Ilustrasi: Ilustrasi kalender dengan tanggal yang dipilih
Sunatan atau khitan merupakan momen penting dalam kehidupan seorang anak laki-laki, menandai peralihan menuju kedewasaan dan kewajiban agama bagi sebagian besar umat Muslim. Selain aspek medis dan religius, banyak keluarga di Indonesia yang juga mempertimbangkan aspek tradisi dan kepercayaan dalam menentukan waktu pelaksanaan sunatan. Salah satu tradisi yang masih kuat dipegang adalah pemilihan tanggal berdasarkan hitungan weton.
Weton adalah semacam penanggalan dan perhitungan hari lahir seseorang berdasarkan kalender Jawa yang terdiri dari tujuh hari dalam seminggu (Senin hingga Minggu) dan lima hari pasaran dalam kalender Islam (Pon, Wage, Kliwon, Legi, Pahing). Kombinasi kedua siklus ini menghasilkan 25 kombinasi pasaran atau yang sering kita kenal sebagai "weton".
Dalam budaya Jawa, weton dipercaya memiliki pengaruh terhadap watak, nasib, dan kecocokan seseorang. Oleh karena itu, pemilihan momen penting seperti pernikahan, membangun rumah, hingga pelaksanaan upacara adat seperti sunatan seringkali merujuk pada hitungan weton untuk mendapatkan waktu yang dianggap paling baik dan membawa keberuntungan.
Bagi sebagian masyarakat, memilih tanggal sunatan yang selaras dengan hitungan weton bertujuan untuk:
Perhitungan weton untuk momen penting umumnya dilakukan dengan menjumlahkan nilai hari lahir (dari Senin hingga Minggu) dan nilai pasaran (dari Pon hingga Pahing) dari anak yang akan disunat. Setiap hari dan pasaran memiliki nilai tertentu.
Berikut adalah nilai-nilai yang umum digunakan:
Langkah-langkah perhitungan:
Misalnya, jika anak lahir pada hari Selasa Kliwon, maka perhitungannya adalah nilai Selasa (3) + nilai Kliwon (8) = 11. Angka 11 ini kemudian akan dicocokkan dengan tabel yang lebih rinci.
Setelah mengetahui weton anak, langkah selanjutnya adalah mencocokkan dengan kalender dan mencari hari serta pasaran yang dianggap baik untuk pelaksanaan sunatan. Ada berbagai metode dan tabel primbon yang bisa digunakan, namun prinsip dasarnya adalah mencari kombinasi hari dan pasaran yang menghasilkan jumlah "neptu" yang positif atau menghindari jumlah "neptu" yang dianggap membawa kesialan.
Proses ini seringkali melibatkan bantuan orang tua, sesepuh, atau bahkan seorang ahli "petungan" yang memahami seluk-beluk perhitungan weton secara mendalam. Mereka akan melihat kecocokan weton anak dengan weton hari pelaksanaan, serta mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti weton orang tua, waktu, dan bahkan cuaca.
Perlu diingat bahwa pandangan mengenai hitungan weton bersifat kepercayaan dan tradisi. Dalam memilih tanggal sunatan, tetaplah utamakan kenyamanan dan kesiapan anak, serta pertimbangkan aspek medis dan logistik lainnya.
Selain mempertimbangkan hitungan weton, beberapa hal lain yang perlu Anda perhatikan saat memilih tanggal sunatan meliputi:
Meskipun hitungan weton merupakan bagian penting dari tradisi bagi sebagian masyarakat, keputusan akhir untuk memilih tanggal sunatan sebaiknya diambil dengan bijak, menggabungkan kearifan lokal, pertimbangan praktis, dan yang terpenting adalah kebaikan serta kenyamanan anak.