Anggrek hitam, atau yang secara ilmiah dikenal sebagai Coelogyne pandurata, adalah salah satu spesies anggrek paling ikonik dan dicari di Asia Tenggara. Keunikannya terletak pada warna kelopak yang sering kali berwarna hijau muda pucat hingga putih kehijauan, namun yang paling memukau adalah bagian labellum atau lidah bunganya yang menampilkan corak hitam pekat yang kontras. Spesies ini menjadi lambang flora bagi Kalimantan Timur, Indonesia, menunjukkan kekayaan biodiversitas tropis di wilayah tersebut.
Nama "pandurata" sendiri merujuk pada bentuk labellum yang menyerupai alat musik tradisional, menekankan struktur bunga yang kompleks dan menarik perhatian. Bunga ini biasanya tumbuh pada tandan yang menggantung, dan meskipun ukurannya mungkin tidak sebesar beberapa jenis anggrek hibrida komersial, daya tariknya terletak pada detail dan nuansa warna yang alami.
Coelogyne pandurata secara alami ditemukan tumbuh secara epifit, menempel pada batang pohon di hutan hujan tropis yang lembap. Habitat favoritnya adalah daerah dataran rendah hingga ketinggian menengah. Keberadaan anggrek ini sangat bergantung pada kondisi lingkungan yang stabil, termasuk kelembaban tinggi sepanjang tahun dan naungan parsial.
Persebaran utamanya meliputi Pulau Kalimantan (Borneo) serta sebagian kecil di Semenanjung Malaya. Kehilangan habitat akibat deforestasi menjadi ancaman serius bagi kelangsungan hidup populasi liar anggrek hitam ini. Oleh karena itu, upaya konservasi melalui budidaya menjadi sangat penting untuk menjaga keberadaan spesies langka ini.
Meskipun indah, merawat Coelogyne pandurata di lingkungan buatan memerlukan perhatian khusus terhadap tiga faktor utama: cahaya, media tanam, dan kelembaban. Anggrek ini membutuhkan cahaya tidak langsung yang terang; paparan sinar matahari langsung dapat membakar daunnya yang relatif sensitif.
Media tanam yang ideal harus memiliki drainase yang sangat baik untuk mencegah pembusukan akar, seperti campuran potongan kulit kayu pakis, arang, atau gabungan perlit. Karena sifatnya yang merupakan epifit, akarnya membutuhkan sirkulasi udara yang baik.
Aspek perawatan yang paling krusial adalah penyiraman. Anggrek hitam menyukai lingkungan yang lembap secara konsisten. Pada musim pertumbuhan aktif, penyiraman harus sering dilakukan, namun pastikan media tidak tergenang air. Kekurangan kelembaban udara dapat menyebabkan stres pada tanaman. Di daerah kering, penggunaan pelembap udara (humidifier) atau penempatan pot di atas baki berisi kerikil basah dapat membantu menjaga kelembaban mikro di sekitar tanaman.
Proses pembuahan dan pembungaan juga dipengaruhi oleh siklus musim. Beberapa penanam melaporkan bahwa periode istirahat singkat dengan sedikit penurunan suhu dapat mendorong pembungaan lebih lanjut, meniru kondisi alami di pegunungan tropis. Budidaya yang berhasil tidak hanya membantu melestarikan keindahan anggrek ini tetapi juga mengurangi tekanan terhadap populasi liar yang rentan.