Ilustrasi representatif dari anggrek terestrial Calanthe Triplicata.
Anggrek merupakan salah satu kelompok tumbuhan berbunga terbesar dan paling beragam di dunia, memukau para pengamat dengan bentuk dan warna bunganya yang unik. Di antara ribuan spesies, terdapat kelompok anggrek terestrial (tumbuh di tanah) yang sering luput dari perhatian dibandingkan kerabat epifitnya. Salah satu permata tersembunyi dalam kelompok ini adalah anggrek Calanthe triplicata.
Dikenal juga dengan nama umum White Egret Orchid atau angkrek triwarna, Calanthe triplicata menawarkan daya tarik tersendiri melalui struktur bunganya yang elegan dan cara tumbuhnya yang tegak lurus di habitat alaminya. Meskipun mungkin tidak sepopuler Phalaenopsis atau Vanda, anggrek ini memiliki nilai ekologis dan estetika yang penting, terutama di kawasan Asia Tenggara dan Pasifik.
Ciri khas dari anggrek Calanthe triplicata terletak pada habitusnya yang terestrial. Tidak seperti banyak anggrek lain yang menempel pada pohon, anggrek ini menancapkan akarnya jauh ke dalam tanah kaya humus. Tanaman ini memiliki pseudobulb ramping yang tertutup oleh selubung daun, dan mampu tumbuh tegak mencapai ketinggian yang bervariasi, umumnya antara 30 hingga 60 sentimeter dalam kondisi optimal.
Daunnya berbentuk lonjong memanjang (lanset) dengan lipatan yang tegas di bagian tengahnya, berwarna hijau cerah. Namun, sorotan utama tentu saja adalah perbungaannya. Calanthe triplicata menghasilkan tangkai bunga tunggal yang menjulang tinggi di atas dedaunan. Bunga-bunga tersusun rapat dalam rangkaian yang anggun. Warna bunganya didominasi oleh putih krem atau kekuningan pucat, memberikan kesan bersih dan suci.
Nama 'triplicata' sendiri merujuk pada struktur bibir bunganya (labellum) yang seringkali tampak terbagi atau berlekuk tiga, meskipun secara keseluruhan bunga ini menampilkan simetri bilateral yang memukau. Keindahan simetris inilah yang menjadikannya target menarik bagi para kolektor anggrek terestrial.
Distribusi geografis anggrek Calanthe triplicata cukup luas, mencakup wilayah Malesia, Filipina, hingga kepulauan Pasifik. Mereka umumnya ditemukan tumbuh di hutan hujan dataran rendah hingga pegunungan rendah, seringkali di tempat terbuka yang mendapat sedikit naungan atau di tepi hutan di mana cahaya matahari masih dapat menyaring masuk.
Anggrek ini menyukai tanah yang lembap, subur, dan memiliki drainase yang sangat baik. Keberhasilan mereka bertahan hidup sangat bergantung pada kondisi mikrohabitat yang stabil, terutama kelembaban udara yang konsisten. Kondisi ini menuntut para penghobi untuk mereplikasi lingkungan alami mereka dengan cermat saat membudidayakan spesies ini di luar habitat aslinya.
Membudidayakan Calanthe triplicata memerlukan pemahaman yang mendalam mengenai siklus hidupnya yang bersifat periodik. Mereka memiliki periode pertumbuhan aktif dan periode dormansi. Selama fase pertumbuhan, kebutuhan air dan nutrisi sangat tinggi. Substrat yang ideal harus mengandung banyak bahan organik seperti humus, serpihan kayu lapuk, dan sedikit pasir kasar untuk memastikan aerasi akar yang memadai.
Pemberian cahaya harus diatur hati-hati. Meskipun mereka adalah anggrek tanah, mereka tidak tahan terhadap sinar matahari langsung yang terik yang dapat membakar daun. Cahaya teduh yang tersebar (bright, indirect light) adalah yang terbaik. Setelah periode berbunga berakhir dan daun mulai menguning, tanaman memasuki dormansi. Pada fase ini, penyiraman harus dikurangi drastis untuk mencegah pembusukan pseudobulb.
Reproduksi sering dilakukan melalui pembagian rumpun atau melalui biji. Namun, seperti kebanyakan anggrek, biji Calanthe triplicata memerlukan simbiosis jamur mikoriza spesifik untuk berkecambah, menjadikan perbanyakan dari biji di luar laboratorium sangat sulit bagi amatir. Oleh karena itu, pembagian rumpun tetap menjadi metode paling umum bagi para kolektor.
Keunikan anggrek Calanthe triplicata menegaskan pentingnya eksplorasi dan konservasi anggrek terestrial. Dengan bunganya yang anggun dan pertumbuhannya yang tegak, anggrek ini menawarkan kontras yang menyegarkan dari anggrek epifit yang menjuntai. Bagi para pencinta botani, mempelajari dan memelihara spesies seperti Calanthe triplicata adalah cara untuk menghargai keragaman luar biasa yang ditawarkan oleh dunia anggrek di atas permukaan tanah.