Istilah "angin duduk" seringkali digunakan masyarakat awam untuk menggambarkan kondisi nyeri atau rasa tidak nyaman yang dirasakan di area dada. Meskipun namanya terdengar ringan, kondisi yang sesungguhnya di balik istilah ini seringkali memerlukan perhatian serius, terutama jika berkaitan dengan kesehatan jantung. Secara medis, apa yang sering disebut sebagai angin duduk merujuk pada kondisi yang lebih dikenal sebagai angina pektoris. Memahami apa sebenarnya gejala angin duduk adalah kunci utama untuk menentukan langkah penanganan yang tepat.
Angina pektoris adalah gejala utama dari penyakit jantung koroner (PJK), di mana aliran darah kaya oksigen ke otot jantung terhambat. Ketika otot jantung kekurangan oksigen, ia akan memberikan sinyal berupa rasa nyeri atau tekanan. Rasa nyeri inilah yang kita kenal sebagai gejala angin duduk.
Pengenalan dini terhadap gejala sangat penting. Gejala angin duduk tidak selalu sama pada setiap individu, namun ada pola umum yang sering dilaporkan. Gejala yang paling umum terjadi adalah sensasi rasa tertekan, diremas, atau seperti ada beban berat yang menindih dada.
Karena lokasinya yang dekat dengan saluran pencernaan, banyak orang sering salah mendiagnosis nyeri dada akibat angina sebagai gejala sakit maag atau GERD (penyakit asam lambung). Ini adalah kesalahan umum yang berbahaya. Gejala angin duduk adalah rasa nyeri yang berhubungan dengan aktivitas dan cenderung hilang saat beristirahat, sementara nyeri akibat asam lambung seringkali disertai rasa panas (heartburn) dan memburuk setelah makan atau saat berbaring. Namun, jika Anda mengalami nyeri dada yang parah, jangan pernah mengasumsikan itu hanya asam lambung; konsultasi medis adalah prioritas utama.
Mengenali faktor pemicu membantu dalam pencegahan. Bagi penderita PJK, faktor pemicu meliputi stres emosional, paparan suhu dingin, merokok, atau peningkatan kebutuhan oksigen otot jantung yang tidak terpenuhi oleh pasokan darah yang terbatas.
Anda harus segera mencari bantuan medis darurat jika gejala yang Anda alami menunjukkan ciri-ciri yang mengarah pada serangan jantung (infark miokard), yang seringkali merupakan evolusi dari angina yang tidak tertangani. Gejala yang memerlukan perhatian segera meliputi:
Penting untuk membedakan jenis angina yang dialami. Angina stabil adalah jenis yang paling umum, di mana gejalanya selalu muncul dengan pemicu yang sama dan mereda dengan istirahat atau obat-obatan seperti nitrogliserin. Ini menunjukkan bahwa aliran darah masih cukup stabil meskipun terhambat.
Sebaliknya, angin duduk tidak stabil (unstable angina) adalah keadaan darurat medis. Gejala angin duduk adalah ketika nyeri muncul secara tiba-tiba tanpa pemicu yang jelas, intensitasnya meningkat, atau nyeri terjadi saat istirahat. Ini menandakan bahwa penyempitan pembuluh darah koroner telah mencapai titik kritis dan risiko serangan jantung sangat tinggi.
Pengelolaan angin duduk berfokus pada mengurangi beban kerja jantung dan memperbaiki aliran darah. Pengobatan mungkin melibatkan perubahan gaya hidup (diet rendah lemak, berhenti merokok, olahraga teratur), obat-obatan (seperti aspirin, beta-blocker, atau nitrogliserin), dan dalam kasus yang parah, prosedur medis seperti angioplasti atau operasi bypass. Memahami sepenuhnya apa gejala angin duduk adalah langkah awal yang menyelamatkan jiwa, karena memungkinkan pasien dan dokter mengambil tindakan pencegahan sebelum kondisi memburuk menjadi kejadian kardiovaskular yang lebih serius. Jangan abaikan sinyal dari dada Anda.