Ilustrasi visual perhitungan angsuran di Excel
Menghitung angsuran, baik untuk pinjaman pribadi, kredit kendaraan, KPR, atau investasi, adalah hal yang lumrah dilakukan. Di era digital ini, Microsoft Excel menjadi salah satu alat paling efektif dan efisien untuk melakukan perhitungan finansial yang kompleks sekalipun. Dengan fungsi-fungsi bawaannya, Excel dapat menyederhanakan proses perhitungan angsuran bulanan menjadi sangat mudah dan cepat.
Artikel ini akan memandu Anda langkah demi langkah tentang cara hitung angsuran di Excel, menggunakan rumus-rumus yang relevan dan memberikan contoh penerapannya. Baik Anda seorang pemula maupun pengguna Excel yang sudah mahir, informasi ini akan sangat berguna.
Sebelum masuk ke teknisnya, mari kita pahami keunggulan menggunakan Excel:
Excel memiliki fungsi spesifik untuk perhitungan anuitas (pembayaran berkala). Fungsi yang paling sering digunakan untuk menghitung angsuran pokok plus bunga adalah PMT (Payment).
Fungsi PMT memiliki sintaks sebagai berikut:
PMT(rate, nper, pv, [fv], [type])
Mari kita bedah setiap argumennya:
rate (Tingkat Bunga per Periode): Ini adalah suku bunga pinjaman untuk satu periode pembayaran. Jika Anda memiliki suku bunga tahunan 12% dan pembayaran bulanan, maka rate adalah 12%/12 = 1% atau 0.01. Penting untuk menyesuaikan tingkat bunga dengan periode pembayaran.nper (Jumlah Periode Pembayaran): Ini adalah total jumlah periode pembayaran pinjaman. Jika pinjaman berjangka 5 tahun dengan pembayaran bulanan, maka nper adalah 5 * 12 = 60 periode.pv (Nilai Sekarang / Pokok Pinjaman): Ini adalah jumlah total uang yang Anda pinjam atau nilai investasi saat ini. Nilai ini biasanya dimasukkan sebagai angka negatif jika Anda meminjam uang (karena itu adalah arus kas keluar dari sudut pandang peminjam), atau positif jika Anda menerima uang di muka untuk investasi.[fv] (Nilai Masa Depan / Opsional): Ini adalah nilai tunai yang ingin Anda capai setelah pembayaran terakhir. Untuk sebagian besar pinjaman, nilai ini adalah 0 karena Anda ingin melunasi pinjaman sepenuhnya. Jika tidak ditentukan, asumsinya adalah 0.[type] (Tipe Pembayaran / Opsional): Nilai 0 atau dihilangkan berarti pembayaran dilakukan di akhir periode. Nilai 1 berarti pembayaran dilakukan di awal periode.Berikut adalah panduan langkah demi langkah untuk menghitung angsuran bulanan menggunakan fungsi PMT:
=B2/12.=B3*12.PMT. Misalkan:
Maka, rumus di sel E1 akan menjadi:
=PMT(C1, D1, -B1)
Perhatikan penggunaan tanda negatif (-) pada B1 (pokok pinjaman). Ini dilakukan agar hasil angsuran yang ditampilkan bersifat positif. Jika Anda ingin menampilkan hasil negatif (menunjukkan pengeluaran), hilangkan tanda negatifnya.
pv. Anda bisa memformat sel agar menampilkan angka positif (dengan menambahkan tanda negatif di depan rumus PMT, seperti contoh di atas) atau memformat sel sebagai mata uang.Misalkan Anda berencana membeli rumah dengan rincian sebagai berikut:
Mari kita terapkan di Excel:
5000000008%15=A2/12 (akan menghasilkan sekitar 0.006667)=A3*12 (akan menghasilkan 180)=PMT(B1, B2, -A1)Hasil di sel C1 akan menunjukkan angka sekitar Rp 4.182.016, yang merupakan angsuran bulanan Anda.
Untuk melihat rincian setiap pembayaran, Anda bisa membuat tabel amortisasi. Ini melibatkan penggunaan fungsi IPMT (Interest Payment) dan PPMT (Principal Payment).
IPMT(rate, per, nper, pv, [fv], [type]): Menghitung jumlah bunga yang dibayarkan pada periode tertentu.PPMT(rate, per, nper, pv, [fv], [type]): Menghitung jumlah pokok yang dibayarkan pada periode tertentu.per adalah periode yang ingin Anda hitung (misalnya, periode ke-1, ke-2, dst).
Dengan memahami cara hitung angsuran di Excel menggunakan fungsi PMT, IPMT, dan PPMT, Anda dapat mengelola keuangan pribadi atau bisnis Anda dengan lebih baik, membuat keputusan yang lebih tepat, dan menghindari kejutan finansial di masa depan.