Memahami Jumlah Ayat yang Terkandung dalam Al-Qur'an

6

Representasi visual pesan Ilahi.

Salah satu pertanyaan mendasar yang sering muncul dalam kajian keislaman adalah mengenai jumlah ayat yang terkandung dalam Al-Qur'an. Al-Qur'an, sebagai wahyu terakhir Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW, adalah sumber hukum dan panduan utama bagi umat Muslim di seluruh dunia. Struktur teks suci ini terbagi menjadi 114 surah (bab), dan di dalam setiap surah tersebut terbagi lagi menjadi ayat-ayat.

Namun, menjawab pertanyaan ini secara tunggal memerlukan pemahaman bahwa terdapat beberapa pendapat ulama mengenai penghitungan final ayat. Perbedaan ini muncul karena adanya perbedaan metodologi dalam memisahkan atau menggabungkan beberapa bagian tertentu, terutama pada titik akhir surah atau pemisah antara dua kalimat yang berdekatan.

Perbedaan Utama dalam Penghitungan Ayat

Secara umum, terdapat tiga pandangan utama yang paling sering dirujuk ketika membahas jumlah ayat yang terkandung dalam Al Qur'an berjumlah. Walaupun perbedaannya relatif kecil, konsensus ulama menjadi penting untuk menentukan standar penulisan Mushaf.

1. Pendapat Kufah (Madinah dan Bashrah)

Pendekatan ini, yang sering dianggap sebagai yang paling luas diterima, menetapkan total ayat Al-Qur'an adalah 6.236 ayat. Dalam penghitungan ini, mereka menetapkan bahwa Basmalah ("Bismillahirrohmanirrohim") di awal setiap surah (kecuali Surah At-Taubah) tidak dihitung sebagai ayat tersendiri, melainkan sebagai pembuka yang terpisah dari ayat pertama surah tersebut.

2. Pendapat Syam (Suriah)

Ulama dari Syam memiliki hitungan yang berbeda, yaitu total ayat mencapai 6.226 ayat. Perbedaan utama mereka terletak pada Surah Al-Fatihah. Mereka tidak menghitung ayat pertama Surah Al-Fatihah (yang merupakan Basmalah) sebagai bagian dari jumlah ayat, berbeda dengan pandangan lain.

3. Pendapat Makkah dan Madinah (Hitungan yang Lebih Detil)

Ulama dari Mekah dan beberapa riwayat dari Madinah menetapkan jumlah ayat paling banyak, yaitu 6.214 ayat (menurut sebagian riwayat Makkah) atau 6.219 ayat (menurut riwayat lain). Perbedaan ini sering kali bersumber pada bagaimana mereka memperlakukan beberapa kalimat di akhir surah tertentu, misalnya di Surah Al-Baqarah dan beberapa surah pendek lainnya.

Konsensus yang Paling Populer: 6.236 Ayat

Meskipun terdapat variasi, jumlah yang paling sering dijadikan rujukan dalam Mushaf standar Utsmani yang digunakan secara luas di berbagai negara Muslim (termasuk Indonesia) adalah 6.236 ayat. Penghitungan ini didasarkan pada penomoran ayat yang dimulai dari Basmalah pada Surah Al-Fatihah (ayat 1) dan menganggap Basmalah di setiap surah berikutnya sebagai ayat terpisah (kecuali Surah At-Taubah).

Mari kita ringkas perbedaan penghitungan ayat tersebut dalam poin utama:

Implikasi Perbedaan Penghitungan

Penting untuk dipahami bahwa perbedaan dalam penomoran ayat ini tidak memengaruhi substansi atau isi ajaran dalam Al-Qur'an sama sekali. Setiap ayat, terlepas dari penomorannya, memiliki makna dan kedudukannya yang sama di sisi Allah SWT. Perbedaan ini murni bersifat metodologis dalam bidang ilmu 'Adad al-Ayat (hitungan ayat).

Mayoritas penomoran ayat yang kita kenal saat ini mengikuti standar yang dikembangkan oleh para ulama penghitung ayat (A'addah) dari Kufah. Ketika kita membaca atau merujuk ayat Al-Qur'an, misalnya Surah Al-Baqarah ayat 286, angka tersebut merujuk pada urutan ayat tersebut dalam mushaf yang mengikuti standar umum tersebut.

Kesimpulannya, ketika kita membahas jumlah ayat yang terkandung dalam Al Qur'an berjumlah, jawaban yang paling umum dan diterima secara luas oleh banyak institusi Islam adalah 6.236 ayat. Namun, pengetahuan tentang adanya perbedaan riwayat adalah bagian dari kekayaan dan kompleksitas pemeliharaan teks suci sepanjang sejarah Islam.

🏠 Homepage