Memilih ukuran amplas kayu yang tepat adalah kunci utama dalam setiap proyek pengerjaan kayu, mulai dari penghalusan kayu mentah hingga persiapan akhir sebelum lapisan pernis atau cat. Kesalahan dalam pemilihan grit amplas dapat mengakibatkan pekerjaan yang tidak merata, goresan yang sulit dihilangkan, atau pemborosan waktu yang signifikan.
Sistem penomoran pada amplas, yang dikenal sebagai 'grit', secara langsung menunjukkan kekasaran permukaan abrasif. Angka yang rendah (misalnya, 40 atau 60) menandakan amplas yang sangat kasar, sementara angka yang tinggi (misalnya, 320 atau 400) menunjukkan amplas yang sangat halus. Memahami filosofi ini adalah langkah pertama untuk menguasai teknik pengamplasan.
Proses pengamplasan yang ideal selalu dimulai dari grit kasar dan bertahap menuju grit yang lebih halus. Ini memastikan bahwa setiap tahap pekerjaan menghilangkan cacat yang ditinggalkan oleh tahap sebelumnya tanpa meninggalkan goresan mendalam yang harus diperbaiki di langkah akhir.
Tahap awal ini digunakan ketika Anda berhadapan dengan kayu yang permukaannya sangat tidak rata, memiliki bekas gergaji yang kasar, atau ketika Anda perlu menghilangkan lapisan cat atau lem yang tebal. Amplas dengan grit rendah seperti 40 atau 60 sangat agresif. Gunakan dengan hati-hati dan pastikan Anda mengamplas searah serat kayu untuk meminimalkan kerusakan yang terlihat.
Setelah struktur permukaan diratakan menggunakan grit kasar, langkah selanjutnya adalah menghilangkan bekas goresan yang ditinggalkan oleh grit kasar. Amplas 100 atau 120 adalah titik transisi yang baik. Amplas 150 umumnya digunakan untuk persiapan akhir sebelum memasuki tahap penghalusan halus, terutama pada kayu yang permukaannya tidak akan diberi lapisan transparan (seperti kayu yang akan di-finishing dengan pewarna kayu yang lebih gelap).
Ini adalah tahap paling krusial sebelum finishing. Amplas 180 dan 220 sangat efektif untuk mempersiapkan kayu agar dapat menyerap minyak, pernis, atau cat secara merata. Jika Anda berencana menggunakan cat tipis atau pernis berkualitas tinggi, amplas 220 biasanya sudah cukup memadai. Pengamplasan pada tahap ini harus dilakukan dengan lembut.
Amplas dengan grit 240, 320, atau bahkan 400 jarang digunakan untuk kayu mentah. Grit ini lebih sering diaplikasikan pada tahap antara lapisan finishing (seperti antara lapisan pertama dan kedua cat minyak atau lak) atau untuk menghaluskan permukaan kayu yang sudah diberi pewarna (stain) agar terasa sangat halus saat disentuh.
| Tipe Grit | Rentang Angka | Tujuan Penggunaan Utama |
|---|---|---|
| Sangat Kasar | 40 – 60 | Menghilangkan cat/lem tebal, meratakan permukaan yang sangat bengkok. |
| Kasar | 80 – 100 | Menghilangkan bekas gergaji, membentuk kontur kayu. |
| Sedang | 120 – 150 | Menghilangkan goresan grit kasar, persiapan sebelum finishing. |
| Halus | 180 – 220 | Persiapan akhir sebelum aplikasi stain atau pernis. |
| Sangat Halus | 240 ke atas | Penghalusan di antara lapisan finishing (scuff sanding). |
Tidak peduli seberapa akurat ukuran amplas kayu yang Anda pilih, pengamplasan yang salah arah akan merusak hasilnya. Selalu pastikan arah gerakan amplas Anda sejajar dengan arah serat kayu. Jika Anda mengamplas melintang serat, goresan yang dihasilkan akan terlihat jelas, terutama setelah lapisan finishing transparan diterapkan. Pada kayu dengan pola serat yang kompleks (seperti kayu jati atau beberapa jenis kayu keras), ini memerlukan perhatian ekstra dan mungkin memerlukan penggunaan amplas yang sedikit lebih halus untuk menghindari tear-out (serat yang tercabut).
Penggunaan amplas yang tepat bukan hanya soal keindahan visual, tetapi juga tentang durabilitas dan fungsionalitas proyek kayu Anda. Investasikan waktu untuk memilih grit yang benar dan mengikuti urutan bertahap, dan Anda akan mendapatkan hasil akhir yang profesional dan memuaskan.