Simbol Keberuntungan: Angpao Hongbao
Dalam perayaan Tahun Baru Imlek dan berbagai momen penting lainnya, amplop merah atau yang dikenal luas sebagai Angpao (dalam dialek Hokkien) atau Hongbao (dalam bahasa Mandarin) adalah simbol tak terpisahkan. Keberadaannya bukan sekadar wadah fisik untuk uang tunai, melainkan pembawa harapan, restu, dan harapan baik dari pemberi kepada penerima. Merah, warna dominan amplop ini, secara tradisional dipercaya mengusir roh jahat dan menarik keberuntungan serta kemakmuran.
Tradisi memberikan uang dalam amplop merah telah ada selama berabad-abad. Pada zaman dahulu, sebelum munculnya uang kertas modern, uang yang diberikan seringkali berupa koin keberuntungan yang diikat dengan benang merah. Tujuannya adalah untuk memberikan perlindungan spiritual kepada penerima, terutama anak-anak, dari penyakit dan nasib buruk. Nama "Hongbao" secara harfiah berarti "Amplop Merah" (Hong = Merah, Bao = Amplop/Paket).
Seiring berjalannya waktu, praktik ini berkembang. Uang koin digantikan oleh uang kertas, dan amplop mulai dihiasi dengan kaligrafi indah, simbol keberuntungan seperti naga, ikan koi, atau bunga peoni. Di era modern, desain Angpao Hongbao semakin beragam, bahkan banyak perusahaan yang menggunakannya sebagai media promosi unik selama musim perayaan. Namun, esensi filosofisnya tetap utuh: memberikan berkah finansial dan keberuntungan.
Meskipun identik dengan perayaan Tahun Baru Imlek, pemberian Hongbao tidak terbatas pada tanggal 1 Januari kalender Masehi atau Tahun Baru Imlek saja. Angpao wajib diberikan dalam berbagai acara penting lainnya, termasuk:
Ada beberapa aturan budaya yang perlu diperhatikan terkait dengan tradisi Angpao Hongbao. Pertama, uang yang dimasukkan harus selalu dalam jumlah genap, karena angka genap dianggap membawa keberuntungan dan harmoni. Hindari angka empat (sĭ) karena bunyinya mirip dengan kata "kematian" (sǐ) dalam bahasa Mandarin. Angka delapan (bā) sangat disukai karena bunyinya mirip dengan "kemakmuran" (fā).
Kedua, amplop tidak boleh dibuka di depan pemberi. Tindakan ini dianggap tidak sopan karena meremehkan niat baik si pemberi. Penerima diharapkan menyimpan amplop tersebut terlebih dahulu dan membukanya setelah berada di tempat yang tenang. Selain itu, amplop tidak boleh diberikan dengan uang yang lusuh atau sobek; uang baru yang segar melambangkan awal yang baru dan bersih.
Pada akhirnya, nilai nominal uang di dalam Angpao Hongbao seringkali kurang penting dibandingkan makna di baliknya. Amplop merah tersebut adalah perwujudan dari "Yasi Sui" (Uang Penolak Roh Jahat) di masa lalu, atau lebih modern, sebagai transfer harapan dan berkat dari generasi yang lebih tua kepada yang lebih muda, atau dari mereka yang berkelimpahan kepada mereka yang membutuhkan dukungan. Warna merah yang menyala memastikan bahwa setiap berkah yang diberikan terlihat jelas dan penuh semangat. Tradisi ini terus hidup, mengikat erat keluarga dan komunitas dalam lingkaran harapan positif dan kemakmuran bersama.