Stainless steel, atau baja tahan karat, adalah material favorit dalam berbagai industri—mulai dari peralatan dapur, arsitektur, hingga komponen medis—karena ketahanannya terhadap korosi dan penampilannya yang elegan. Namun, untuk mencapai hasil akhir yang sempurna, baik itu menghilangkan goresan dalam, memoles hingga mengkilap, atau hanya membersihkan permukaan, pemilihan dan penggunaan **amplas stainless** yang tepat adalah kunci utama. Kesalahan dalam memilih grit atau teknik dapat berakibat fatal, meninggalkan bekas yang lebih buruk daripada masalah awalnya.
Tidak semua amplas diciptakan sama, terutama ketika berhadapan dengan baja tahan karat yang keras. Grit (kekasaran) pada amplas diukur menggunakan sistem standar FEPA atau ANSI. Memilih grit yang salah ibarat menggunakan pisau tumpul untuk mengiris kertas; hasilnya tidak akan pernah memuaskan.
Material abrasif yang menempel pada kertas atau kain backing sangat menentukan performa amplas stainless. Karena stainless steel cenderung lebih keras dibandingkan aluminium atau kayu, Anda memerlukan amplas dengan ketahanan aus yang tinggi.
Untuk pekerjaan amplas stainless, dua jenis material paling umum dan efektif adalah:
Pengaplikasian teknik yang tepat akan memaksimalkan umur amplas Anda dan kualitas permukaan yang dihasilkan.
Stainless steel memiliki 'serat' atau pola goresan yang terbentuk dari proses pembuatannya atau pengamplasan sebelumnya. Anda harus selalu menggerakkan amplas sejajar dengan serat ini. Mengamplas melintang serat akan meninggalkan goresan yang terlihat jelas, bahkan setelah Anda pindah ke grit yang lebih halus. Ini adalah aturan emas dalam finishing stainless.
Jangan pernah melompat terlalu banyak tingkat grit. Aturan umumnya adalah tidak melompat lebih dari dua kali lipat grit per tahap. Misalnya, jika Anda menggunakan P180, tahap berikutnya adalah P240 atau P320, bukan langsung P600. Setiap tahap grit harus menghilangkan bekas goresan dari tahap sebelumnya sepenuhnya.
Stainless steel sensitif terhadap panas berlebihan. Panas dapat menyebabkan perubahan warna (menjadi kuning atau biru/ungu) dan bahkan dapat mempengaruhi ketahanan korosinya (karbida presipitasi). Untuk menghindari ini, terutama pada grit P1000 ke atas, gunakan teknik basah (wet sanding). Air atau cairan pelumas khusus membantu mendinginkan permukaan dan membuang serbuk amplas, menghasilkan hasil akhir yang lebih halus dan bebas noda.
Setelah mencapai tingkat kehalusan yang diinginkan, membersihkan permukaan sangat penting. Sisa-sisa partikel abrasif dapat terperangkap dan menyebabkan korosi lokal (pitting) di kemudian hari. Bersihkan seluruh area dengan deterjen ringan, bilas hingga bersih, dan keringkan sepenuhnya. Untuk tampilan akhir yang terbaik, aplikasikan pelindung atau minyak khusus stainless steel.
Menguasai penggunaan amplas stainless steel memerlukan latihan dan kesabaran. Dengan memilih grit yang tepat—seringkali beralih ke Zirkonium untuk efisiensi—serta memperhatikan arah serat dan suhu kerja, Anda dapat mengubah permukaan kusam menjadi karya seni logam yang memukau.