Piala Dunia mendatang akan menjadi edisi yang paling bersejarah dalam hal partisipasi kontinental, terutama bagi Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC). Untuk pertama kalinya, turnamen yang akan diselenggarakan bersama di Amerika Utara (Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko) akan menampilkan format yang diperluas menjadi 48 tim. Perubahan signifikan ini otomatis meningkatkan kuota tempat bagi setiap konfederasi, dan Asia adalah salah satu penerima manfaat terbesar dari reformasi ini. Pertanyaan mengenai jumlah negara wakil Asia di Piala Dunia telah menjadi topik hangat di kalangan penggemar dan analis sepak bola.
Sebelum perubahan ini, AFC biasanya mendapatkan jatah yang berkisar antara empat hingga lima tempat otomatis, dengan satu atau dua tempat tersisa untuk perebutan melalui babak play-off antar-konfederasi. Angka ini sering kali dirasa kurang representatif mengingat perkembangan pesat sepak bola di kawasan Asia. Namun, dengan total 48 slot yang kini tersedia, FIFA memutuskan untuk mendistribusikannya secara lebih merata berdasarkan kekuatan historis dan potensi pertumbuhan.
Berdasarkan alokasi resmi FIFA, jumlah slot pasti untuk negara Asia di Piala Dunia mendatang adalah delapan tempat otomatis. Ini merupakan peningkatan yang dramatis dari jatah sebelumnya.
Selain delapan tim yang lolos secara langsung, ada juga satu slot tambahan yang dialokasikan melalui mekanisme play-off antar-konfederasi. Slot "setengah" ini berarti ada peluang bagi satu negara Asia kesembilan untuk ikut serta dalam pesta sepak bola terbesar dunia tersebut. Jadi, total potensi wakil Asia adalah delapan plus satu, menjadikannya salah satu konfederasi dengan peningkatan terbesar dalam hal representasi.
Peningkatan kuota ini bukan sekadar angka statistik; ini adalah cerminan dari pertumbuhan sepak bola di benua terpadat di dunia. Beberapa faktor mendorong keputusan FIFA:
Dengan delapan jaminan tempat, tekanan kualifikasi akan sedikit berkurang, memungkinkan negara-negara yang sedang berkembang untuk lebih fokus pada pengembangan jangka panjang timnas mereka tanpa terlalu terbebani oleh pertarungan sengit di putaran final kualifikasi zona Asia. Ini membuka pintu bagi negara-negara yang secara historis kesulitan menembus babak grup kualifikasi untuk merasakan atmosfer Piala Dunia.
Proses kualifikasi zona AFC sendiri akan menyesuaikan diri dengan kuota baru ini. Format kualifikasi yang panjang dan melelahkan kemungkinan akan dirombak untuk mengakomodasi kebutuhan delapan tim plus satu slot play-off. Biasanya, kualifikasi Asia dibagi menjadi beberapa putaran, seringkali melibatkan puluhan negara yang harus melewati seleksi ketat untuk bisa mencapai putaran final.
Peningkatan ini menempatkan AFC setara dengan konfederasi besar lain seperti CAF (Afrika) yang juga mendapatkan jatah lebih banyak. Asia kini memiliki peluang nyata untuk mengirimkan tim yang lebih beragam, mulai dari raksasa tradisional hingga kuda hitam potensial yang mungkin selama ini terhalang oleh ketatnya persaingan.
Sebagai perbandingan, di edisi terakhir Piala Dunia dengan format 32 tim, Asia hanya mendapatkan 4,5 slot. Lima tim yang lolos secara langsung adalah Jepang, Korea Selatan, Iran, Arab Saudi, dan Australia (yang lolos melalui play-off antar-konfederasi setelah mengalahkan Peru). Dengan format 48 tim, lonjakan dari lima tim menjadi minimal delapan tim—dan potensial sembilan—menunjukkan betapa besarnya peluang yang diberikan FIFA kepada sepak bola Asia untuk unjuk gigi di panggung dunia.
Dampak dari peningkatan jumlah wakil Asia di Piala Dunia ini akan terasa pada peningkatan standar kompetisi internal AFC. Setiap tim kini memiliki target yang lebih tinggi, mendorong federasi nasional untuk berinvestasi lebih besar dalam pembinaan pemain muda dan strategi jangka menengah. Masa depan sepak bola Asia terlihat sangat cerah dengan adanya jaminan representasi yang jauh lebih besar di turnamen paling bergengsi di dunia ini.