Memiliki pinjaman seringkali menjadi solusi finansial untuk berbagai keperluan, mulai dari membeli rumah, kendaraan, hingga modal usaha. Ketika mengajukan pinjaman, penting untuk memahami bagaimana perhitungan angsuran dilakukan. Salah satu metode yang paling umum digunakan oleh lembaga keuangan adalah metode bunga menurun atau effective interest rate. Metode ini menawarkan keuntungan karena jumlah bunga yang dibayarkan akan terus berkurang seiring berjalannya waktu, sehingga total pembayaran Anda akan menjadi lebih ringan di akhir masa pinjaman.
Artikel ini akan mengupas tuntas cara hitung angsuran bunga menurun, mulai dari konsep dasarnya, rumus yang digunakan, hingga contoh perhitungannya agar Anda dapat memahaminya dengan baik dan membuat keputusan finansial yang lebih cerdas.
Metode bunga menurun adalah sistem perhitungan angsuran di mana bunga pinjaman dihitung berdasarkan sisa pokok pinjaman pada setiap periode pembayaran. Berbeda dengan metode bunga flat di mana bunga dihitung dari total pokok pinjaman awal dan jumlahnya tetap selama masa pinjaman, metode bunga menurun menghasilkan:
Intinya, pada metode bunga menurun, Anda membayar bunga atas sisa utang Anda, bukan atas jumlah utang awal Anda secara keseluruhan.
Perhitungan metode bunga menurun bisa sedikit kompleks karena melibatkan perhitungan bunga yang dinamis. Rumus umum untuk menghitung angsuran per periode (misalnya bulanan) adalah:
Angsuran per Periode = (Pokok Pinjaman × Suku Bunga per Periode) / (1 - (1 + Suku Bunga per Periode)^(-Jumlah Periode Pinjaman))
Mari kita uraikan komponen rumus tersebut:
Meskipun rumus di atas terlihat standar, cara yang lebih detail dan sering digunakan oleh bank adalah menghitung pokok dan bunga secara terpisah setiap periode:
Metode yang lebih akurat untuk menunjukkan sifat bunga menurun adalah dengan menghitung komponen pokok dan bunga pada setiap angsuran:
Bunga Periode 1 = Sisa Pokok Pinjaman × Suku Bunga per Periode
Pokok Angsuran Periode 1 = Angsuran Total (jika dihitung) - Bunga Periode 1
Pokok Angsuran Periode 1 = Pokok Pinjaman / Jumlah Periode Pinjaman
Sisa Pokok = Pokok Pinjaman Awal - Pokok Angsuran Periode 1
Bunga Periode 2 = Sisa Pokok (setelah pembayaran 1) × Suku Bunga per Periode
Pokok Angsuran Periode 2 = Pokok Pinjaman / Jumlah Periode Pinjaman
(Jika pokok angsuran ditetapkan tetap)
Sisa Pokok = Sisa Pokok (setelah pembayaran 1) - Pokok Angsuran Periode 2
Penting untuk dicatat bahwa struktur pembayaran pokok terkadang bisa bervariasi. Beberapa pinjaman menetapkan pokok angsuran yang sama setiap bulan, sementara yang lain mungkin menyesuaikan jumlah pokok yang dibayarkan untuk menjaga total angsuran tetap (atau menurun) seiring waktu.
Misalkan Anda mengambil pinjaman sebesar Rp 100.000.000 dengan suku bunga tahunan 12% (1% per bulan) selama 12 bulan.
Jika kita menggunakan rumus umum untuk mendapatkan gambaran angsuran total:
Angsuran = 100.000.000 × 0.01 / (1 - (1 + 0.01)^(-12))Angsuran = 1.000.000 / (1 - (1.01)^(-12))Angsuran = 1.000.000 / (1 - 0.88797)Angsuran = 1.000.000 / 0.11203Angsuran ≈ Rp 8.926.100
Jadi, perkiraan total angsuran per bulan Anda adalah sekitar Rp 8.926.100.
Dalam skenario ini, kita asumsikan sebagian pokok pinjaman yang dibayarkan setiap bulan adalah tetap:
Pokok Angsuran Tetap = Rp 100.000.000 / 12 = Rp 8.333.333
Periode 1:
Periode 2:
Periode 3:
Dari contoh ini, Anda dapat melihat dengan jelas bagaimana jumlah bunga menurun setiap bulannya, sementara jumlah pokok yang dibayarkan tetap sama. Total angsuran Anda juga ikut menurun.
Memahami cara hitung angsuran bunga menurun memberikan beberapa keuntungan:
Meskipun perhitungan detail bisa rumit, memahami prinsip dasar dan rumus utamanya sangatlah penting bagi setiap peminjam. Jika Anda merasa kesulitan, jangan ragu untuk bertanya kepada pihak bank atau lembaga keuangan mengenai simulasi dan rincian perhitungan angsuran pinjaman Anda.