Rasa tidak nyaman, sesak, atau seperti tertekan di area dada seringkali membuat panik. Sensasi ini, yang awam dikenal sebagai "angin duduk," biasanya bukanlah serangan jantung, melainkan akibat dari penumpukan gas di saluran pencernaan. Meskipun tidak mengancam jiwa, kondisi ini sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Memahami penyebab dan cara penanganannya adalah kunci untuk mendapatkan kelegaan secepatnya.
Secara medis, kondisi ini sering dikaitkan dengan dispepsia (gangguan pencernaan), refluks asam lambung (GERD), atau penumpukan gas di lambung atau usus besar yang letaknya berdekatan dengan diafragma. Ketika gas terperangkap, ia dapat menekan saraf vagus atau memberikan tekanan fisik yang dirasakan seperti nyeri dada, sehingga seringkali salah diartikan sebagai masalah kardiovaskular.
Pemicunya beragam, mulai dari pola makan yang buruk hingga kondisi stres. Untuk mengatasinya, kita perlu fokus pada langkah-langkah penanganan cepat sekaligus pencegahan jangka panjang.
Ketika rasa tidak nyaman itu menyerang, ada beberapa tindakan darurat yang bisa Anda lakukan untuk membantu mengeluarkan gas atau meredakan tekanan di area dada:
Pencegahan adalah kunci utama agar episode angin duduk tidak sering kambuh. Fokuslah pada perubahan gaya hidup dan kebiasaan makan.
Hindari makanan yang dikenal menghasilkan banyak gas atau memicu asam lambung. Beberapa pemicu umum meliputi:
Disarankan untuk makan dalam porsi kecil namun lebih sering, dan pastikan Anda mengunyah makanan secara perlahan dan menyeluruh.
Stres dan kurang gerak adalah kontributor signifikan pada masalah pencernaan. Lakukan teknik relaksasi seperti meditasi atau pernapasan dalam untuk mengelola stres. Selain itu, walaupun terasa kontra-intuitif saat perut sedang kembung, olahraga ringan teratur sangat penting untuk menjaga pergerakan usus tetap optimal dan mengurangi akumulasi gas.
Meskipun sebagian besar kasus angin duduk tidak berbahaya, Anda harus segera mencari pertolongan medis profesional jika gejala dada yang Anda rasakan:
Gejala-gejala tersebut bisa menjadi indikasi kondisi serius seperti angina atau serangan jantung. Selalu utamakan keselamatan Anda dengan membedakan antara ketidaknyamanan pencernaan biasa dan keadaan darurat medis.