Memahami cara menghitung angsuran pinjaman adalah keterampilan fundamental, baik untuk keperluan pribadi maupun bisnis. Microsoft Excel menyediakan alat yang sangat ampuh untuk menyederhanakan proses ini. Dengan memanfaatkan rumus-rumus yang tepat, Anda dapat dengan mudah menghitung berapa jumlah angsuran bulanan, cicilan tetap, dan bahkan sisa pokok pinjaman pada periode tertentu.
Excel menawarkan beberapa keunggulan signifikan dibandingkan perhitungan manual atau menggunakan kalkulator sederhana:
Fungsi paling sentral untuk menghitung angsuran pinjaman di Excel adalah PMT (Payment). Fungsi ini menghitung pembayaran periodik untuk suatu pinjaman berdasarkan pembayaran periodik yang konstan dan suku bunga yang konstan.
Sintaks dasar dari fungsi PMT adalah:
PMT(rate, nper, pv, [fv], [type])
Mari kita bedah setiap argumen:
rate adalah 12%/12 = 1% atau 0.12/12.rate, jika pembayaran bulanan, Anda harus mengalikan jumlah tahun dengan 12. Misalnya, pinjaman 5 tahun dengan pembayaran bulanan memiliki nper sebesar 5*12 = 60.pv adalah 100000000. Angka ini biasanya dimasukkan sebagai nilai positif.Misalkan Anda mengajukan pinjaman sebesar Rp 50.000.000 dengan suku bunga tahunan 9% yang akan dibayar selama 3 tahun (36 bulan).
Langkah-langkah di Excel:
rate dan nper dalam sel terpisah atau langsung di dalam rumus:
rate = A2/12 (hasilnya akan sekitar 0.0075)nper = A3*12 (hasilnya akan 36)=PMT(A2/12, A3*12, A1)
Atau jika Anda sudah menyiapkan sel terpisah untuk rate dan nper:
Misal rate di C1 (=A2/12) dan nper di C2 (=A3*12).
=PMT(C1, C2, A1)
Hasil dari rumus ini akan berupa angka negatif (misalnya -1.550.617,83), yang menunjukkan arus kas keluar. Jika Anda ingin menampilkan angsuran sebagai angka positif, Anda bisa menambahkan tanda minus di depan rumus: =-PMT(...).
Selain PMT yang memberikan total angsuran, Excel juga menyediakan fungsi untuk menghitung bagian pokok pinjaman dan bagian bunga dari setiap angsuran:
Fungsi ini menghitung pembayaran pokok untuk periode tertentu dari suatu pinjaman.
Sintaks: PPMT(rate, per, nper, pv, [fv], [type])
rate: Sama seperti PMT.per: Periode yang Anda ingin hitung pokoknya. Ini harus berupa angka antara 1 dan nper.nper: Sama seperti PMT.pv: Sama seperti PMT.[fv], [type]: Sama seperti PMT.Contoh: Untuk menghitung pokok pinjaman pada angsuran ke-10 dalam contoh di atas, Anda akan menggunakan =PPMT(A2/12, 10, A3*12, A1).
Fungsi ini menghitung pembayaran bunga untuk periode tertentu dari suatu pinjaman.
Sintaks: IPMT(rate, per, nper, pv, [fv], [type])
Contoh: Untuk menghitung bunga pinjaman pada angsuran ke-10, Anda akan menggunakan =IPMT(A2/12, 10, A3*12, A1).
Penting: Jika Anda menjumlahkan hasil PPMT dan IPMT untuk periode yang sama, hasilnya seharusnya sama dengan angsuran total yang dihitung oleh fungsi PMT.
Dengan fungsi-fungsi di atas, Anda dapat membuat tabel amortisasi yang rinci. Tabel ini menunjukkan rincian setiap pembayaran, termasuk berapa bagian pokok dan bunga, serta sisa saldo pinjaman setelah setiap pembayaran.
Anda dapat membuat tabel ini dengan mengulang penerapan rumus PPMT dan IPMT untuk setiap periode pembayaran, sambil memperbarui saldo pinjaman secara progresif.
Dengan menguasai rumus-rumus ini, Anda akan memiliki kendali penuh atas pemahaman dan pengelolaan pinjaman Anda. Excel bukan hanya alat spreadsheet, tetapi juga mitra keuangan yang kuat di tangan Anda.