Cara Efektif Merebus Angkak untuk Dukung Pengobatan DBD
Ilustrasi: Angkak dan Air yang Direbus
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus Dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja, tanpa memandang usia, dan membutuhkan perhatian serius karena potensi komplikasi yang berbahaya. Selain penanganan medis dari dokter, banyak masyarakat yang mencari pengobatan alternatif atau pendukung untuk mempercepat pemulihan.
Salah satu bahan alami yang sering disebut-sebut memiliki khasiat dalam membantu pemulihan DBD adalah angkak. Angkak, atau dalam bahasa Tionghoa disebut Hong Qu, adalah beras yang difermentasi menggunakan ragi Monascus purpureus. Secara tradisional, angkak dipercaya memiliki berbagai manfaat kesehatan, termasuk dalam membantu meningkatkan jumlah trombosit yang seringkali menurun drastis pada penderita DBD.
Namun, penting untuk diingat bahwa angkak bukanlah obat tunggal untuk DBD. Pengobatan utama tetap harus mengikuti anjuran dokter. Angkak dapat dianggap sebagai terapi pendukung yang digunakan bersamaan dengan perawatan medis. Mempersiapkan angkak dengan benar adalah kunci agar khasiatnya dapat terserap optimal oleh tubuh.
Apa Itu Angkak dan Manfaatnya untuk DBD?
Angkak adalah beras yang memiliki warna merah pekat akibat proses fermentasi. Dalam budaya Asia, angkak telah lama digunakan sebagai bahan makanan (memberi warna dan rasa) serta dalam pengobatan tradisional. Kandungan dalam angkak dipercaya dapat:
Membantu meningkatkan produksi trombosit: Ini adalah manfaat yang paling dicari oleh penderita DBD, mengingat penurunan trombosit adalah salah satu ciri khas penyakit ini yang bisa berakibat fatal jika terlalu rendah.
Sifat anti-inflamasi: Dapat membantu mengurangi peradangan dalam tubuh.
Meningkatkan sirkulasi darah: Membantu aliran darah menjadi lebih lancar.
Kaya akan antioksidan: Melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan.
Meskipun demikian, efektivitas angkak sebagai pengobatan langsung untuk DBD masih memerlukan penelitian lebih lanjut dari sudut pandang medis konvensional. Namun, pengalaman turun-temurun dan testimoni banyak orang yang merasakan manfaatnya tidak bisa diabaikan.
Cara Merebus Angkak untuk Obat DBD yang Tepat
Untuk mendapatkan manfaat optimal dari angkak, cara merebusnya perlu diperhatikan. Berikut adalah langkah-langkah yang bisa Anda ikuti:
Bahan-bahan:
Angkak kering: Secukupnya, biasanya sekitar 1-2 sendok makan
Air bersih: Sekitar 500-700 ml
(Opsional) Daun jambu biji: Beberapa lembar (daun jambu biji juga dipercaya memiliki manfaat untuk menaikkan trombosit)
Langkah-langkah Perebusan:
Cuci bersih angkak kering. Anda bisa mencucinya sebentar saja di bawah air mengalir atau merendamnya sebentar lalu tiriskan. Tujuannya untuk menghilangkan debu atau kotoran yang mungkin menempel.
Siapkan panci. Masukkan angkak yang sudah dicuci ke dalam panci.
Tambahkan air bersih. Tuangkan sekitar 500-700 ml air ke dalam panci.
(Opsional) Jika Anda menggunakan daun jambu biji, cuci bersih beberapa lembar daun jambu biji yang masih muda lalu masukkan ke dalam panci bersama angkak.
Rebus campuran tersebut. Nyalakan kompor dengan api sedang. Biarkan mendidih.
Kecilkan api dan lanjutkan merebus. Setelah mendidih, kecilkan api menjadi sangat kecil. Biarkan rebusan berlangsung selama kurang lebih 15-20 menit. Tujuannya agar semua sari pati dari angkak (dan daun jambu biji jika digunakan) larut sempurna ke dalam air. Warna air rebusan akan berubah menjadi merah tua pekat.
Saring ramuan. Setelah selesai direbus, matikan kompor. Biarkan agak dingin sebentar. Saring air rebusan menggunakan saringan halus untuk memisahkan ampas angkak dan daun jambu biji.
Sajikan. Air rebusan angkak siap diminum selagi hangat.
Penting untuk Diperhatikan:
Pastikan Anda tetap berkonsultasi dengan dokter mengenai kondisi DBD yang dialami. Ramuan angkak ini bersifat sebagai pendukung dan bukan pengganti pengobatan medis. Dosis dan frekuensi konsumsi sebaiknya juga didiskusikan dengan tenaga medis atau ahli herbal yang terpercaya.
Tips Tambahan Saat Menggunakan Angkak
Selain cara merebus yang benar, ada beberapa tips lain yang bisa membantu:
Kualitas Angkak: Pilih angkak yang berkualitas baik, berwarna merah cerah merata, dan tidak berbau apek.
Kebersihan: Selalu gunakan alat masak yang bersih.
Frekuensi Konsumsi: Biasanya, ramuan angkak diminum 1-2 kali sehari. Namun, sesuaikan dengan anjuran yang Anda dapatkan.
Rasa: Rasa rebusan angkak cenderung agak pahit. Jika tidak terbiasa, Anda bisa menambahkan sedikit madu murni (setelah ramuan tidak terlalu panas) untuk sedikit menutupi rasa.
Pantau Trombosit: Tetap rutin memeriksakan kadar trombosit sesuai jadwal yang ditentukan oleh dokter.
DBD adalah penyakit serius yang memerlukan penanganan sigap dan tepat. Angkak, jika dipersiapkan dengan cara yang benar dan digunakan sebagai pelengkap pengobatan medis, dapat menjadi salah satu pilihan alami untuk mendukung proses penyembuhan. Selalu prioritaskan saran dari profesional medis demi kesembuhan optimal.