Dalam perayaan Tahun Baru Imlek, terdapat satu tradisi yang paling dinanti oleh anak-anak dan belum menikah: pemberian Angpao. Amplop merah yang berisi uang tunai ini bukan sekadar hadiah finansial belaka. Ia adalah simbolisasi harapan, restu, dan transfer energi positif dari generasi yang lebih tua kepada yang lebih muda. Meskipun kita berada di era modern, praktik pembagian amplop merah ini tetap relevan dan menjadi perekat kebersamaan dalam keluarga besar Tionghoa.
Kata 'Angpao' sendiri berasal dari dialek Hokkien, di mana 'Ang' berarti merah dan 'Pao' berarti bungkusan atau amplop. Warna merah yang mendominasi adalah kunci utama. Dalam kosmologi Tionghoa, warna merah dipercaya mampu mengusir roh jahat (seperti Nian, monster yang konon muncul saat pergantian tahun) dan membawa keberuntungan (hoki) serta kebahagiaan. Oleh karena itu, warna amplop ini bersifat sakral.
Meskipun tujuannya adalah berbagi kebahagiaan, ada beberapa etiket yang sebaiknya diperhatikan saat memberikan atau menerima Angpao. Ini menunjukkan rasa hormat terhadap tradisi.
Seiring perkembangan teknologi, tradisi Angpao pun ikut bermigrasi ke dunia digital. Fenomena "THR Digital" atau E-Angpao semakin populer, terutama di kalangan milenial dan Gen Z. Melalui aplikasi pesan instan atau dompet digital, uang merah kini dapat dikirimkan seketika tanpa perlu amplop fisik.
Kehadiran E-Angpao memang menawarkan kemudahan, terutama bagi kerabat yang tinggal berjauhan. Namun, banyak sesepuh yang masih memegang teguh tradisi amplop fisik. Sentuhan fisik dari amplop merah yang diberikan secara langsung dianggap membawa 'qi' (energi) yang lebih kuat dan otentik dibandingkan sekadar notifikasi digital. Dalam konteks keluarga besar, momen penyerahan langsung ini seringkali menjadi momen kehangatan yang tak tergantikan.
Penting untuk diingat bahwa inti dari budaya berbagi Angpao adalah doa dan harapan baik yang menyertainya. Uang di dalamnya adalah representasi fisik dari doa agar penerima selalu dilimpahi kesehatan, kesuksesan, dan keberuntungan sepanjang tahun. Bagi anak-anak, ini adalah pelajaran awal tentang pentingnya berbagi dan menghormati struktur keluarga.
Memahami filosofi di balik amplop merah ini membantu kita mengapresiasi warisan budaya yang kaya ini. Entah itu dalam bentuk kertas tradisional yang cantik dengan motif naga atau bunga peony, ataupun melalui transfer dana elektronik, semangat Angpao Imlek senantiasa hidup: yaitu menyebarkan sukacita, harapan, dan berkah menyambut lembaran tahun yang baru. Tradisi ini memastikan bahwa meski zaman berganti, ikatan kekeluargaan dan tradisi tetap terjaga erat.