Panduan dan Contoh Penyusunan Anggaran Perusahaan Dagang

Penyusunan anggaran adalah tulang punggung bagi setiap perusahaan dagang yang ingin mencapai profitabilitas dan pertumbuhan yang berkelanjutan. Bagi perusahaan dagang, fokus utama anggaran harus tertuju pada biaya pokok penjualan (HPP), manajemen persediaan, dan proyeksi penjualan yang realistis. Anggaran yang baik membantu mengendalikan arus kas dan memastikan bahwa keputusan pembelian serta penetapan harga berada dalam koridor yang menguntungkan.

Mengapa Anggaran Penting Bagi Perusahaan Dagang?

Perusahaan dagang beroperasi dengan model bisnis yang relatif sederhana: membeli barang, menyimpan, dan menjualnya kembali. Namun, kompleksitas muncul dalam fluktuasi permintaan pasar, perubahan harga beli dari pemasok, serta risiko keusangan stok. Anggaran berfungsi sebagai peta jalan keuangan yang memungkinkan manajemen untuk:

Proyeksi Penjualan Target Laba Anggaran Pembelian Barang (Termasuk HPP)

Gambar: Alur dasar penyusunan anggaran perusahaan dagang.

Langkah Contoh Penyusunan Anggaran Perusahaan Dagang

Anggaran utama dalam perusahaan dagang biasanya terbagi menjadi tiga bagian inti: Anggaran Penjualan, Anggaran Pembelian (HPP), dan Anggaran Biaya Operasional.

1. Anggaran Penjualan

Ini adalah titik awal. Proyeksi harus didasarkan pada tren historis, kondisi ekonomi, rencana pemasaran, dan kapasitas stok. Jika Anda menargetkan peningkatan penjualan 10%, pastikan Anda dapat memenuhinya dari sisi pembelian.

2. Anggaran Pembelian Barang Dagangan (Menghitung HPP)

Ini adalah komponen biaya terbesar. Perhitungan harus memperhitungkan barang yang terjual (Cost of Goods Sold) ditambah kebutuhan stok akhir yang diinginkan.

Rumus Dasar:

Unit yang Harus Dibeli = Unit Terjual yang Dianggarkan + Unit Stok Akhir yang Diinginkan – Unit Stok Awal

Setelah unit pembelian ditentukan, kalikan dengan harga beli per unit untuk mendapatkan total kebutuhan dana pembelian.

3. Anggaran Biaya Operasional

Ini mencakup semua biaya selain HPP. Untuk perusahaan dagang, ini biasanya meliputi:

Contoh Tabel Anggaran Sederhana (Periode Kuartal)

Berikut adalah ilustrasi ringkas bagaimana komponen-komponen ini disatukan dalam sebuah anggaran laba rugi yang dianggarkan:

Keterangan Bulan 1 (Rp) Bulan 2 (Rp) Bulan 3 (Rp) Total Kuartal (Rp)
Penjualan Bersih (Anggaran) 150.000.000 165.000.000 180.000.000 495.000.000
Harga Pokok Penjualan (HPP) (80.000.000) (88.000.000) (95.000.000) (263.000.000)
Laba Kotor 70.000.000 77.000.000 85.000.000 232.000.000
Biaya Operasional:
Gaji Karyawan 15.000.000 15.000.000 15.000.000 45.000.000
Biaya Pemasaran 5.000.000 6.000.000 6.000.000 17.000.000
Biaya Sewa & Utilitas 8.000.000 8.000.000 8.000.000 24.000.000
Total Biaya Operasional 28.000.000 29.000.000 29.000.000 86.000.000
Laba Operasi yang Dianggarkan 42.000.000 48.000.000 56.000.000 146.000.000

Kunci Keberhasilan: Fleksibilitas dan Pengendalian

Anggaran perusahaan dagang tidak boleh bersifat statis. Pasar barang bergerak cepat. Oleh karena itu, penting untuk melakukan revisi anggaran secara berkala (misalnya bulanan atau triwulanan) jika terjadi perubahan signifikan pada harga beli dari supplier atau jika kondisi permintaan pasar berubah drastis. Perusahaan dagang yang sukses adalah yang mampu menjaga margin kotor (Laba Kotor dibagi Penjualan) tetap tinggi melalui negosiasi harga beli yang efektif dan pengendalian biaya operasional yang ketat.

🏠 Homepage