Anggrek, dengan beragam bentuk dan warna, selalu memikat hati para pecinta tanaman hias. Salah satu varietas yang semakin menarik perhatian adalah Anggrek Retusa Alba. Seperti namanya, varietas alba menunjukkan keindahan yang minim pigmen, menampilkan warna putih murni yang elegan. Anggrek ini sering kali merupakan bentuk kultivar dari spesies Dendrobium atau hibrida yang menampilkan ciri khas kelopak putih bersih tanpa sedikit pun warna lain yang mendominasi.
Keunikan Retusa Alba terletak pada kesederhanaannya. Berbeda dengan kerabatnya yang penuh warna cerah, anggrek putih murni ini memancarkan aura ketenangan dan kemurnian. Kehadirannya seringkali menjadi titik fokus dalam koleksi anggrek karena kontrasnya yang menakjubkan, terutama saat mekar di lingkungan yang agak teduh. Meskipun tampak rapuh, anggrek jenis ini dikenal cukup tangguh jika kondisi perawatannya terpenuhi.
Visualisasi estetika Anggrek Retusa Alba.
Meskipun memiliki penampilan yang anggun, perawatan Anggrek Retusa Alba memerlukan perhatian khusus untuk memastikan ia mekar dengan sempurna dan mempertahankan warna putihnya yang murni. Seperti kebanyakan anggrek epifit, kunci sukses terletak pada keseimbangan antara cahaya, kelembaban, dan drainase.
Anggrek ini membutuhkan cahaya yang terang namun tidak langsung. Paparan sinar matahari langsung, terutama di siang hari, dapat membakar daunnya yang cenderung tipis. Tempatkan di bawah naungan kasa pembayangan (shade cloth) atau di jendela yang menghadap ke timur atau barat adalah ideal. Cahaya yang memadai sangat penting agar batang (pseudobulb) dapat memproduksi bunga berkualitas tinggi.
Drainase adalah segalanya. Retusa Alba tidak mentolerir akar yang terendam air. Gunakan media tanam berbasis kulit kayu pinus, pakis, atau campuran khusus anggrek yang memastikan udara dapat bersirkulasi dengan baik di sekitar akar. Siram secara menyeluruh ketika media mulai mengering, bukan sekadar lembab. Pada musim pertumbuhan, frekuensi penyiraman mungkin lebih sering daripada saat dormansi.
Varietas ini umumnya menyukai suhu hangat hingga sedang. Suhu malam yang sedikit lebih dingin (sekitar 5-10 derajat Celsius lebih rendah dari suhu siang) sering kali memicu pembungaan. Kelembaban relatif yang tinggi (sekitar 60-70%) sangat disukai, namun pastikan sirkulasi udara tetap baik untuk mencegah jamur, yang merupakan musuh utama anggrek putih.
Keputusan untuk mengoleksi Anggrek Retusa Alba sering kali didasarkan pada filosofi estetika. Warna putih dalam banyak budaya melambangkan kesucian, awal yang baru, dan keanggunan abadi. Dalam desain interior modern, anggrek putih sangat serbaguna, mampu berbaur dengan palet warna apa pun tanpa mendominasi ruangan.
Selain itu, anggrek putih menawarkan tantangan tersendiri bagi pembudidaya. Pigmentasi yang kurang membuat kerentanan terhadap noda atau kekuningan akibat kekurangan nutrisi atau paparan sinar UV yang berlebihan menjadi lebih kentara. Keberhasilan merawat Retusa Alba hingga menampilkan kuntum putih bersih adalah bukti nyata keterampilan berkebun seseorang.
Pemupukan yang tepat sangat krusial bagi anggrek putih. Gunakan pupuk dengan rasio seimbang (misalnya 20-20-20) saat fase pertumbuhan aktif, namun kurangi intensitasnya saat musim dingin atau dormansi. Beberapa kolektor memilih menggunakan pupuk dengan kandungan nitrogen (N) lebih rendah saat menjelang pembungaan untuk mendorong pembentukan spike bunga daripada pertumbuhan vegetatif.
Yang paling penting untuk Retusa Alba adalah memastikan tidak ada residu pupuk yang menumpuk di pangkal daun atau mahkota bunga, karena ini dapat meninggalkan bercak coklat permanen pada kuntum putih. Bilas media tanam secara berkala dengan air bersih untuk membersihkan akumulasi garam mineral.