Memahami Total Jumlah Ayat dalam Al-Qur'an: Sebuah Tinjauan Ilmiah

A

Simbol representatif Al-Qur'an.

Misteri Angka 6666 vs Angka Akurat

Salah satu pertanyaan yang paling sering muncul di benak umat Islam ketika membahas Al-Qur'an adalah mengenai jumlah total ayatnya. Angka yang seringkali terdengar dan populer di kalangan umum adalah **6666 ayat**. Namun, seperti banyak hal dalam kajian keilmuan Islam, realitas angka pastinya sedikit lebih kompleks dan bervariasi tergantung pada metodologi penghitungan (Qira’at) yang digunakan oleh para ulama terdahulu.

Perbedaan angka ini bukanlah indikasi adanya kesalahan dalam mushaf itu sendiri, melainkan perbedaan metodologis dalam menentukan di mana suatu ayat berakhir dan ayat berikutnya dimulai, khususnya pada ayat-ayat yang panjang atau pada pemisahan basmalah (Bismillahirrohmanirrohim) di awal setiap surat—kecuali Surat At-Taubah.

Metode Penghitungan yang Berbeda

Secara umum, ada empat riwayat utama mengenai jumlah ayat Al-Qur'an yang diakui dan diterima oleh mayoritas ulama tafsir dan qira'at. Angka-angka ini bervariasi tipis, namun sangat signifikan dalam konteks pengajaran dan penghafalan.

  1. Madinah (Kufah): Pandangan yang paling banyak diikuti secara global, terutama di Indonesia, menetapkan jumlah ayat sebanyak 6236 ayat. Metode ini cenderung menghitung basmalah di awal surat sebagai bagian integral dari surat, namun pemisahan ayat dilakukan berdasarkan penanda ayat yang ditetapkan secara historis.
  2. Mekkah: Riwayat dari Mekkah menyebutkan jumlah ayat sebanyak 6210 ayat. Perbedaan ini muncul karena perbedaan dalam menetapkan batasan ayat pada beberapa surat tertentu.
  3. Syams (Damaskus): Riwayat ini mencatat total ayat sebanyak 6226 ayat.
  4. Basrah: Riwayat dari Basrah memberikan jumlah 6204 ayat, yang merupakan jumlah terendah di antara empat riwayat utama.

Lalu, bagaimana dengan angka 6666 yang populer itu? Angka 6666 sering kali muncul karena tradisi penghitungan yang memasukkan *setiap* kalimat basmalah yang terpisah, termasuk yang berada di awal setiap surat (kecuali At-Taubah) sebagai satu ayat tersendiri, bahkan jika basmalah tersebut tidak dihitung sebagai bagian dari ayat surat itu sendiri dalam riwayat standar. Ini adalah bentuk penghitungan *adad kalimah* (jumlah kata) atau penghitungan yang sangat harfiah berdasarkan pembacaan tanpa merujuk pada standar mushaf Utsmani.

Konsensus dan Mushaf Standar

Meskipun ada variasi dalam riwayat di atas, konsensus mayoritas ulama kontemporer dan praktik standar di banyak negara, termasuk Indonesia, mengikuti hitungan yang mendekati 6236 ayat, sesuai dengan riwayat Madinah yang menjadi standar rujukan utama dalam mushaf yang beredar saat ini (Mushaf Rasm Utsmani).

Penting untuk dicatat bahwa perbedaan kecil ini sama sekali tidak memengaruhi makna, ajaran, atau kebenaran wahyu yang terkandung di dalamnya. Al-Qur'an tetaplah satu, dan jumlah ayat yang sedikit berbeda hanyalah masalah penandaan (wasl dan fatsh) antara satu ayat dan ayat berikutnya. Setiap ayat, apapun jumlah totalnya, memegang peranan ilahiah yang sempurna.

Struktur Al-Qur'an terdiri dari **114 surat** (bab), dimulai dari Al-Fatihah dan diakhiri dengan An-Nas. Setiap surat memiliki panjang yang bervariasi, mulai dari surat terpendek yang hanya tiga ayat (Al-Kautsar) hingga surat terpanjang, Al-Baqarah, yang terdiri dari 286 ayat (berdasarkan hitungan 6236). Fokus utama umat Islam seharusnya tertuju pada pemahaman dan pengamalan isi, bukan hanya pada statistik angka ayatnya. Total jumlah ayat dalam Al-Qur'an, terlepas dari sedikitnya perbedaan riwayat, mengonfirmasi **keutuhan dan kemukjizatannya** sebagai firman Allah SWT yang terpelihara.

🏠 Homepage