An Nisa Ayat 120-140: Menyingkap Bimbingan Ilahi untuk Kehidupan

An-Nisa

Ilustrasi abstrak yang menggambarkan kedalaman dan bimbingan.

Surah An-Nisa, yang berarti "Wanita", merupakan salah satu surah terpanjang dalam Al-Qur'an dan menempati posisi keempat. Surah ini memiliki cakupan tema yang sangat luas, mencakup berbagai aspek kehidupan seorang Muslim, mulai dari hukum keluarga, hak-hak perempuan, hingga prinsip-prinsip muamalah dan akhlak. Bagian ayat 120 hingga 140 dari surah ini secara khusus memberikan panduan yang mendalam mengenai berbagai tuntunan ilahi yang berperan penting dalam membentuk karakter dan tatanan masyarakat yang Islami.

Janji Palsu Setan dan Kelemahan Manusia

Ayat-ayat awal di rentang ini, dimulai dari ayat 120, menyoroti tipu daya setan terhadap manusia. Allah SWT mengingatkan bahwa setan selalu berupaya menyesatkan umat manusia dengan janji-janji kosong dan keinginan duniawi yang menipu. Mereka menjanjikan kekuasaan, kekayaan, atau kenikmatan semu yang jauh dari kebenaran dan keridaan Allah. Manusia, dengan kelemahan bawaannya, sering kali mudah terbuai oleh bisikan setan ini, melupakan tujuan hidup yang sesungguhnya dan terjerumus dalam kesesatan.

Setan menjanjikan (kesenangan) kepada mereka dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka, padahal setan itu hanya menjanjikan tipuan kepada mereka.

Peringatan ini sangat krusial bagi setiap Muslim untuk senantiasa waspada terhadap segala bentuk godaan, baik dari diri sendiri (hawa nafsu) maupun dari luar (syaitan). Kuncinya adalah mendekatkan diri kepada Allah SWT, memperbanyak zikir, dan memohon perlindungan-Nya agar terhindar dari segala bentuk tipu daya yang menyesatkan.

Kebenaran dan Keteguhan dalam Beragama

Melanjutkan pada ayat-ayat berikutnya, Allah SWT menegaskan kembali tentang pentingnya kebenaran dan keteguhan dalam memeluk agama-Nya. Bagi siapa saja yang menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah dan berbuat kebaikan, maka pahalanya akan berlipat ganda di sisi Tuhannya. Ini adalah penegasan bahwa jalan kebenaran mungkin terasa berat, namun balasan dan keutamaan dari Allah SWT tidak akan pernah sia-sia. Sebaliknya, mereka yang memilih jalan kesesatan, bahkan jika diberikan waktu dan kesempatan, pada akhirnya akan berhadapan dengan perhitungan yang adil dari Allah SWT.

Allah SWT juga mengingatkan tentang bagaimana Dia mengajarkan kepada Nabi Adam dan keturunannya berbagai macam ilmu dan petunjuk hidup. Sejak awal penciptaan, manusia telah dibekali dengan kemampuan untuk belajar dan membedakan mana yang benar dan salah. Maka, akan menjadi kerugian besar jika potensi ini disalahgunakan atau diabaikan begitu saja.

Perintah Menegakkan Keadilan dan Menjaga Amanah

Surah An-Nisa ayat 127-135 secara tegas memerintahkan kaum Muslimin untuk menegakkan keadilan, baik dalam urusan pribadi maupun sosial. Kaum perempuan, yang hak-haknya kadang terabaikan, mendapat perhatian khusus agar diperlakukan adil dalam segala aspek, termasuk dalam pembagian warisan dan hak-hak lainnya. Perintah ini mencakup perintah untuk berlaku adil sebagai saksi, bahkan jika kesaksian itu memberatkan diri sendiri, orang tua, atau kerabat. Keadilan harus ditegakkan tanpa memandang bulu atau hubungan kekerabatan.

Selain itu, ayat-ayat ini juga mengingatkan tentang pentingnya menjaga amanah dan janji. Allah SWT menyerukan agar setiap orang menunaikan hak-hak orang lain, tidak mengkhianati kepercayaan, dan tidak melanggar janji yang telah dibuat. Pelanggaran terhadap amanah dan janji merupakan sifat tercela yang dapat merusak tatanan masyarakat dan hubungan antar sesama.

Anjuran Beriman dan Beramal Saleh

Bagian akhir dari rentang ayat ini kembali menekankan pentingnya iman dan amal saleh. Allah SWT mengajak seluruh manusia untuk beriman kepada-Nya, Rasul-Nya, dan kitab yang diturunkan. Bagi orang yang beriman dan beramal saleh, Allah menjanjikan surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Ini adalah gambaran kebahagiaan abadi yang dijanjikan bagi hamba-hamba-Nya yang taat.

Ayat-ayat ini juga memberikan dorongan kepada orang-orang yang beriman untuk tidak berputus asa dari rahmat Allah, meskipun mereka menghadapi kesulitan atau cobaan. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Selama mereka senantiasa bertakwa dan memperbaiki diri, pintu rahmat dan ampunan-Nya selalu terbuka lebar. Di sisi lain, Allah juga mengingatkan agar tidak ada segolongan dari kaum mukmin yang seharusnya tidak ikut berperang. Ini mengindikasikan perlunya distribusi tugas yang bijak, di mana sebagian orang berjihad di medan perang dan sebagian lainnya fokus pada penegakan agama dan ilmu pengetahuan.

Intisari dan Refleksi

Secara keseluruhan, Surah An-Nisa ayat 120-140 adalah sebuah paket lengkap bimbingan moral, spiritual, dan sosial bagi umat Islam. Ayat-ayat ini mengajarkan kita untuk senantiasa waspada terhadap tipu daya setan, memegang teguh kebenaran, berlaku adil tanpa pandang bulu, menjaga amanah, dan senantiasa beriman serta beramal saleh. Dengan memahami dan mengamalkan kandungan ayat-ayat ini, diharapkan setiap Muslim dapat menjalani kehidupan yang lurus, harmonis, dan senantiasa berada dalam lindungan serta keridaan Allah SWT.

🏠 Homepage