Animasi 2D, atau animasi dua dimensi, adalah seni menciptakan ilusi gerakan pada gambar datar. Pada dasarnya, semua yang Anda lihat di layar komputer, televisi, atau bioskop—kecuali konten 3D yang spesifik—adalah representasi dari animasi 2D. Dalam ranah digital, animasi 2D didefinisikan oleh objek yang bergerak dalam dua sumbu: sumbu X (lebar) dan sumbu Y (tinggi). Kedalaman (sumbu Z) tidak diperhitungkan secara eksplisit dalam definisi klasiknya, meskipun teknik modern memungkinkan simulasi perspektif yang meyakinkan.
Inti dari animasi adalah ilusi. Ketika serangkaian gambar statis (disebut frame) ditampilkan secara berurutan dengan kecepatan yang cukup tinggi (biasanya antara 12 hingga 30 frame per detik atau lebih), mata manusia akan menangkapnya sebagai gerakan yang berkelanjutan. Ini didasarkan pada fenomena persepsi yang dikenal sebagai persistensi visual. Dalam animasi 2D, setiap objek dan latar belakang digambar atau dibuat dalam bidang datar, memberikan tampilan yang khas dan sering kali lebih bergaya jika dibandingkan dengan animasi 3D.
Animasi 2D bukanlah konsep baru. Akar sejarahnya dapat ditelusuri kembali ke penemuan seperti taumatrop atau fenakistoskop di abad ke-19. Namun, bentuk animasi 2D modern yang kita kenal hari ini lahir bersamaan dengan industri film. Animator klasik bekerja dengan menggambar setiap pergeseran kecil pada lembaran seluloid transparan (cel animation). Teknik ini mendominasi studio-studio besar selama puluhan tahun, menghasilkan karya-karya ikonik yang masih populer hingga kini.
Perkembangan teknologi digital telah mengubah cara animasi 2D dibuat secara drastis. Dari penggunaan perangkat lunak berbasis vektor dan bitmap, proses yang dulu memakan waktu berbulan-bulan kini bisa dipercepat melalui otomatisasi, tweening (interpolasi gerakan otomatis antara dua kunci gambar), dan penggunaan aset yang dapat digunakan kembali. Meskipun demikian, sentuhan tangan seorang animator tetap menjadi kunci untuk menghasilkan gerakan yang hidup dan memiliki karakter.
Memahami pengertian animasi 2D juga berarti memahami teknik dasarnya. Ada beberapa metode utama yang digunakan dalam produksi 2D digital:
Fleksibilitas dan estetika visual yang beragam menjadikan animasi 2D sangat diminati di berbagai industri. Pengertian animasinya meluas dari hiburan murni hingga kebutuhan edukatif dan komersial.
Di sektor hiburan, animasi 2D masih menjadi tulang punggung serial TV animasi dan film, khususnya di Asia (misalnya, gaya anime Jepang). Dalam pemasaran, iklan video sering menggunakan motion graphics 2D karena biayanya relatif lebih terjangkau dan kemampuannya menyampaikan informasi secara cepat dan jelas. Selain itu, industri game (terutama game indie dan game mobile) sangat bergantung pada aset 2D yang menarik untuk menciptakan pengalaman bermain yang imersif tanpa memerlukan sumber daya rendering 3D yang besar. Kemampuan untuk menciptakan karakter yang ekspresif dan dunia yang unik adalah kekuatan utama dari medium ini.
Secara keseluruhan, animasi 2D adalah perpaduan antara seni visual dan ilmu fisika pergerakan. Ia membuktikan bahwa untuk menciptakan dunia yang bergerak, kita hanya memerlukan ilusi yang diciptakan dengan cerdas pada bidang datar.