Kalimantan Selatan (Kalsel), salah satu provinsi yang terletak di Pulau Kalimantan, dikenal dengan julukan Bumi Lambung Mangkurat. Provinsi ini memiliki peran penting dalam sejarah dan perekonomian regional, terutama karena kekayaan sumber daya alamnya dan posisinya sebagai gerbang logistik. Dalam konteks administrasi pemerintahan, pemahaman mengenai struktur pembagian wilayah, khususnya jumlah kabupaten di Kalsel, menjadi hal fundamental. Struktur pemerintahan daerah ini mencerminkan bagaimana pelayanan publik dan pembangunan diselenggarakan hingga ke tingkat akar rumput.
Secara resmi, Kalimantan Selatan terbagi menjadi dua entitas administratif utama: kota dan kabupaten. Kota biasanya memiliki karakteristik urban yang lebih padat dan otonomi yang sedikit berbeda dalam beberapa aspek dibandingkan dengan kabupaten yang wilayahnya cenderung lebih luas dan mencakup area pedesaan. Pertanyaan mengenai jumlah kabupaten di Kalsel sering kali muncul dalam konteks diskusi mengenai pemerataan pembangunan dan efektivitas tata kelola pemerintahan di provinsi tersebut.
Saat ini, setelah melalui beberapa proses pemekaran wilayah yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi pelayanan publik dan mempercepat pembangunan di daerah-daerah terpencil, Kalimantan Selatan secara keseluruhan memiliki formasi administrasi yang cukup terdefinisi. Jika kita merujuk pada data terkini yang diakui oleh pemerintah pusat maupun daerah, jumlah kabupaten yang ada di Kalimantan Selatan adalah 10 (sepuluh). Angka ini menunjukkan peningkatan dibandingkan kondisi awal provinsi tersebut berdiri, yang mencerminkan dinamika perkembangan wilayah.
Mengetahui totalnya saja belum cukup tanpa mengetahui nama-nama dari masing-masing kabupaten tersebut. Sepuluh kabupaten ini tersebar di seluruh wilayah Kalsel, masing-masing memiliki ibu kota dan karakteristik geografis serta sosial budaya yang unik. Berikut adalah daftar sepuluh kabupaten tersebut:
Perlu dicatat bahwa selain sepuluh kabupaten ini, Kalimantan Selatan juga memiliki tiga kota otonom, yaitu Kota Banjarmasin (sebagai ibu kota provinsi), Kota Banjarbaru, dan Kota Tanah Bumbu. Meskipun kota dan kabupaten memiliki fungsi pemerintahan yang setara dalam hierarki provinsi, pembagian ini krusial dalam konteks alokasi anggaran daerah dan fokus pembangunan sektoral.
Struktur administrasi yang terdiri dari sepuluh kabupaten dan tiga kota ini bukan sekadar pembagian administratif tanpa makna. Setiap kabupaten memiliki fokus pembangunan yang berbeda. Misalnya, kabupaten yang berbatasan dengan laut seperti Tanah Laut dan Kota Baru sangat berfokus pada sektor kelautan dan perikanan, sementara kabupaten yang kaya akan sumber daya alam seperti Tabalong cenderung memiliki fokus pada industri pertambangan dan energi. Keberadaan jumlah kabupaten di Kalsel yang terbagi secara merata ini diharapkan mampu mendistribusikan fokus pembangunan pemerintah provinsi secara lebih adil dan tepat sasaran.
Pemekaran wilayah di masa lalu sering kali dilakukan dengan tujuan mendekatkan pemerintah kepada masyarakatnya. Ketika wilayah terlalu luas, pengawasan, distribusi aset, dan kecepatan respons pemerintah terhadap kebutuhan warga menjadi lambat. Dengan adanya sepuluh kabupaten, diharapkan setiap kepala daerah kabupaten dapat lebih fokus mengelola isu-isu lokal yang spesifik, seperti infrastruktur pedesaan, irigasi pertanian, atau pengembangan pariwisata daerah.
Meskipun jumlah kabupaten sudah terdefinisi, tantangan dalam menjaga keseragaman standar pelayanan publik tetap menjadi agenda utama. Isu konektivitas antar-kabupaten, terutama yang wilayahnya terpisah oleh sungai besar atau pegunungan, masih memerlukan perhatian serius dalam pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan. Selain itu, integrasi kebijakan antar-kabupaten perlu diperkuat agar sinergi pembangunan regional Kalimantan Selatan dapat terwujud secara optimal, mendukung visi besar Kalimantan sebagai Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang berdekatan.
Secara ringkas, penegasan bahwa jumlah kabupaten di Kalsel adalah sepuluh unit administratif menegaskan fondasi pemerintahan daerah yang ada saat ini. Keberhasilan pembangunan Kalsel di masa mendatang akan sangat bergantung pada bagaimana sepuluh pemimpin kabupaten ini dapat berkolaborasi dengan pemerintah kota dan provinsi dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat secara merata di seluruh penjuru Bumi Lambung Mangkurat. Pemahaman yang akurat mengenai struktur ini adalah langkah awal bagi siapa pun yang ingin mendalami dinamika sosial, politik, dan ekonomi di Kalimantan Selatan.
Dengan 10 kabupaten dan 3 kota, Kalsel menawarkan keragaman wilayah yang kaya. Setiap kabupaten memiliki peran spesifik, mulai dari penyediaan pangan, energi, hingga sumber daya mineral. Memahami distribusi geografis dan fokus ekonomi masing-masing wilayah ini memberikan gambaran utuh mengenai kekuatan dan potensi provinsi Kalimantan Selatan secara keseluruhan dalam konteks pembangunan nasional Indonesia.