Ilustrasi Demografi Indonesia
Proyeksi jumlah penduduk Indonesia untuk kurun waktu mendatang merupakan kajian penting dalam perencanaan pembangunan nasional. Tahun 2025 menjadi titik fokus karena periode ini mencerminkan pergeseran signifikan dalam komposisi usia, terutama didorong oleh bonus demografi yang mulai bergerak menuju fase penuaan. Untuk memahami lanskap demografi ini, perlu dilakukan segmentasi berdasarkan generasi, karena setiap kelompok usia memiliki karakteristik kebutuhan sosial, ekonomi, dan politik yang berbeda.
Analisis berdasarkan generasi membantu pemerintah dan sektor swasta memprediksi permintaan akan layanan kesehatan, pendidikan, infrastruktur, hingga lapangan kerja. Diperkirakan, pada tahun tersebut, proporsi penduduk usia kerja akan tetap dominan, namun persentase lansia akan mulai menunjukkan tren kenaikan yang memerlukan perhatian serius dalam sistem jaminan sosial dan pensiun.
Definisi generasi dapat bervariasi sedikit antar lembaga survei, namun secara umum, proyeksi populasi Indonesia di tahun mendatang sangat dipengaruhi oleh empat atau lima kelompok besar yang secara kolektif membentuk total jumlah penduduk Indonesia.
Proyeksi jumlah penduduk Indonesia secara keseluruhan akan tetap berada pada angka ratusan juta. Namun, fokus utama bukan lagi sekadar besaran total, melainkan pergeseran rasio ketergantungan (dependency ratio). Ketika Generasi X dan Baby Boomers bertambah usia, rasio ketergantungan akan mulai meningkat karena jumlah penduduk yang tidak bekerja (anak-anak dan lansia) bertambah dibandingkan dengan jumlah penduduk usia kerja (Gen Y dan Gen Z).
Jika angka kelahiran terus mengalami perlambatan, Indonesia akan menghadapi tantangan untuk mempertahankan bonus demografi yang maksimal. Oleh karena itu, investasi pada peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) generasi muda—terutama Gen Z—menjadi krusial. Mereka harus disiapkan untuk menjadi tenaga kerja yang kompetitif secara global agar dapat menopang beban demografi generasi yang lebih tua di kemudian hari.
Memahami distribusi generasi ini memungkinkan perumusan kebijakan yang lebih tepat sasaran, mulai dari investasi pada teknologi di sektor pendidikan untuk Gen Z dan Alfa, hingga penyesuaian skema dana pensiun untuk mengakomodasi Boomers dan Gen X yang semakin menua. Proyeksi ini adalah peta jalan bagi keberlanjutan pembangunan sosial dan ekonomi di masa mendatang.