Bulan Muharram, bulan pertama dalam kalender Hijriah, memiliki kedudukan istimewa dalam Islam. Di dalamnya terdapat tanggal 10 Muharram, yang dikenal sebagai Hari Asyura. Hari ini bukan sekadar penanda waktu, melainkan sebuah momen bersejarah yang sarat makna spiritual dan pelajaran berharga bagi umat Muslim di seluruh dunia. Menjelang hari yang mulia ini, melakukan hitung mundur hari Asyura menjadi sebuah kebiasaan yang baik untuk mempersiapkan diri, baik secara lahir maupun batin.
Perhitungan mundur ini bukan sekadar angka yang berkurang, melainkan sebuah pengingat akan pentingnya setiap detik yang kita miliki. Di tengah hiruk pikuk kehidupan modern, momen-momen sakral seperti Asyura seringkali luput dari perhatian. Dengan adanya hitung mundur, kita diberi kesempatan untuk berhenti sejenak, merenung, dan merencanakan bagaimana kita akan menyambut dan memanfaatkan hari istimewa ini sebaik-baiknya.
(Perkiraan tampilan dengan JavaScript)
Hari Asyura memiliki sejarah panjang dalam peristiwa kenabian. Berbagai peristiwa penting yang dicatat dalam sejarah Islam terjadi pada tanggal ini, termasuk diselamatkannya Nabi Nuh AS dari banjir bandang, diselamatkannya Nabi Musa AS dan kaumnya dari kejaran Firaun, serta banyak lagi kisah-kisah penuh hikmah lainnya yang menjadikan Asyura sebagai hari penuh berkah.
Dalam tradisi Islam, puasa pada hari Asyura sangat dianjurkan. Rasulullah SAW bersabda bahwa puasa Asyura memiliki keutamaan menghapus dosa setahun yang lalu. Keutamaan ini menjadikan Asyura sebagai kesempatan emas bagi umat Muslim untuk memohon ampunan dan membersihkan diri dari kesalahan.
Selain puasa, terdapat beberapa amalan sunnah lain yang dianjurkan untuk dilakukan pada Hari Asyura, di antaranya:
Melakukan hitung mundur hari Asyura bukan hanya tentang mengetahui kapan tanggalnya, tetapi juga tentang mempersiapkan diri secara spiritual. Beberapa langkah yang bisa diambil antara lain:
Setiap detik yang berlalu dalam hitung mundur ini adalah sebuah kesempatan. Mari kita manfaatkan sisa waktu sebelum Hari Asyura dengan sebaik-baiknya. Dengan persiapan yang matang dan niat yang tulus, semoga kita dapat meraih keberkahan dan ampunan yang Allah SWT janjikan pada hari yang agung ini.