Dalam tradisi pengobatan Tiongkok kuno, terdapat berbagai ramuan alami yang telah dipercaya turun-temurun akan khasiatnya. Salah satunya adalah air angkak, sebuah minuman berwarna merah tua yang dihasilkan dari fermentasi beras oleh jamur Monascus purpureus. Lebih dari sekadar pewarna makanan alami yang memberikan warna khas pada hidangan seperti bebek peking atau tahu sumedang, air angkak menyimpan potensi kesehatan yang signifikan, terutama bagi kesehatan jantung.
Air angkak, atau yang dikenal juga sebagai red yeast rice extract, pada dasarnya adalah beras yang telah difermentasi menggunakan jamur Monascus purpureus. Proses fermentasi ini tidak hanya mengubah warna beras menjadi merah pekat, tetapi juga menghasilkan senyawa-senyawa bioaktif yang bermanfaat. Jamur Monascus purpureus diketahui memproduksi berbagai metabolit sekunder, di antaranya adalah monakolin K. Monakolin K inilah yang menjadi bintang utama dalam manfaat kesehatan air angkak, terutama terkait dengan profil lipid darah.
Proses fermentasi biasanya memakan waktu beberapa hari hingga minggu, tergantung pada suhu dan kondisi lingkungan yang digunakan. Beras yang telah difermentasi kemudian dapat diolah lebih lanjut menjadi bubuk atau ekstrak cair. Air angkak yang siap dikonsumsi biasanya adalah hasil ekstraksi dari beras fermentasi tersebut. Kualitas dan konsentrasi senyawa aktif dalam air angkak sangat dipengaruhi oleh varietas jamur yang digunakan, kualitas beras, serta metode fermentasi dan pengolahannya.
Kandungan paling menonjol dari air angkak adalah golongan senyawa bernama **monakolin**. Di antara monakolin, **monakolin K** adalah yang paling banyak diteliti dan dianggap sebagai agen aktif utama. Monakolin K memiliki struktur kimia yang sangat mirip dengan lovastatin, sebuah obat golongan statin yang umum diresepkan untuk menurunkan kadar kolesterol.
Bagaimana monakolin K bekerja? Senyawa ini berfungsi sebagai penghambat enzim HMG-CoA reduktase di hati. Enzim ini berperan penting dalam produksi kolesterol dalam tubuh. Dengan menghambat enzim tersebut, produksi kolesterol di hati dapat berkurang, sehingga secara otomatis menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah. Kolesterol LDL yang tinggi merupakan salah satu faktor risiko utama penyakit kardiovaskular, termasuk serangan jantung dan stroke.
Selain monakolin K, air angkak juga mengandung senyawa bioaktif lain seperti polifenol, flavonoid, dan asam lemak tak jenuh yang bersifat antioksidan. Sifat antioksidan ini membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, yang juga dapat berkontribusi pada perkembangan penyakit jantung.
Manfaat spesifik air angkak untuk kesehatan jantung meliputi:
Air angkak dapat dikonsumsi dalam berbagai bentuk, baik sebagai suplemen, bubuk yang ditambahkan ke dalam minuman, atau sebagai bahan masakan. Namun, sangat penting untuk mengonsumsinya dengan bijak dan memperhatikan beberapa hal berikut:
Air angkak menawarkan solusi alami yang potensial untuk membantu menjaga kesehatan jantung, terutama dalam mengelola kadar kolesterol. Dengan kandungan monakolin K yang mirip dengan statin, ia dapat menjadi alternatif atau pelengkap bagi mereka yang ingin mendukung kesehatan kardiovaskular mereka. Namun, seperti halnya suplemen kesehatan lainnya, pemahaman yang baik mengenai cara konsumsi yang aman dan konsultasi dengan tenaga medis adalah kunci untuk mendapatkan manfaat maksimal tanpa risiko yang tidak diinginkan. Mengintegrasikan air angkak ke dalam gaya hidup sehat yang seimbang, termasuk pola makan bergizi dan aktivitas fisik teratur, akan memberikan hasil terbaik bagi kesehatan jantung Anda.