Cattleya adalah salah satu genus anggrek paling populer di dunia.
Ketika membicarakan anggrek yang identik dengan kemewahan, keanggunan, dan aroma eksotis, nama Cattleya pasti muncul di urutan teratas. Anggrek dari genus ini sering dijuluki sebagai "Ratu Anggrek" karena ukuran bunganya yang besar, bentuknya yang dramatis, serta spektrum warna yang sangat luas, mulai dari putih salju, merah muda lembut, hingga ungu pekat yang intens. Keindahan mereka telah memikat para kolektor dan penghobi selama berabad-abad.
Secara historis, penemuan dan pengenalan anggrek Cattleya ke dunia barat dimulai pada awal abad ke-19. Tanaman ini berasal dari daerah tropis Amerika Tengah dan Selatan, di mana mereka tumbuh sebagai epifit (menempel pada pohon) di hutan hujan. Kehadiran mereka yang mencolok di alam liar segera menarik perhatian para ahli botani dan penjelajah. Popularitas mereka meroket, bahkan memicu "Demam Anggrek" di Eropa dan Amerika Utara, di mana pemburu anggrek rela melakukan ekspedisi berbahaya hanya untuk mendapatkan spesimen baru.
Ciri khas utama dari anggrek Cattleya terletak pada bunganya yang megah. Bunga ini umumnya terdiri dari tiga kelopak (sepal) dan tiga mahkota bunga (petal). Namun, salah satu mahkota bunga termodifikasi menjadi struktur yang sangat mencolok yang disebut labellum atau bibir bunga. Labellum ini seringkali memiliki warna, tekstur, dan bentuk yang berbeda dari kelopak lainnya, berfungsi sebagai "papan pendaratan" bagi penyerbuk.
Selain bunga, struktur vegetatifnya juga menarik. Sebagian besar Cattleya memiliki pseudobulb (umbi semu) yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan air dan nutrisi, memungkinkan mereka bertahan dalam periode kering. Jenis daunnya bervariasi, ada yang berdaun tunggal dan tebal (unifoliate) hingga spesies yang memiliki dua daun per pseudobulb (bifoliate). Pemahaman tentang struktur ini sangat penting dalam perawatan agar tanaman dapat berbunga secara optimal.
Meskipun dianggap sebagai anggrek yang menantang, menanam Cattleya di rumah bisa sangat memuaskan jika kebutuhan dasarnya terpenuhi. Kunci utama keberhasilan adalah pencahayaan yang tepat. Cattleya membutuhkan cahaya terang, namun tidak boleh terpapar sinar matahari langsung yang terik, terutama pada siang hari, karena dapat membakar daun. Cahaya pagi atau sore hari adalah yang terbaik.
Sebagai anggrek epifit, Cattleya memerlukan media tanam yang sangat porous dan memiliki aerasi baik. Campuran kulit kayu pinus kasar, arang, dan kadang-kadang sedikit lumut sphagnum adalah pilihan umum. Media harus cepat kering setelah disiram. Penyiraman dilakukan secara teratur saat media hampir mengering. Overwatering adalah penyebab kegagalan utama bagi banyak pemula. Pastikan juga sirkulasi udara di sekitar akar sangat baik untuk mencegah pembusukan.
Anggrek Cattleya idealnya menyukai fluktuasi suhu antara siang dan malam. Perbedaan suhu malam yang lebih dingin (sekitar 10-15°C lebih rendah dari siang) seringkali menjadi pemicu penting untuk pembentukan kuntum bunga. Pemupukan harus dilakukan secara rutin (mingguan atau dua mingguan) menggunakan pupuk khusus anggrek dengan formula seimbang, dengan dosis yang lebih rendah dibandingkan tanaman biasa.
Kecanggihan hibridisasi telah menghasilkan ribuan kultivar Cattleya hibrida yang menawarkan kombinasi warna dan bentuk yang tak terbatas. Beberapa jenis populer termasuk hibrida besar seperti *Cattleya trianae* (sering disebut Anggrek Hari Ibu) dan hibrida yang lebih mudah dirawat seperti *Laeliocattleya* atau *Sophrocattleya*. Setiap hibrida menawarkan pesona uniknya sendiri, menjadikannya koleksi yang tak pernah habis untuk dieksplorasi oleh para pecinta anggrek sejati. Memelihara Cattleya adalah perjalanan yang penuh penghargaan, menunggu momen ketika 'Ratu' tersebut memutuskan untuk memamerkan mahkotanya.