Bagi umat Muslim di Indonesia, khususnya yang mengikuti kalender hijriah yang ditetapkan oleh Nahdlatul Ulama (NU), pertanyaan mengenai kapan dimulainya ibadah puasa Ramadhan selalu menjadi momen yang dinanti. Ketidakpastian awal Ramadhan seringkali disebabkan oleh metode penentuan awal bulan kamariah yang berbeda-beda, namun NU secara tradisional mengedepankan metode rukyatul hilal (melihat hilal secara langsung) yang dikombinasikan dengan hisab (perhitungan astronomis).
Mengetahui berapa hari lagi puasa bagi NU menjadi penting untuk mempersiapkan diri secara spiritual, fisik, dan mental. Persiapan ini mencakup niat yang tulus, mengatur pola makan dan tidur, serta menguatkan tekad untuk menjalankan ibadah puasa selama sebulan penuh. Kalender hijriah memiliki sifat yang dinamis, berbeda dengan kalender masehi, sehingga awal bulan selalu bergerak maju sekitar 11 hari setiap tahunnya.
Masih dalam proses perhitungan / menunggu pengumuman resmi
Tentu saja, angka di atas adalah perkiraan dan angka pastinya akan diumumkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) setelah melakukan sidang isbat dan pemantauan hilal. Namun, dengan mengacu pada metode hisab dan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, kita bisa membuat estimasi awal yang cukup akurat. Biasanya, pengumuman resmi akan dilakukan beberapa hari atau bahkan seminggu sebelum perkiraan tanggal 1 Ramadhan.
Perbedaan penetapan awal bulan dalam kalender Islam seringkali menjadi topik diskusi. Hal ini terutama berkaitan dengan metode penentuan hilal:
Dengan mempertimbangkan ketiga aspek tersebut, NU berusaha untuk menetapkan awal Ramadhan dengan akurasi yang tinggi, meskipun terkadang masih ada perbedaan dengan metode yang digunakan oleh negara lain atau ormas Islam lain yang mungkin memiliki kriteria atau prioritas yang berbeda.
Menyambut bulan Ramadhan adalah sebuah kesempatan emas untuk meningkatkan kualitas ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan mengetahui kapan tanggal dimulainya puasa, kita dapat lebih fokus pada ibadah, memperbanyak amal shaleh, membaca Al-Qur'an, shalat Tarawih, dan tadarus. Marilah kita sambut bulan penuh berkah ini dengan hati yang bersih dan semangat yang membara.
Selalu pantau informasi resmi dari PBNU dan MUI untuk mendapatkan kepastian mengenai jadwal awal puasa Ramadhan tahun ini.