Surat An-Nahl, yang berarti 'Lebah', adalah surat ke-16 dalam Al-Qur'an yang kaya akan ayat-ayat yang menunjukkan kebesaran ciptaan Allah SWT, mulai dari fenomena alam hingga prinsip-prinsip dasar kehidupan bermasyarakat. Salah satu ayat yang fundamental dalam mengatur tatanan sosial dan etika adalah ayat ke-90. Ayat ini seringkali menjadi landasan utama ketika membahas konsep keadilan (Al-'Adl) dan kebajikan (Al-Ihsan) dalam Islam.
Ayat 16:90 tidak hanya sekadar perintah ritual, melainkan sebuah kaidah universal yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhannya dan sesama manusia. Dalam konteks masyarakat yang semakin kompleks, pemahaman mendalam terhadap ayat ini menjadi krusial untuk menciptakan harmoni sosial dan menaati ajaran syariat yang komprehensif.
"Sesungguhnya Allah memerintahkan (kamu) berlaku adil (Al-'Adl), berbuat kebajikan (Al-Ihsan) dan memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji (Al-Fahsyā'), kemungkaran (Al-Munkar), dan permusuhan (Al-Baghy). Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran." (QS. An-Nahl: 16:90)
Ayat 90 Surah An-Nahl ini merupakan ringkasan padat mengenai prinsip-prinsip dasar etika dan moral Islam. Ia membagi perintah menjadi dua kutub utama: perintah untuk melakukan kebaikan dan larangan untuk melakukan keburukan.
Perintah pertama adalah Al-'Adl (Keadilan). Keadilan dalam Islam bersifat absolut dan tidak pandang bulu. Ini berarti menegakkan kebenaran tanpa memihak, baik kepada diri sendiri, keluarga, teman, maupun lawan. Keadilan mencakup aspek hukum, sosial, ekonomi, dan interpersonal. Seorang pemimpin harus adil dalam memimpin, seorang pedagang harus adil dalam bertransaksi, dan setiap individu harus adil dalam menilai sesama. Keadilan adalah fondasi tegaknya sebuah peradaban yang kokoh.
Setelah memerintahkan keadilan yang merupakan hak minimum, Allah SWT memerintahkan Al-Ihsan. Ihsan adalah melakukan perbuatan baik melampaui batas kewajiban yang ditetapkan. Jika keadilan adalah 'memberikan apa yang seharusnya', maka ihsan adalah 'memberikan lebih dari apa yang diwajibkan'. Ini bisa berupa kemurahan hati, empati, atau pelayanan tanpa mengharapkan balasan setimpal. Ihsan menuntut kesempurnaan dalam beramal dan merupakan tingkatan tertinggi dalam beribadah, sebagaimana dijelaskan dalam hadis Jibril.
Ayat ini secara spesifik menekankan pentingnya menjaga tali silaturahim dengan memberikan hak-hak kerabat. Dalam struktur sosial Islam, keluarga adalah unit terkecil yang harus diperkuat. Memberi di sini tidak selalu berarti materi; bisa juga berupa perhatian, dukungan moral, dan penghormatan. Ini menunjukkan bahwa ibadah kepada Allah tidak terlepas dari tanggung jawab sosial terhadap lingkungan terdekat.
Di sisi larangan, ayat ini mencakup tiga hal negatif utama:
Penutup ayat ini, "Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran (la'allakum tadhakkarūn)," menekankan bahwa tujuan dari semua perintah dan larangan ini adalah agar umat manusia merenung dan menyadari konsekuensi dari tindakan mereka. Ayat ini bukan sekadar daftar aturan, melainkan panduan hidup yang bertujuan membawa ketenangan dan kemaslahatan, baik di dunia maupun di akhirat.
Menerapkan An-Nahl 16:90 dalam kehidupan sehari-hari—mulai dari keputusan politik terbesar hingga interaksi pribadi terkecil—akan menghasilkan masyarakat yang seimbang, penuh kasih sayang, dan jauh dari konflik. Keadilan memastikan hak terpenuhi, sementara kebajikan memastikan kelebihan hati tercurah untuk kemaslahatan bersama.