Jumlah Negara di Dunia Terbaru: Tinjauan Angka yang Selalu Dinamis

Peta Dunia Representatif

Ilustrasi representatif negara di dunia.

Pertanyaan mengenai jumlah negara di dunia terbaru adalah salah satu topik yang paling sering memicu perdebatan dalam studi geopolitik dan hubungan internasional. Angka ini bukanlah angka tunggal yang statis, melainkan sebuah hasil dari pengakuan politik, resolusi internasional, dan kedaulatan yang diakui oleh berbagai badan dunia.

Secara umum, ketika kita berbicara tentang jumlah negara yang 'resmi' atau 'terakui secara luas', acuannya seringkali jatuh pada jumlah negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Namun, bahkan di dalam lingkup PBB pun, terdapat kompleksitas yang membuat penghitungan menjadi berlapis.

Definisi Negara dan Pengakuan Internasional

Menurut hukum internasional, sebuah entitas dianggap sebagai negara jika memenuhi kriteria Konvensi Montevideo (1933), yaitu memiliki populasi permanen, wilayah yang terdefinisi, pemerintahan yang efektif, dan kapasitas untuk mengadakan hubungan dengan negara lain. Namun, dalam praktiknya, kriteria terpenting seringkali adalah pengakuan kedaulatan oleh komunitas internasional.

Inilah yang menyebabkan variasi angka. Beberapa wilayah mendeklarasikan kemerdekaan dan menjalankan pemerintahan sendiri, tetapi tidak mendapatkan pengakuan penuh dari PBB atau negara-negara anggota mayoritas. Hal ini menciptakan status "negara semi-terakui" atau wilayah yang statusnya dipersengketakan.

Jumlah Negara Anggota PBB: Standar Utama

Saat ini, jawaban yang paling sering dikutip dan paling mendekati konsensus global adalah jumlah anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa. PBB adalah organisasi internasional terbesar yang mengakui kedaulatan sebagian besar negara berdaulat di dunia.

Wilayah yang Memperumit Angka

Di luar struktur PBB, terdapat beberapa wilayah yang mengklaim kemerdekaan penuh dan dikelola secara independen, tetapi pengakuan mereka terhambat oleh isu politik atau sengketa wilayah dengan negara lain. Jika kita memasukkan entitas-entitas ini, jumlah negara di dunia terbaru bisa bertambah beberapa angka.

Contoh paling menonjol dari kompleksitas ini meliputi:

  1. Taiwan (Republik Tiongkok): Meskipun memiliki pemerintahan yang efektif dan ekonomi yang kuat, Taiwan tidak diakui oleh mayoritas anggota PBB karena adanya 'Kebijakan Satu Tiongkok'.
  2. Kosovo: Telah diakui oleh lebih dari 100 negara anggota PBB, namun masih ditentang keras oleh Serbia dan sekutunya.
  3. Sahara Barat (RASD): Pengakuan yang terbatas dan sengketa wilayah yang berkelanjutan dengan Maroko.
  4. Negara-negara dengan Pengakuan Terbatas: Seperti Ossetia Selatan, Abkhazia, Siprus Utara (Turki Siprus Utara), yang pengakuannya sangat minim dan biasanya hanya diakui oleh segelintir negara kecil atau sekutu geopolitik mereka.

Jika semua entitas yang secara de facto independen namun tidak diakui PBB dimasukkan, angka totalnya bisa mencapai sekitar 201 hingga 206 negara, tergantung metodologi penghitungan yang digunakan oleh lembaga survei tertentu (seperti IOC untuk olahraga atau badan statistik lainnya).

Mengapa Angka Ini Terus Berubah?

Perubahan dalam jumlah negara jarang terjadi, tetapi sangat signifikan ketika terjadi. Pemisahan negara (seperti pemisahan Sudan menjadi Sudan dan Sudan Selatan) atau penggabungan negara dapat mengubah total secara permanen. Proses ini selalu didorong oleh faktor-faktor historis, etnis, politik, dan terkadang intervensi dari kekuatan internasional.

Untuk keperluan akademis atau berita umum, angka 193 (anggota PBB) adalah patokan yang paling aman dan relevan. Namun, penting untuk selalu diingat bahwa dunia politik adalah arena yang hidup, di mana batas-batas kedaulatan terus dinegosiasikan.

Pertanyaan Sering Diajukan (FAQ)

Berapa jumlah pasti negara di dunia?

Jawaban paling standar adalah 193 negara anggota PBB. Namun, jika termasuk pengamat, jumlahnya 195.

Apakah Vatikan dihitung sebagai negara?

Ya, Vatikan (Takhta Suci) adalah negara berdaulat yang memiliki status pengamat permanen di PBB.

Apakah status negara bisa berubah?

Tentu saja. Jika sebuah wilayah yang memisahkan diri berhasil mendapatkan pengakuan mayoritas PBB, ia akan menjadi anggota penuh, dan jumlah total negara akan bertambah.

🏠 Homepage