Angka adalah bahasa universal yang memungkinkan kita untuk mengukur, menghitung, dan memahami kuantitas di sekitar kita. Di berbagai kebudayaan, terdapat sistem penomoran yang berbeda, namun salah satu yang paling berpengaruh dalam sejarah peradaban adalah sistem angka yang berasal dari peradaban Arab. Sistem ini, yang sering kita kenal sebagai angka Arab atau angka Hindu-Arab, telah menjadi dasar bagi sistem angka yang kita gunakan saat ini di seluruh dunia.
Meskipun kita telah terbiasa dengan simbol-simbol seperti 1, 2, 3, namun penting untuk mengetahui bagaimana angka-angka ini disebut dalam bahasa asalnya, yaitu bahasa Arab. Mempelajari sebutan angka Arab tidak hanya memperkaya pengetahuan linguistik kita, tetapi juga membuka jendela pemahaman terhadap budaya dan sejarah yang kaya. Ini adalah langkah awal yang menarik bagi siapa saja yang ingin mendalami bahasa Arab, baik untuk tujuan akademis, profesional, maupun sekadar rasa ingin tahu.
Artikel ini akan membawa Anda dalam perjalanan singkat untuk mengenal sebutan angka Arab dari nol hingga sembilan. Kita akan melihat simbolnya, cara pengucapannya, dan bagaimana angka-angka dasar ini membentuk fondasi sistem bilangan yang kompleks.
Angka Nol (0): Sifr (صفر)
Angka nol, yang dilambangkan dengan '0' dalam sistem kita, memiliki sebutan 'Sifr' dalam bahasa Arab. Kata 'Sifr' sendiri berarti 'kosong' atau 'nol'. Kehadiran konsep nol dalam matematika adalah sebuah revolusi besar yang memungkinkan pengembangan sistem nilai tempat (place-value system) yang efisien, yang kita gunakan hingga saat ini. Tanpa nol, perhitungan kompleks dan aljabar tidak akan mungkin terjadi. Dalam bahasa Arab, angka ini ditulis sebagai '٠'.
Angka Satu (1): Wahid (واحد)
Untuk angka satu, sebutannya dalam bahasa Arab adalah 'Wahid'. Kata ini digunakan untuk menunjukkan keesaan atau tunggal. Pengucapannya cukup sederhana, dengan penekanan pada suku kata pertama. Dalam aksara Arab, angka satu ditulis sebagai '١'. Ini adalah dasar dari semua hitungan, mewakili satu unit tunggal dari sesuatu.
Angka Dua (2): Ithnan (اثنان)
Angka dua dalam bahasa Arab adalah 'Ithnan'. Pengucapan 'th' di sini serupa dengan 'th' dalam kata 'thin' dalam bahasa Inggris, atau seperti bunyi 'ts' yang halus. Angka ini mewakili pasangan atau dua unit. Dalam tulisan Arab, angka dua dilambangkan dengan '٢'.
Angka Tiga (3): Thalatha (ثلاثة)
Selanjutnya, angka tiga disebut 'Thalatha'. Huruf 'th' di awal kata ini juga memiliki bunyi yang sama seperti pada 'Ithnan'. 'Thalatha' menandakan jumlah tiga. Penulisan angka tiga dalam aksara Arab adalah '٣'. Angka ini mulai memberikan rasa kelengkapan pada kelompok.
Angka Empat (4): Arba'a (أربعة)
Angka empat dalam bahasa Arab diucapkan sebagai 'Arba'a'. Angka ini memiliki arti yang kuat dalam banyak budaya, seringkali dikaitkan dengan empat arah mata angin atau empat musim. Dalam aksara Arab, angka empat ditulis sebagai '٤'. Perhatikan adanya jeda atau suara hamzah (apostrof) setelah 'a' pertama yang membedakan pengucapannya.
Angka Lima (5): Khamsa (خمسة)
Untuk angka lima, sebutannya adalah 'Khamsa'. Huruf 'kh' di awal kata ini memiliki suara seperti 'ch' dalam bahasa Jerman atau seperti saat Anda membersihkan tenggorokan. 'Khamsa' adalah angka yang sering dianggap sebagai jumlah jari di satu tangan, menjadikannya angka yang sangat fundamental. Dalam tulisan Arab, angka lima ditulis sebagai '٥'.
Angka Enam (6): Sitta (ستة)
Angka enam disebut 'Sitta' dalam bahasa Arab. Pengucapannya relatif mudah. Angka ini sering muncul dalam berbagai konteks, seperti jumlah hari dalam seminggu (dalam beberapa kalender tradisional) atau jumlah sisi pada beberapa bentuk geometris. Dalam aksara Arab, angka enam ditulis sebagai '٦'.
Angka Tujuh (7): Sab'a (سبعة)
Angka tujuh memiliki sebutan 'Sab'a' dalam bahasa Arab. Angka tujuh sering dianggap sebagai angka keberuntungan dan memiliki makna spiritual serta simbolis di banyak kebudayaan. Dalam penulisan Arab, angka tujuh adalah '٧'. Bunyi 'b' di sini lebih tajam dan jelas.
Angka Delapan (8): Thamaniya (ثمانية)
Angka delapan disebut 'Thamaniya'. Huruf 'th' di awal kata ini kembali dengan bunyi yang sama seperti pada 'Thalatha' dan 'Ithnan'. Angka delapan seringkali diasosiasikan dengan keseimbangan dan kelimpahan. Dalam aksara Arab, angka delapan ditulis sebagai '٨'.
Angka Sembilan (9): Tis'a (تسعة)
Terakhir, angka sembilan disebut 'Tis'a' dalam bahasa Arab. Mirip dengan 'Sab'a', angka ini juga memiliki bunyi hamzah yang membedakan pengucapannya. Sembilan sering dianggap sebagai angka yang mendekati kesempurnaan atau akhir dari suatu siklus sebelum dimulainya angka sepuluh. Dalam tulisan Arab, angka sembilan ditulis sebagai '٩'.
Kesimpulan
Mempelajari sebutan angka Arab dari 0 hingga 9 adalah langkah awal yang penting untuk siapa saja yang tertarik pada bahasa dan budaya Arab. Angka-angka ini, dengan simbol dan pengucapannya yang khas, bukan hanya alat hitung, tetapi juga bagian dari warisan intelektual yang telah membentuk dunia modern. Dari 'Sifr' untuk nol hingga 'Tis'a' untuk sembilan, setiap angka memiliki identitas linguistiknya sendiri. Memahami mereka membuka pintu untuk apresiasi yang lebih dalam terhadap bahasa Arab dan kontribusinya yang tak ternilai bagi peradaban manusia.