Anggrek (Orchidaceae) adalah salah satu keluarga tanaman hias yang paling populer di dunia karena keindahan dan keragaman bunganya yang memukau. Namun, banyak penghobi merasa kesulitan untuk membuatnya berkembang biak atau memperbanyak koleksi mereka. Memperbanyak anggrek tidak selalu harus dimulai dari membeli bibit baru; ada beberapa metode efektif yang bisa diterapkan di rumah untuk menambah jumlah tanaman kesayangan Anda.
Proses perbanyakan anggrek sangat bergantung pada jenis anggrek yang Anda miliki, karena setiap spesies memiliki karakteristik reproduksi yang berbeda. Secara umum, ada dua jalur utama perbanyakan: secara generatif (menggunakan biji) dan secara vegetatif (menggunakan bagian tanaman selain biji).
Perbanyakan vegetatif adalah metode yang paling umum dan cepat menghasilkan tanaman baru yang identik dengan induknya. Metode ini sangat disarankan bagi pemula.
Beberapa jenis anggrek, terutama dari genus *Dendrobium*, *Vanda*, dan *Phalaenopsis*, sering menghasilkan anakan atau yang biasa disebut 'keiki' (dalam bahasa Hawaii berarti bayi). Keiki ini tumbuh dari batang utama atau batang bunga.
Metode ini sangat cocok untuk anggrek monopodial (tumbuh memanjang ke atas) seperti *Vanda* atau anggrek simpodial (tumbuh menyamping) seperti *Cattleya* dan *Oncidium* yang sudah rimbun dan memiliki banyak rumpun.
Jika anggrek simpodial sudah terlalu padat, bagi rumpun tersebut menjadi beberapa bagian. Setiap bagian harus memiliki minimal 2-3 bonggol atau mata tunas yang sehat. Pastikan setiap potongan memiliki akar yang cukup. Biarkan bekas potongan mengering (mengeringkan luka) selama beberapa jam sebelum ditanam kembali agar tidak busuk.
Memperbanyak anggrek dari biji adalah proses yang sangat menantang. Biji anggrek sangat kecil, tidak memiliki cadangan makanan (endosperma), dan memerlukan jamur mikoriza spesifik untuk berkecambah di alam liar. Oleh karena itu, perbanyakan biji hampir selalu dilakukan di laboratorium melalui teknik kultur jaringan.
Kultur jaringan memungkinkan ribuan tanaman baru diproduksi dari satu kapsul biji dalam kondisi steril. Meskipun membutuhkan peralatan khusus dan pengetahuan mikrobiologi, ini adalah satu-satunya cara untuk menghasilkan varietas anggrek baru secara massal.
Tidak peduli metode apa yang Anda pilih, keberhasilan perbanyakan sangat bergantung pada kondisi lingkungan yang mendukung. Anggrek yang sehat lebih mudah diperbanyak dan lebih cepat tumbuh subur.
Sebagian besar anggrek tropis membutuhkan cahaya terang namun tidak langsung. Cahaya terlalu kuat dapat membakar daun, sedangkan kurangnya cahaya akan menghambat pembentukan tunas baru atau keiki.
Pertahankan suhu stabil. Fluktuasi suhu ekstrem dapat menyebabkan stres pada tanaman, sehingga mengurangi kemampuan mereka untuk memulihkan diri setelah pemotongan atau pembagian rumpun.
Media tanam harus memiliki drainase yang sangat baik. Untuk anggrek simpodial (misalnya *Dendrobium*), gunakan potongan kulit kayu pinus atau pakis. Untuk anggrek monopodial (*Vanda*), media seperti arang atau kerikil kasar sering digunakan. Jika Anda menanam keiki, lumut sphagnum yang lembab adalah pilihan terbaik karena membantu menjaga kelembaban akar muda.
Setelah anakan atau rumpun yang dibagi berhasil ditanam, jangan langsung memberikan pupuk dosis penuh. Tunggu sekitar 2-4 minggu sampai tanaman menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan baru. Gunakan pupuk dengan kadar Nitrogen (N) yang seimbang untuk mendorong pertumbuhan vegetatif (daun dan akar) terlebih dahulu sebelum memberikan pupuk berkadar Fosfor (P) tinggi untuk merangsang pembungaan.
Dengan memahami karakteristik anggrek Anda dan menerapkan teknik perbanyakan yang tepat, koleksi anggrek Anda pasti akan bertambah banyak dan memberikan keindahan yang melimpah di rumah.