiliki waktu luang yang melimpah memungkinkan kita untuk benar-benar mendalami apa yang membuat jiwa kita bersemangat.
Ini bukan hanya tentang mengisi waktu kosong, melainkan tentang penemuan diri kembali dan memperkaya kehidupan dengan aktivitas yang memberi energi, bukan mengurasnya. Hobi dan passion seringkali menjadi sumber kebahagiaan dan kepuasan yang jauh lebih dalam daripada pencapaian profesional semata.
Pada akhirnya, semua alasan di atas bermuara pada satu tujuan utama: peningkatan kualitas hidup. "Ongkang-ongkang" berarti:
Ini adalah visi tentang hidup yang holistik, di mana kesejahteraan di semua tingkatan menjadi prioritas utama, bukan hanya sekadar sampingan dari kesibukan mencari nafkah.
Mencapai gaya hidup "ongkang-ongkang" yang bermakna bukanlah sekadar mimpi belaka; itu adalah tujuan yang dapat dicapai dengan strategi yang tepat dan perubahan pola pikir yang mendalam. Ini bukan tentang memenangkan lotre, melainkan tentang membangun fondasi yang kokoh untuk kebebasan.
Tidak dapat dipungkiri, salah satu pilar terpenting untuk dapat "ongkang-ongkang" adalah kebebasan finansial. Ini tidak berarti Anda harus menjadi miliarder, tetapi memiliki cukup aset atau pendapatan pasif untuk menutupi kebutuhan hidup Anda tanpa harus bekerja secara aktif setiap hari. Ada beberapa jalur untuk mencapai ini:
Mulai berinvestasi sedini mungkin adalah kunci. Pasar saham, properti, reksa dana, obligasi, atau bahkan kripto (dengan risiko yang terukur) dapat menjadi mesin pertumbuhan kekayaan Anda. Tujuan utamanya adalah menciptakan portofolio yang menghasilkan pendapatan pasif, seperti dividen, sewa, atau bunga, yang cukup untuk gaya hidup Anda. Proses ini memerlukan riset, kesabaran, dan kadang-kadang keberanian untuk mengambil risiko yang terhitung.
Penting untuk diingat bahwa investasi bukan jaminan instan untuk kekayaan. Ini adalah maraton, bukan sprint. Pendidikan finansial yang solid akan membantu Anda membuat keputusan yang tepat, menghindari penipuan, dan mengelola risiko. Mulailah dengan jumlah kecil, belajar dari kesalahan, dan terus kembangkan pengetahuan Anda.
Pendapatan pasif adalah uang yang Anda hasilkan dengan sedikit atau tanpa usaha berkelanjutan. Ini adalah jantung dari kemampuan "ongkang-ongkang". Contohnya meliputi:
Menciptakan sumber pendapatan pasif membutuhkan upaya awal yang signifikan, tetapi begitu sistemnya berjalan, ia dapat terus menghasilkan uang untuk Anda bahkan saat Anda tidur atau berlibur. Diversifikasi sumber pendapatan pasif juga penting untuk mengurangi risiko.
Kebebasan finansial bukan hanya tentang berapa banyak uang yang Anda hasilkan, tetapi juga berapa banyak yang Anda belanjakan. Dengan mengadopsi gaya hidup minimalis dan secara sadar mengurangi pengeluaran yang tidak perlu, Anda dapat mencapai kemandirian finansial lebih cepat dan dengan jumlah uang yang lebih sedikit.
Semakin kecil biaya hidup Anda, semakin sedikit pendapatan pasif yang Anda butuhkan untuk "ongkang-ongkang" sejati.
Dalam dunia modern, "ongkang-ongkang" seringkali berarti membangun sistem yang bekerja untuk Anda. Ini melibatkan dua konsep penting:
Identifikasi tugas-tugas berulang dalam pekerjaan atau kehidupan pribadi Anda yang dapat diotomatisasi. Ini bisa melalui:
Bahkan dalam pekerjaan yang paling kompleks pun, ada elemen-elemen yang bisa disederhanakan atau diotomatisasi. Tujuan utamanya adalah membebaskan waktu Anda dari pekerjaan yang tidak memerlukan sentuhan manusia yang unik.
Anda tidak perlu melakukan semuanya sendiri. Belajar mendelegasikan tugas kepada orang lain adalah keterampilan penting. Ini bisa berarti:
Delegasi yang efektif bukan berarti melimpahkan pekerjaan yang tidak Anda sukai, tetapi lebih kepada mempercayakan tugas kepada orang yang lebih ahli atau yang memiliki kapasitas untuk melakukannya, sehingga Anda dapat fokus pada apa yang paling penting dan strategis bagi Anda.
Mungkin yang paling menantang dari semua adalah mengubah pola pikir kita tentang pekerjaan, nilai diri, dan kesuksesan. Masyarakat kita seringkali mengukur nilai seseorang dari seberapa sibuk mereka, berapa jam mereka bekerja, atau seberapa besar gaji mereka. Untuk "ongkang-ongkang" sejati, kita harus melepaskan paradigma ini.
Bagi sebagian orang, kesuksesan bukan lagi tentang status atau kekayaan material semata, melainkan tentang:
Dengan mendefinisikan ulang kesuksesan, "ongkang-ongkang" menjadi sebuah alat untuk mencapai tujuan-tujuan ini, bukan hanya sekadar akhir dari pekerjaan. Ini adalah tentang hidup yang kaya akan makna, bukan hanya kaya akan uang.
Banyak dari kita mengidentifikasi diri kita dengan pekerjaan kita. "Saya seorang dokter," "Saya seorang insinyur," "Saya seorang pengusaha." Ketika pekerjaan ini diambil, atau ketika kita tidak lagi perlu melakukannya, ada risiko kehilangan rasa identitas dan tujuan. Untuk "ongkang-ongkang" sejati, kita perlu membangun identitas yang lebih luas, yang tidak sepenuhnya bergantung pada profesi kita.
Identitas kita bisa bersumber dari peran kita sebagai orang tua, pasangan, teman, seniman, petualang, pembelajar, atau filantropis. Mengembangkan berbagai aspek diri kita memungkinkan kita untuk merasa utuh dan bermakna bahkan ketika kita tidak lagi terikat pada dunia kerja konvensional.
Salah satu hambatan terbesar untuk menikmati "ongkang-ongkang" adalah rasa bersalah. Kita mungkin merasa bersalah karena tidak "produktif" atau tidak berkontribusi seperti orang lain. Mengatasi rasa bersalah ini memerlukan pemahaman bahwa istirahat, refleksi, dan waktu luang adalah bagian integral dari kehidupan yang sehat dan produktif dalam jangka panjang. Mereka bukan kemewahan yang tidak pantas, melainkan kebutuhan dasar manusia.
Menerima bahwa Anda telah bekerja keras, berinvestasi dengan cerdas, dan kini berhak menikmati hasil dari upaya tersebut adalah langkah krusial. Rasa bersalah dapat menghancurkan kebahagiaan yang seharusnya Anda rasakan dari kebebasan yang telah Anda capai.
Gambar: Tangan yang memegang daun muda, melambangkan pertumbuhan dan ketenangan.
Setelah mencapai kemampuan untuk "ongkang-ongkang," tantangan berikutnya adalah bagaimana benar-benar menikmatinya. Ini bukan hanya tentang memiliki waktu luang, tetapi bagaimana kita menggunakannya untuk memperkaya hidup. Tanpa tujuan atau minat, waktu luang yang melimpah justru bisa menjadi sumber kebosanan dan kehampaan. Seni menikmati "ongkang-ongkang" adalah tentang menciptakan kehidupan yang penuh makna dan sukacita.
Salah satu kunci untuk menikmati "ongkang-ongkang" adalah mindfulness—kemampuan untuk sepenuhnya hadir di saat ini. Kita hidup di dunia yang serba distraksi, dan bahkan ketika kita tidak bekerja, pikiran kita seringkali melayang ke masa lalu atau masa depan. Mindfulness membantu kita untuk:
Praktik mindfulness bisa sesederhana meluangkan beberapa menit setiap hari untuk bernapas secara sadar, atau lebih dalam melalui meditasi teratur. Ini adalah investasi waktu yang akan membayar dividen besar dalam kualitas pengalaman hidup Anda.
Seperti yang telah disebutkan, waktu luang yang dihasilkan dari "ongkang-ongkang" adalah kesempatan emas untuk mengejar passion yang mungkin terlupakan. Ini bisa jadi hobi lama yang ditinggalkan, atau minat baru yang selalu ingin Anda jelajahi. Beberapa ide:
Passion ini memberi tujuan dan kegembiraan, mengisi hidup Anda dengan makna dan menghindari kebosanan. Mereka juga bisa menjadi sumber koneksi sosial baru dengan orang-orang yang memiliki minat serupa.
Kebebasan waktu yang dimiliki oleh gaya hidup "ongkang-ongkang" juga memberikan kesempatan untuk memperkuat hubungan dengan keluarga dan teman. Dalam kehidupan yang sibuk, seringkali hubungan menjadi terabaikan. Sekarang, Anda memiliki waktu untuk:
Manusia adalah makhluk sosial, dan hubungan yang kuat adalah salah satu prediktor utama kebahagiaan dan umur panjang. "Ongkang-ongkang" sejati harus mencakup kekayaan hubungan interpersonal.
Tanpa tekanan pekerjaan yang konstan, Anda memiliki kesempatan untuk benar-benar berinvestasi pada kesehatan Anda. Ini bukan hanya tentang mencegah penyakit, tetapi tentang mengoptimalkan energi dan vitalitas Anda untuk menikmati kebebasan yang telah Anda raih. Prioritaskan:
Kesehatan adalah kekayaan sejati, dan dengan waktu luang yang Anda miliki, tidak ada alasan untuk tidak menjadikannya prioritas utama.
Meskipun "ongkang-ongkang" menjanjikan kebebasan dan ketenangan, ada potensi jebakan yang perlu diwaspadai. Tanpa struktur, tujuan, atau interaksi sosial, waktu luang yang berlebihan bisa mengarah pada kebosanan, isolasi, dan bahkan depresi. Kunci adalah menemukan keseimbangan dan terus menemukan cara untuk tetap relevan dan bersemangat.
Salah satu risiko terbesar dari "ongkang-ongkang" yang tidak terencana adalah hilangnya tujuan. Ketika struktur dan tujuan yang diberikan oleh pekerjaan hilang, beberapa orang mungkin merasa tersesat. Untuk mengatasinya:
Tujuan utama bukanlah untuk tidak melakukan apa-apa, melainkan untuk memiliki kebebasan memilih apa yang ingin Anda lakukan, dan itu termasuk memiliki tujuan yang mendorong Anda maju.
Risiko lain adalah isolasi sosial. Ketika Anda tidak lagi pergi bekerja atau berinteraksi dengan rekan kerja secara rutin, penting untuk secara aktif mencari dan memelihara hubungan sosial. Ini bisa melalui:
Interaksi sosial adalah kebutuhan dasar manusia dan penting untuk kesehatan mental dan emosional Anda. Jangan biarkan kebebasan Anda mengarah pada isolasi.
Dunia terus berubah, dan stagnasi dapat menyebabkan rasa tidak relevan. "Ongkang-ongkang" yang sehat melibatkan komitmen terhadap pembelajaran seumur hidup. Ini bisa berarti:
Pembelajaran menjaga pikiran Anda tetap tajam, membuka perspektif baru, dan menambah kedalaman pada kehidupan Anda. Ini juga dapat membantu Anda tetap terhubung dengan dunia dan perkembangan di dalamnya.
Meskipun Anda telah mencapai kebebasan finansial, penting untuk terus mengelola keuangan dengan bijak. Pasar bisa berfluktuasi, dan biaya hidup bisa berubah. Lakukan secara berkala:
Kemandirian finansial adalah fondasi dari "ongkang-ongkang" sejati, dan menjaganya tetap kokoh adalah tanggung jawab berkelanjutan.
Untuk memahami "ongkang-ongkang" dengan lebih baik, kita dapat membedakan antara dua jenis pendekatan: "ongkang-ongkang aktif" dan "ongkang-ongkang pasif." Keduanya memiliki tempatnya, namun perbedaannya sangat penting untuk menjaga kehidupan yang bermakna dan memuaskan.
Ini adalah jenis "ongkang-ongkang" yang paling sering dibayangkan orang: duduk santai, tidak melakukan apa-apa yang menuntut, menikmati ketenangan. Ini adalah waktu untuk pemulihan, refleksi, dan pengisian ulang energi. Contohnya termasuk:
Ongkang-ongkang pasif sangat penting untuk kesehatan mental dan fisik. Ini adalah saat tubuh dan pikiran dapat beristirahat dari tekanan dan tuntutan sehari-hari. Ini adalah waktu untuk membiarkan pikiran Anda mengembara, untuk memproses informasi, dan untuk merasakan ketenangan yang mendalam. Namun, jika ini adalah satu-satunya bentuk "ongkang-ongkang" yang Anda praktikkan, Anda berisiko jatuh ke dalam kebosanan atau perasaan stagnasi.
Ongkang-ongkang aktif adalah tentang mengisi waktu luang Anda dengan aktivitas yang memberikan makna, kegembiraan, pertumbuhan, dan koneksi, tetapi tanpa tekanan atau keharusan seperti pekerjaan konvensional. Ini adalah "ongkang-ongkang" yang produktif secara pribadi, di mana Anda memilih untuk terlibat dalam hal-hal yang benar-benar Anda pedulikan. Contohnya meliputi:
Ongkang-ongkang aktif adalah inti dari kehidupan yang kaya dan memuaskan. Ini adalah cara untuk tetap terlibat dengan dunia dan diri sendiri, terus berkembang, dan menemukan kegembiraan dalam prosesnya, bukan hanya dalam hasil akhir. Ini adalah bukti bahwa "ongkang-ongkang" bukan berarti kemalasan, melainkan kebebasan untuk mengejar apa yang benar-benar memberi Anda hidup.
Keseimbangan antara ongkang-ongkang pasif dan aktif sangat personal. Beberapa orang mungkin membutuhkan lebih banyak waktu untuk pemulihan pasif, sementara yang lain mungkin merasa lebih puas dengan lebih banyak aktivitas aktif. Kunci adalah mendengarkan diri sendiri dan menyesuaikan gaya hidup Anda untuk memenuhi kebutuhan Anda yang terus berubah. Tujuan akhirnya adalah mencapai keadaan di mana waktu Anda adalah milik Anda sepenuhnya, dan Anda dapat memilih untuk mengisi waktu itu dengan cara yang paling sesuai dengan kesejahteraan dan kebahagiaan Anda.
Jangan takut untuk bereksperimen. Cobalah berbagai hobi, eksplorasi tempat-tempat baru, atau luangkan waktu untuk relaksasi yang lebih dalam. Seiring waktu, Anda akan menemukan ritme yang paling cocok untuk Anda, yang memungkinkan Anda menikmati sepenuhnya kebebasan yang telah Anda raih melalui seni hidup "ongkang-ongkang" ini.
Untuk lebih memahami bagaimana konsep "ongkang-ongkang" dapat diwujudkan, mari kita bayangkan sebuah studi kasus fiktif tentang perjalanan seorang individu. Ini akan membantu kita melihat bagaimana strategi dan perubahan pola pikir dapat diterapkan dalam kehidupan nyata.
Budi adalah seorang manajer proyek di sebuah perusahaan teknologi terkemuka. Setiap harinya, ia terjebak dalam siklus "rat race": bangun pagi, macet di jalan, menghadapi tekanan deadline, rapat tak berujung, pulang larut malam, dan akhirnya tumbang di tempat tidur, hanya untuk mengulanginya lagi esok hari. Meskipun gajinya lumayan, ia merasa hampa, stres, dan kelelahan secara kronis. Usianya menginjak 40-an, dan ia mulai merenungkan makna hidupnya. Ia mendambakan "ongkang-ongkang"—kebebasan untuk mengatur waktunya sendiri, tanpa tekanan yang membebani.
Titik balik Budi datang setelah ia mengalami burnout ringan. Ia menyadari bahwa ia tidak bisa terus seperti ini. Budi mulai membaca buku tentang kebebasan finansial dan gaya hidup minimalis. Ia menetapkan tujuan yang jelas: dalam 5-7 tahun, ia ingin memiliki cukup pendapatan pasif untuk menutupi 80% dari pengeluaran dasarnya. Langkah-langkah yang diambil Budi:
Selama fase ini, Budi masih bekerja keras, namun dengan tujuan yang jelas, ia memiliki motivasi baru. Ia juga mulai mempraktikkan mindfulness untuk mengelola stresnya.
Lima tahun kemudian, investasi Budi telah tumbuh, dan properti sewanya menghasilkan arus kas positif. Namun, ia menyadari bahwa ia tidak bisa langsung berhenti bekerja begitu saja. Ia membutuhkan lebih banyak pendapatan pasif dan pengalaman di luar pekerjaan korporat.
Langkah-langkah yang diambil Budi:
Pada akhir fase ini, Budi merasa lebih percaya diri dengan kemampuannya untuk bertahan hidup tanpa gaji tetap. Pendapatan pasifnya kini bisa menutupi 70% pengeluarannya, dan bisnis onlinenya mulai menunjukkan potensi.
Pada usia 45 tahun, Budi memutuskan untuk pensiun dini dari pekerjaan korporatnya. Ini adalah keputusan yang menakutkan, tetapi ia telah mempersiapkannya selama bertahun-tahun. Kehidupan "ongkang-ongkang" Budi terlihat seperti ini:
Budi tidak lagi "bekerja" dalam arti tradisional, tetapi ia sangat aktif dan produktif dalam mengejar minat dan tujuan pribadinya. Ia mengalami rasa damai, tujuan, dan kebahagiaan yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Ia masih melakukan hal-hal yang menantang, tetapi tantangan itu datang dari pilihan sadar, bukan dari tekanan eksternal.
Kisah Budi menunjukkan bahwa "ongkang-ongkang" sejati bukanlah tentang kemalasan, melainkan tentang perencanaan yang cermat, kerja keras yang strategis di awal, dan perubahan pola pikir untuk mendefinisikan ulang kesuksesan. Ini adalah perjalanan yang membutuhkan waktu dan dedikasi, tetapi imbalannya adalah kehidupan yang penuh kebebasan, makna, dan ketenangan.
Pada akhirnya, "ongkang-ongkang" bukanlah sekadar tentang mengayun-ayunkan kaki tanpa beban; itu adalah sebuah metafora untuk kehidupan yang dirancang dengan sengaja, di mana kebebasan, ketenangan, dan makna menjadi inti dari keberadaan kita. Ini adalah hasil dari kerja keras yang cerdas, perencanaan finansial yang matang, dan pergeseran pola pikir yang menempatkan kesejahteraan pribadi di atas tuntutan tanpa henti dari dunia modern.
Kita telah menjelajahi mengapa dorongan untuk hidup "ongkang-ongkang" begitu kuat—mulai dari keinginan untuk bebas dari stres dan burnout hingga dambaan akan kebebasan waktu untuk mengejar passion dan meningkatkan kualitas hidup. Kita juga telah membahas strategi konkret untuk mencapainya, mulai dari membangun kebebasan finansial melalui investasi dan pendapatan pasif, hingga menerapkan otomatisasi dan delegasi, serta yang terpenting, mengubah paradigma kita tentang kesuksesan dan nilai diri.
Yang tidak kalah penting adalah seni menikmati "ongkang-ongkang" itu sendiri. Ini bukan tentang kekosongan, melainkan tentang mengisi waktu luang dengan aktivitas yang bermakna: praktik mindfulness, mengejar hobi dan passion, memperkuat hubungan sosial, dan menjadikan kesehatan fisik serta mental sebagai prioritas utama. Kita juga telah belajar bagaimana menghindari jebakan kebosanan dan isolasi dengan tetap relevan, terus belajar, dan menjaga keterlibatan sosial.
Perbedaan antara "ongkang-ongkang aktif" dan "ongkang-ongkang pasif" menunjukkan bahwa kebebasan sejati adalah kemampuan untuk memilih bagaimana kita menghabiskan setiap momen kita, apakah itu untuk istirahat total atau untuk terlibat dalam kegiatan yang memperkaya jiwa dan pikiran.
Mungkin Anda tidak akan mencapai "ongkang-ongkang" dalam semalam, dan mungkin Anda tidak akan pensiun dini dari pekerjaan Anda sepenuhnya. Namun, filosofi di balik "ongkang-ongkang"—yaitu mengambil kendali atas hidup Anda, memprioritaskan kesejahteraan, dan mengejar makna di luar tuntutan materi—adalah sesuatu yang dapat kita semua terapkan dalam tingkat yang berbeda. Setiap langkah kecil menuju otomatisasi, setiap keputusan finansial yang bijaksana, setiap momen yang dihabiskan dengan sengaja, adalah sebuah langkah menuju kehidupan yang lebih "ongkang-ongkang" dan lebih memuaskan.
Jadi, mulailah hari ini. Renungkan apa arti "ongkang-ongkang" bagi Anda. Buatlah rencana. Ambil tindakan. Dan biarkan perjalanan menuju ketenangan dan kebebasan sejati dimulai. Karena pada akhirnya, hidup ini terlalu singkat untuk tidak sesekali duduk santai, mengayun-ayunkan kaki, dan menikmati buah dari usaha Anda, dalam sebuah seni hidup yang benar-benar bermakna.