Anggrek Bulan, atau yang secara ilmiah dikenal sebagai Phalaenopsis, adalah salah satu jenis anggrek paling populer untuk dipelihara di dalam ruangan. Keindahan bunganya yang tahan lama dan perawatannya yang relatif mudah menjadikannya favorit banyak orang. Namun, anggrek bulan tetap membutuhkan perhatian spesifik agar dapat tumbuh subur dan rajin berbunga kembali. Merawatnya bukan sekadar menyiram sesekali, melainkan memahami kebutuhan lingkungan spesifiknya.
Pencahayaan adalah faktor paling krusial dalam perawatan anggrek bulan. Anggrek bulan adalah tanaman epifit yang di alam asalnya tumbuh di bawah naungan kanopi pohon, bukan di bawah sinar matahari langsung. Sinar matahari langsung, terutama saat siang hari, akan menyebabkan daunnya terbakar dan berubah menjadi kuning atau cokelat kemerahan.
Kesalahan terbesar dalam merawat anggrek bulan adalah penyiraman berlebihan (overwatering), yang menyebabkan busuk akar. Berbeda dengan tanaman pot biasa, akar anggrek bulan membutuhkan sirkulasi udara yang baik.
Kapan Harus Menyiram?
Jangan menyiram berdasarkan jadwal tetap (misalnya, setiap 5 hari). Siramlah ketika media tanam sudah benar-benar kering. Pada pot transparan, Anda bisa melihat kondisi akarnya:
Saat menyiram, siramlah secara menyeluruh hingga air keluar dari lubang drainase pot. Pastikan tidak ada genangan air di bagian pangkal batang (mahkota) karena ini dapat menyebabkan busuk mahkota.
Anggrek bulan tidak ditanam di tanah biasa. Mereka membutuhkan media yang aeratif dan cepat kering. Media standar yang digunakan adalah potongan kulit kayu pinus (bark), sphagnum moss, atau campuran keduanya.
Repotting sebaiknya dilakukan ketika media tanam sudah mulai hancur atau membusuk (biasanya setiap 1-2 tahun), atau jika akar sudah keluar terlalu banyak dari pot. Selalu gunakan pot yang memiliki banyak lubang drainase, dan pastikan pot tersebut transparan jika Anda ingin memonitor kesehatan akar dengan mudah.
Anggrek bulan menyukai kondisi suhu yang stabil, mirip dengan suhu rumah kita.
Pemupukan adalah langkah penting agar anggrek Anda mau memproduksi tangkai bunga lagi setelah fase istirahat.
Gunakan pupuk khusus anggrek dengan rasio NPK yang seimbang (misalnya 20-20-20) selama fase pertumbuhan. Saat Anda melihat tanda-tanda munculnya tangkai bunga (spike), pindah ke pupuk yang lebih tinggi kandungan Fosfor (P) dan Kalium (K) untuk mendukung pembentukan bunga yang kuat.
Aturan Emas: Lakukan pemupukan dengan dosis rendah (misalnya, setengah kekuatan yang dianjurkan) setiap kali menyiram, atau gunakan dosis penuh namun hanya setiap dua minggu sekali.
Setelah anggrek selesai berbunga, anggapan umum bahwa tangkai bunga harus dipotong hingga pangkal seringkali keliru. Jika tangkai bunga lama terlihat hijau dan sehat, Anda bisa memotongnya tepat di atas mata tunas (node) kedua atau ketiga dari bawah. Terkadang, anggrek akan memunculkan cabang bunga baru dari node tersebut.
Jika tangkai mengering dan menjadi cokelat, barulah potong sepenuhnya hingga pangkal. Kunci utama memicu pembungaan berikutnya adalah memastikan tanaman mendapatkan sedikit penurunan suhu di malam hari selama beberapa minggu berturut-turut setelah fase pertumbuhan vegetatif selesai. Ini mensinyalir tanaman bahwa musim dingin telah tiba, mendorongnya untuk berbunga.
Dengan memperhatikan kelima aspek utama ini—cahaya, air, media, suhu/kelembaban, dan nutrisi—perawatan anggrek bulan Anda akan menjadi lebih terarah dan hasilnya memuaskan. Selamat mencoba!