Mengetahui kapan ibadah puasa Ramadan akan dimulai adalah salah satu antisipasi yang paling dinanti oleh umat Muslim. Perhitungan kalender Hijriah, yang berbasis pada pergerakan bulan, seringkali membuat tanggalnya bergeser setiap tahun dalam kalender Masehi. Pertanyaan klasik yang sering muncul adalah "berapa Jumat lagi puasa?". Ini karena banyak di antara kita yang terbiasa mengaitkan waktu dengan hari dalam seminggu, dan Jumat memiliki makna tersendiri dalam tradisi Islam.
Kalender Hijriah terdiri dari 12 bulan, dengan total hari sekitar 354 atau 355 hari. Perbedaan ini membuat awal bulan puasa, yang jatuh pada bulan kesembilan kalender Hijriah, tidak selalu sama setiap tahun Masehi. Perhitungan ini melibatkan hilal (rukyatul hilal) atau metode hisab (perhitungan astronomis). Kedua metode ini bertujuan untuk menentukan pergantian bulan komariah, termasuk dimulainya bulan Syakban yang menjadi penanda semakin dekatnya bulan Ramadan.
Untuk menentukan "berapa Jumat lagi puasa", kita perlu melihat proyeksi kalender Hijriah. Perkiraan awal puasa untuk tahun yang akan datang biasanya dirilis oleh otoritas keagamaan di berbagai negara, termasuk ormas Islam besar di Indonesia. Berdasarkan kalender astronomi, perkiraan awal Ramadan seringkali jatuh pada awal hingga pertengahan bulan Maret. Namun, ini hanyalah perkiraan. Konfirmasi resmi biasanya menunggu hasil sidang isbat atau pemantauan hilal.
Faktor yang mempengaruhi kapan puasa dimulai adalah penampakan bulan sabit muda (hilal) pada akhir bulan Syakban. Jika hilal terlihat, maka keesokan harinya adalah 1 Ramadan. Jika tidak, maka bulan Syakban digenapkan menjadi 30 hari, dan 1 Ramadan jatuh pada hari setelahnya.
Setelah perkiraan awal Ramadan diketahui, menghitung "berapa Jumat lagi" menjadi lebih mudah. Anda bisa mengambil tanggal perkiraan awal puasa, lalu melihat kalender Masehi untuk menghitung berapa banyak hari Jumat yang tersisa hingga tanggal tersebut. Misalnya, jika perkiraan awal puasa jatuh pada hari Senin, maka Anda perlu menghitung berapa hari Senin berikutnya hingga hari H. Untuk menghitung hari Jumat, Anda tinggal mengalikan jumlah minggu dengan 7, lalu menambahkan sisa hari jika ada yang belum genap seminggu. Atau, cara yang lebih praktis adalah melihat kalender dan menghitung mundur setiap hari Jumat yang ada sebelum tanggal perkiraan.
Menjelang datangnya bulan suci Ramadan, umat Muslim dianjurkan untuk mempersiapkan diri, baik secara spiritual maupun fisik. Persiapan spiritual meliputi meningkatkan ibadah, memperbanyak doa, dan membersihkan hati dari segala dosa. Sementara itu, persiapan fisik dapat berupa mengatur pola makan dan tidur agar tubuh terbiasa dengan perubahan ritme saat berpuasa. Kebiasaan ini sangat membantu agar ibadah puasa dapat dijalankan dengan khusyuk dan penuh makna.
Penting untuk diingat bahwa penentuan awal puasa terkadang memiliki perbedaan antar lembaga atau negara, tergantung pada metode yang digunakan dan hasil pemantauan hilal. Oleh karena itu, selalu merujuk pada pengumuman resmi dari otoritas keagamaan setempat adalah cara terbaik untuk mendapatkan informasi yang akurat. Jangan terpaku hanya pada satu perkiraan, namun jadikan itu sebagai bahan untuk bersiap.
Menghitung "berapa Jumat lagi puasa" adalah salah satu cara kita menyambut dan merindukan bulan yang penuh ampunan dan keberkahan ini. Dengan perhitungan yang tepat dan persiapan yang matang, semoga kita dapat menjalankan ibadah puasa dengan sempurna dan meraih segala kebaikan di dalamnya. Marilah kita sambut bulan Ramadan dengan penuh suka cita dan ketakwaan.