Al-Qur'an Al-Karim, sebagai wahyu terakhir Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW, bukan hanya sekadar kumpulan ajaran, tetapi juga sebuah struktur teks yang sangat terorganisir. Salah satu aspek yang sering menarik perhatian para peneliti dan umat Muslim adalah detail numerik yang terkandung di dalamnya, terutama terkait **jumlah ayat dan kata dalam Al-Qur'an**. Keakuratan angka-angka ini sering dijadikan bukti kemurnian dan keaslian teks suci dari distorsi sepanjang sejarah.
Meskipun ada sedikit perbedaan pendapat mengenai penghitungan yang sangat detail (terutama pada hitungan kata yang dipengaruhi oleh perbedaan metode penulisan Hamzah, Tasykil, atau pemisahan Bismillah), konsensus umum di kalangan ulama dan ahli Al-Qur'an memberikan angka yang sangat mendekati dan diakui secara luas. Struktur ini menunjukkan ketelitian yang luar biasa dalam proses penyalinan dan penghafalan selama lebih dari 14 abad.
Al-Qur'an terdiri dari 114 surah (bab). Setiap surah, kecuali Surah At-Taubah, diawali dengan Basmalah ("Bismillahirrahmanirrahim"). Perbedaan utama dalam penghitungan ayat seringkali muncul dari status Basmalah di awal setiap surah. Namun, ketika merujuk pada jumlah total ayat yang diakui secara umum, angka yang paling sering dikutip adalah sekitar 6.236 ayat (jika Basmalah di awal surah dihitung sebagai ayat terpisah).
Angka 6.236 ini sering diartikan sebagai total ayat yang terkandung dalam 114 surah tersebut. Namun, perlu dicatat bahwa jika Basmalah di awal Surah Al-Fatihah dihitung sebagai ayat pertama, dan Basmalah di surah lain tidak dihitung sebagai ayat tersendiri kecuali surah An-Naml yang secara eksplisit mencantumkan ayat tersebut, maka jumlah total ayat bisa mencapai 6.666 ayat (jika semua Basmalah dihitung sebagai satu ayat penuh). Walaupun demikian, dalam literatur tarikh dan riwayat yang paling baku, angka 6.236 atau variasi terdekatnya lebih dominan untuk ayat inti.
Menghitung jumlah kata dalam Al-Qur'an jauh lebih kompleks daripada menghitung ayat, karena definisi "kata" dalam bahasa Arab klasik bisa bervariasi. Apakah imbuhan seperti huruf jar (preposisi) atau konjungsi (seperti 'wa' yang berarti 'dan') dihitung sebagai kata terpisah ataukah terikat pada kata berikutnya? Berbagai penelitian telah mencoba menghitung ini, dan hasilnya pun bervariasi, namun semuanya berada dalam rentang yang ketat.
Mayoritas ulama dan peneliti sepakat bahwa jumlah kata dalam Al-Qur'an berada di kisaran 77.000 hingga 78.000 kata. Penghitungan yang paling sering dirujuk memberikan angka yang sangat spesifik, menggarisbawahi upaya luar biasa untuk menjaga keutuhan teks. Angka ini mencakup setiap entitas linguistik yang berdiri sendiri berdasarkan kaidah tata bahasa Arab.
Keajaiban numerik Al-Qur'an tidak berhenti pada jumlah ayat dan kata. Struktur surah juga unik. Surah terpanjang adalah Al-Baqarah (286 ayat), dan surah terpendek adalah Al-Kautsar (3 ayat). Selain itu, ada pula perhitungan mengenai jumlah huruf, di mana beberapa riwayat menyebutkan total huruf di Al-Qur'an adalah sekitar 323.671 huruf, meskipun angka ini juga menghadapi variasi penghitungan karena masalah vokal dan konsonan.
Fokus pada jumlah ayat dan kata ini bukan sekadar permainan angka. Dalam tradisi Islam, kesempurnaan jumlah ini menegaskan klaim Al-Qur'an sebagai kalamullah yang tidak tertandingi. Setiap susunan, setiap kata, dan setiap ayat ditempatkan dengan presisi ilahi. Para sarjana telah menghabiskan hidup mereka untuk mengurai pola-pola ini, menemukan harmoni tersembunyi yang mendukung keyakinan bahwa kitab suci ini benar-benar dijaga kemurniannya dari kesalahan manusiawi.
Keakuratan angka-angka ini, meskipun ada variasi kecil, menjadi salah satu argumen kuat bagi umat Islam mengenai keotentikan Al-Qur'an. Struktur yang kokoh ini menjadi dasar kuat bagi studi tafsir, tajwid, dan riwayat hafalan, menunjukkan bahwa Al-Qur'an adalah teks yang dijaga secara mikro oleh Tuhan, sebuah warisan abadi bagi kemanusiaan.