Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Gejala umum DBD meliputi demam tinggi mendadak, nyeri otot dan sendi, sakit kepala, mual, muntah, hingga munculnya ruam. Dalam kasus yang parah, DBD dapat berkembang menjadi Sindrom Syok Dengue (SSD) yang mengancam jiwa.
Dalam upaya pencegahan dan penanganan DBD, masyarakat sering mencari solusi alami yang dapat membantu mempercepat pemulihan dan meningkatkan daya tahan tubuh. Salah satu bahan alami yang semakin populer adalah angkak. Angkak, yang dikenal juga sebagai ragi beras merah, adalah beras yang difermentasi menggunakan jamur Monascus purpureus. Secara tradisional, angkak telah digunakan dalam pengobatan Tiongkok kuno untuk berbagai khasiat kesehatan. Kini, bentuk angkak cair semakin diminati karena kemudahan konsumsinya.
Angkak cair adalah ekstrak atau larutan dari angkak yang telah diproses agar lebih mudah dikonsumsi. Berbeda dengan bentuk bubuk atau padatnya, angkak cair memiliki tekstur yang lebih encer dan biasanya sudah dicampur dengan pelarut alami seperti air atau sedikit alkohol yang aman untuk dikonsumsi. Proses fermentasi menghasilkan senyawa-senyawa bioaktif yang kaya manfaat.
Angkak kaya akan berbagai senyawa aktif yang memberikan manfaat kesehatan, di antaranya:
Meskipun angkak cair bukanlah obat utama untuk mengobati virus Dengue itu sendiri, banyak orang meyakini khasiatnya dalam mendukung proses penyembuhan dan pemulihan pasien DBD. Beberapa potensi manfaat yang dikaitkan dengan angkak cair dalam konteks DBD meliputi:
1. Meningkatkan Jumlah Trombosit (Platelet): Salah satu komplikasi paling berbahaya dari DBD adalah penurunan jumlah trombosit yang drastis, yang dapat menyebabkan pendarahan. Beberapa penelitian dan laporan anekdotal menunjukkan bahwa angkak dapat membantu merangsang produksi trombosit. Senyawa dalam angkak diduga dapat mendukung sumsum tulang dalam memproduksi lebih banyak trombosit.
2. Sifat Anti-inflamasi: Demam dan peradangan adalah respons umum tubuh terhadap infeksi virus Dengue. Sifat anti-inflamasi dari angkak berpotensi membantu meredakan peradangan dalam tubuh, sehingga mengurangi ketidaknyamanan yang dirasakan pasien.
3. Dukungan Sistem Kekebalan Tubuh: Kandungan antioksidan dalam angkak membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan oksidatif yang dapat meningkat saat terjadi infeksi. Dengan mengurangi stres oksidatif, angkak berpotensi mendukung fungsi sistem kekebalan tubuh dalam melawan virus.
4. Membantu Pemulihan Energi: Pasien DBD seringkali merasa lemas dan kehilangan energi. Beberapa senyawa dalam angkak dapat berperan dalam metabolisme energi, sehingga membantu pasien merasa lebih bugar selama masa pemulihan.
5. Membantu Menurunkan Kolesterol (Manfaat Tambahan): Meskipun bukan tujuan utama dalam penanganan DBD, kemampuan angkak menurunkan kolesterol bisa menjadi bonus bagi pasien yang juga memiliki masalah kolesterol tinggi.
Penting untuk diingat bahwa penggunaan angkak cair harus dilakukan dengan bijak dan sebagai pendukung, bukan pengganti pengobatan medis.
Angkak cair menawarkan potensi manfaat sebagai pendukung alami dalam pemulihan pasien DBD, terutama dalam upaya meningkatkan jumlah trombosit dan mendukung sistem kekebalan tubuh. Namun, penggunaannya harus selalu disertai dengan konsultasi medis dan tidak menggantikan penanganan medis profesional. Dengan pemahaman yang tepat, angkak cair dapat menjadi pilihan alami yang membantu mempercepat kesembuhan dan mengembalikan vitalitas tubuh. Jaga kesehatan Anda dan jangan ragu untuk mencari bantuan medis jika gejala DBD muncul.
Konsultasikan dengan Dokter Anda