Anggrek kalajengking, yang secara botani dikenal sebagai genus Brassia, merupakan salah satu anggrek yang paling unik dan menarik untuk dikoleksi. Dinamakan demikian karena bentuk bunganya yang panjang, ramping, dan menyerupai kaki laba-laba atau kalajengking. Meskipun tampilannya eksotis, merawat anggrek ini relatif mudah jika Anda memahami kebutuhan spesifiknya. Keberhasilan dalam budidaya Brassia terletak pada peniruan kondisi habitat alaminya.
Mengenali Anggrek Kalajengking
Anggrek Brassia biasanya berasal dari hutan hujan tropis di Amerika Tengah dan Selatan. Mereka adalah anggrek monopodial yang sering tumbuh secara epifit (menempel pada pohon lain). Kunci utama merawat mereka adalah memberikan lingkungan yang lembap, sirkulasi udara baik, dan pencahayaan yang tepat.
Ilustrasi Anggrek Kalajengking (Brassia)
1. Kebutuhan Cahaya yang Tepat
Anggrek Brassia tumbuh di bawah kanopi pohon di alam liar, yang berarti mereka membutuhkan cahaya terang namun teduh (indirect bright light). Cahaya langsung dari matahari pagi mungkin masih bisa ditoleransi, tetapi paparan matahari siang yang terik akan menyebabkan daunnya terbakar dan menguning. Idealnya, letakkan anggrek Anda di jendela yang menghadap timur atau di bawah naungan tirai tipis jika menghadap selatan atau barat.
Jika cahaya terlalu redup, anggrek tidak akan berbunga. Tanda kurang cahaya adalah daun berwarna hijau gelap pekat tanpa kilau. Sebaliknya, jika daun mulai memerah atau kecoklatan, itu tanda cahaya terlalu intens.
2. Pengairan dan Kelembapan (The Golden Rule)
Ini adalah aspek paling krusial dalam merawat Brassia. Mereka sangat menyukai kelembapan tinggi, idealnya antara 60% hingga 80%. Di iklim tropis seperti Indonesia, menjaga kelembapan relatif lebih mudah dibandingkan di daerah kering.
- Penyiraman: Siram secara menyeluruh hanya ketika media tanam (biasanya kulit kayu pinus atau campuran pakis) mulai mengering. Jangan biarkan media tergenang air atau terlalu lama basah kuyup, karena ini adalah penyebab utama busuk akar. Siram pagi hari agar daun sempat mengering sebelum malam tiba.
- Humiditas: Jika udara terlalu kering (terutama saat menggunakan AC), letakkan pot di atas baki berisi kerikil yang selalu dibasahi air (pastikan dasar pot tidak menyentuh air). Semprotkan kabut air di sekitar tanaman, bukan langsung pada bunga atau kuncup, untuk meningkatkan kelembapan lokal.
3. Media Tanam dan Repotting
Karena anggrek ini cenderung memiliki akar yang tumbuh cepat dan sensitif terhadap kelembapan yang stagnan, media tanam yang sangat baik drainasenya sangat penting. Gunakan media tanam yang kasar, seperti campuran potongan kulit kayu pinus berukuran sedang, arang, dan sedikit perlit. Hindari penggunaan tanah biasa atau media yang terlalu padat.
Repotting (mengganti media) biasanya diperlukan setiap satu hingga dua tahun, atau ketika media mulai terurai dan menahan terlalu banyak air. Lakukan repotting setelah musim berbunga berakhir.
4. Suhu dan Ventilasi
Anggrek kalajengking tumbuh paling baik pada suhu hangat hingga sedang. Suhu siang hari ideal berkisar antara 24°C hingga 29°C, dan sedikit lebih dingin di malam hari (sekitar 18°C hingga 21°C). Perbedaan suhu antara siang dan malam membantu merangsang pembungaan.
Ventilasi atau sirkulasi udara yang baik adalah wajib. Udara yang bergerak membantu menguapkan kelembapan berlebih dari daun dan mencegah pertumbuhan jamur dan bakteri. Tempatkan tanaman di area yang memiliki aliran udara segar.
5. Pemupukan
Pemupukan harus dilakukan secara teratur selama fase pertumbuhan aktif (ketika tunas baru muncul dan pseudobulb membesar). Gunakan pupuk khusus anggrek yang seimbang (misalnya rasio 20-20-20) dengan dosis setengah kekuatan yang direkomendasikan. Berikan pupuk setiap kali penyiraman, atau dua minggu sekali jika menggunakan pupuk dengan kekuatan penuh.
Kurangi frekuensi pemupukan saat tanaman tidak aktif tumbuh atau saat sedang berbunga penuh.
6. Perangsangan Pembungaan
Untuk memicu pembungaan tahunan, Brassia memerlukan sedikit penurunan suhu malam hari selama beberapa minggu di musim gugur atau ketika musim hujan di habitat aslinya berakhir. Jika suhu rumah Anda sangat stabil, coba pindahkan anggrek ke area yang suhunya bisa turun beberapa derajat lebih rendah pada malam hari (namun tetap di atas 18°C) untuk meniru siklus alami.
Dengan memperhatikan kebutuhan cahaya yang teduh, kelembapan yang tinggi namun drainase yang cepat, serta sirkulasi udara yang baik, anggrek kalajengking Anda akan berkembang dan menampilkan pertunjukan bunga yang spektakuler dan unik.