Iluminasi Wahyu Ilahi
Pertanyaan mengenai berapa jumlah ayat dalam Al-Qur'an merupakan salah satu pertanyaan fundamental yang sering diajukan oleh umat Islam maupun non-Muslim yang mempelajari kitab suci ini. Meskipun Al-Qur'an adalah satu kesatuan wahyu yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai jumlah total ayatnya.
Secara umum, angka yang paling sering dikutip dan diyakini oleh mayoritas ulama di berbagai mazhab adalah 6.236 ayat. Namun, jika kita menelusuri lebih dalam literatur tafsir dan qira'at (cara membaca), angka ini bisa bervariasi, mencapai 6.348, 6.666, atau angka lainnya.
Perbedaan ini bukanlah masalah substansi ajaran Al-Qur'an, melainkan lebih kepada metode penentuan batas awal dan akhir setiap ayat. Perbedaan dalam menentukan titik akhir ayat disebabkan oleh beberapa faktor historis dan metodologis:
Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai keragaman pandangan para ahli qira'at, berikut adalah tiga hitungan yang paling sering dirujuk:
1. Metode Madinah (Mayoritas Ulama Madinah dan Syam): Pendapat ini cenderung menghitung ayat paling sedikit. Mereka sering tidak menghitung Basmalah sebagai bagian dari ayat surat.
2. Metode Kufah (Mayoritas Ulama Irak dan Mushaf Standar): Metode ini sering menghasilkan angka 6.236 ayat (tanpa Basmalah) atau angka yang sedikit lebih tinggi jika Basmalah dihitung berdasarkan riwayat tertentu. Ini adalah metode yang paling umum diterapkan dalam percetakan mushaf modern.
3. Metode Mekah (Ibnu Katsir): Ulama Mekah cenderung menghitung ayat lebih banyak karena mereka memasukkan Basmalah sebagai bagian dari ayat surat-surat yang diawali dengannya.
Tidak peduli perbedaan penghitungan ayat, struktur Al-Qur'an sangatlah tetap. Al-Qur'an terdiri dari 114 surat. Surat terpanjang adalah Al-Baqarah (dengan lebih dari 286 ayat, tergantung metode penghitungan), dan surat terpendek adalah Al-Kautsar (tiga ayat).
Ayat (ayat) adalah unit dasar penyusun surat. Setiap ayat ditandai dengan tanda waqaf (berhenti) yang jelas, yang ditandai dengan nomor dan hiasan di akhir ayat dalam mushaf. Fungsi ayat adalah untuk menyampaikan makna atau satu kesatuan pesan dalam wahyu.
Penting untuk diingat bahwa meskipun angka totalnya bervariasi antara 6.200 hingga 6.600 lebih, hal ini sama sekali tidak mengurangi kebenaran dan kemurnian Al-Qur'an. Variasi tersebut hanya menunjukkan perbedaan metodologi dalam pembagian dan penandaan ayat di antara para penghitung (a’ddad) pada masa awal Islam, berdasarkan riwayat yang mereka terima tentang di mana tepatnya Nabi SAW menghentikan bacaan dan menganggapnya sebagai akhir dari satu ayat.
Al-Qur'an merupakan mukjizat yang terjaga keotentisitasnya, baik dari susunan surat maupun lafaz ayat-ayatnya. Keaslian teks ini dikonfirmasi oleh jutaan penghafal (hafiz) di seluruh dunia yang menerima mushaf secara turun-temurun dari generasi ke generasi.