Bahasa Korea Selatan, yang dikenal dengan aksaranya yang unik bernama Hangul (한글), menawarkan sistem penulisan yang logis dan mudah dipelajari. Dibandingkan dengan banyak aksara lain di dunia, Hangul memiliki sejarah penciptaan yang relatif singkat dan didasarkan pada prinsip-prinsip fonetik yang jelas. Penemuannya merupakan langkah revolusioner yang bertujuan untuk meningkatkan literasi di kalangan masyarakat Korea. Mari kita selami lebih dalam abjad Korea, mulai dari vokal dasar hingga konsonan yang membentuk kata-kata.
Hangul terdiri dari kombinasi vokal dan konsonan yang ketika digabungkan membentuk suku kata. Struktur suku kata dalam bahasa Korea sangat teratur, biasanya terdiri dari konsonan awal, vokal, dan kadang-kadang konsonan akhir (batchim). Kemudahan dalam memahami struktur ini menjadi salah satu daya tarik utama bagi pelajar bahasa Korea.
Vokal adalah tulang punggung dari setiap suku kata dalam bahasa Korea. Ada dasar-dasar vokal yang sangat sederhana namun memiliki variasi untuk menghasilkan bunyi yang berbeda. Vokal-vokal ini sering kali merepresentasikan elemen alam, seperti langit (garis horizontal), bumi (garis horizontal pendek), dan manusia (garis vertikal pendek).
A (a): Diucapkan seperti 'a' pada kata "ayah".
Ya (ya): Diucapkan seperti 'ya' pada kata "yakin".
Eo (eo): Diucapkan seperti 'o' pada kata "obrolan" namun sedikit lebih terbuka dan tenggorokan.
Yeo (yeo): Diucapkan seperti 'yo' pada kata "yoyo" dengan bunyi 'eo'.
O (o): Diucapkan seperti 'o' pada kata "orang".
Yo (yo): Diucapkan seperti 'yo' pada kata "yoghurt".
U (u): Diucapkan seperti 'u' pada kata "ular".
Yu (yu): Diucapkan seperti 'yu' pada kata "yudisium".
Eu (eu): Diucapkan dengan menarik bibir ke samping tanpa membulatkan, seperti mengucapkan 'uh' pendek.
I (i): Diucapkan seperti 'i' pada kata "ikan".
Konsonan dalam Hangul juga dirancang secara fonetik. Bentuknya sering kali merepresentasikan bentuk organ bicara saat mengucapkan bunyi tersebut. Berikut adalah beberapa konsonan dasar:
G/K (g/k): Di awal kata biasanya berbunyi 'k', di tengah kata berbunyi 'g'. Contoh: 가 (ga), 나 (na).
N (n): Diucapkan seperti 'n' pada kata "nama".
D/T (d/t): Di awal kata biasanya berbunyi 't', di tengah kata berbunyi 'd'. Contoh: 다 (da), 나 (na).
R/L (r/l): Di antara vokal berbunyi 'r' ringan, di akhir suku kata atau ganda berbunyi 'l'.
M (m): Diucapkan seperti 'm' pada kata "meja".
B/P (b/p): Di awal kata biasanya berbunyi 'p', di tengah kata berbunyi 'b'. Contoh: 바 (ba), 나 (na).
S/Sh (s/sh): Biasanya berbunyi 's', sebelum vokal 'i' atau 'y' berbunyi 'sh'.
Diam/Ng (silent/ng): Ketika di awal suku kata, fungsinya adalah sebagai pengisi vokal (tidak berbunyi). Di akhir suku kata (batchim) berbunyi 'ng'.
J/Ch (j/ch): Di awal kata biasanya berbunyi 'ch', di tengah kata berbunyi 'j'. Contoh: 자 (ja), 나 (na).
Ch (ch): Konsonan aspirasi (dengan hembusan udara) seperti 'ch' pada kata "chair".
K (k): Konsonan aspirasi seperti 'k' pada kata "kite".
T (t): Konsonan aspirasi seperti 't' pada kata "top".
P (p): Konsonan aspirasi seperti 'p' pada kata "pen".
H (h): Diucapkan seperti 'h' pada kata "house".
Selain vokal dan konsonan dasar, Hangul juga memiliki vokal gabungan yang merupakan kombinasi dari vokal-vokal dasar, serta konsonan ganda yang memiliki bunyi lebih kuat. Misalnya, vokal gabungan seperti ㅘ (wa) merupakan gabungan ㅗ dan ㅏ. Konsonan ganda seperti ㄲ (kk) memiliki bunyi 'k' yang lebih tegas.
Keunikan Hangul terletak pada kemampuannya untuk menciptakan bunyi yang kaya dari elemen-elemen yang relatif sedikit. Sistem ini terus berkembang dan beradaptasi, namun prinsip dasarnya tetap sama: fonetis, logis, dan ramah pengguna.
Memahami abjad Korea adalah langkah pertama yang krusial untuk menguasai bahasa ini. Dengan mempelajari huruf-huruf dasar dan cara penyusunannya, Anda akan membuka pintu ke dunia literatur, budaya, dan komunikasi Korea yang kaya.