Angin duduk, atau dalam istilah medis disebut angina pektoris, adalah gejala nyeri atau ketidaknyamanan pada dada yang timbul ketika otot jantung tidak mendapatkan cukup darah kaya oksigen. Kondisi ini bukanlah penyakit jantung itu sendiri, melainkan sebuah peringatan bahwa ada masalah mendasar, seringkali disebabkan oleh penyempitan arteri koroner (penyakit jantung koroner).
Meskipun serangan angin duduk seringkali bersifat sementara, membiarkannya tanpa penanganan dan pencegahan adalah tindakan berisiko tinggi. Pencegahan angin duduk harus menjadi prioritas utama bagi siapa pun yang memiliki faktor risiko, termasuk riwayat keluarga, usia lanjut, diabetes, atau hipertensi. Pencegahan yang efektif berfokus pada modifikasi gaya hidup dan manajemen kondisi medis yang mendasarinya.
Apa yang kita masukkan ke dalam tubuh sangat memengaruhi kesehatan pembuluh darah kita. Diet yang buruk adalah kontributor utama aterosklerosis, yang menjadi akar penyebab angin duduk. Untuk pencegahan angin duduk melalui nutrisi, fokuslah pada diet yang rendah lemak jenuh, kolesterol, dan natrium.
Jantung adalah otot, dan seperti otot lainnya, ia menjadi lebih kuat melalui latihan. Olahraga teratur meningkatkan sirkulasi darah dan membantu menjaga berat badan ideal, yang sangat penting dalam pencegahan angin duduk.
Tujuannya adalah minimal 150 menit aktivitas aerobik intensitas sedang per minggu (misalnya, jalan cepat, berenang, bersepeda). Selalu konsultasikan dengan dokter sebelum memulai rutinitas olahraga baru, terutama jika Anda sudah memiliki riwayat masalah jantung. Pemanasan dan pendinginan yang tepat sangat krusial untuk menghindari pemicu angina.
Obesitas memaksa jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Menurunkan berat badan, bahkan hanya beberapa kilogram, dapat secara signifikan mengurangi beban pada arteri koroner. Lebih lanjut, kebiasaan merokok adalah salah satu faktor risiko terbesar dan paling dapat dimodifikasi untuk penyakit jantung.
Asap rokok merusak lapisan arteri, mempercepat pembentukan plak, dan membuat darah lebih mudah menggumpal. Berhenti merokok adalah langkah tunggal paling penting dalam pencegahan angin duduk dan penyakit kardiovaskular lainnya.
Stres emosional yang berkepanjangan dapat menyebabkan pelepasan hormon yang meningkatkan detak jantung dan tekanan darah, yang berpotensi memicu serangan angina. Teknik manajemen stres sangat relevan dalam pencegahan angin duduk.
Cobalah teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, pernapasan dalam, atau luangkan waktu untuk hobi yang menyenangkan. Tidur yang cukup dan berkualitas juga berperan besar dalam pemulihan dan fungsi jantung yang optimal.
Bagi individu yang didiagnosis memiliki penyakit jantung koroner atau faktor risiko tinggi, pencegahan angin duduk seringkali memerlukan intervensi medis.
Mengadopsi pendekatan holistik—menggabungkan pola makan sehat, olahraga teratur, manajemen stres, dan pengawasan medis yang ketat—adalah strategi paling kuat untuk mempertahankan kesehatan pembuluh darah Anda dan menjauhkan diri dari serangan angin duduk.