Anggrek adalah salah satu kelompok tanaman hias paling diminati karena keindahan bunganya yang eksotis. Banyak spesies anggrek, terutama dari genus Dendrobium, Phalaenopsis (beberapa jenis), dan Vanda, bersifat epifit. Ini berarti secara alami mereka tumbuh menempel pada batang atau cabang pohon untuk mendapatkan cahaya matahari dan udara, tanpa menyerap nutrisi dari pohon inang (bukan parasit).
Menanam anggrek di pohon adalah cara yang fantastis untuk mereplikasi habitat alami mereka, menghasilkan tampilan yang sangat estetis di taman Anda. Proses ini membutuhkan persiapan dan pemilihan lokasi yang tepat agar anggrek dapat berkembang baik.
Langkah 1: Memilih Pohon Inang yang Tepat
Keberhasilan menanam anggrek epifit sangat bergantung pada pemilihan inang. Pohon yang dipilih harus mendukung kondisi tumbuh yang ideal bagi anggrek tersebut.
Kriteria Pohon Inang:
- Jenis Pohon: Pilih pohon yang memiliki kulit kayu kasar dan berpori, seperti pohon buah (mangga, jambu) atau pohon keras yang sering ditemukan di kebun Anda. Hindari pohon yang mengeluarkan getah berlebihan atau memiliki daun yang sangat rapat (terlalu banyak naungan).
- Kesehatan Pohon: Pastikan pohon inang sehat, bebas dari penyakit jamur atau hama serius. Pohon yang stres tidak akan menyediakan lingkungan yang stabil.
- Cahaya Matahari: Lokasi penanaman harus menerima penyinaran pagi (matahari pagi) atau cahaya tidak langsung yang cukup (sekitar 50-70% cahaya). Anggrek jarang menyukai terik matahari siang secara langsung.
- Sirkulasi Udara: Pilih cabang atau batang dengan sirkulasi udara yang baik. Angin sepoi-sepoi membantu mengeringkan akar setelah penyiraman dan mencegah pembusukan.
Langkah 2: Persiapan Anggrek dan Media Tanam
Anggrek epifit tidak ditanam di tanah. Akar mereka berfungsi untuk menempel dan menyerap kelembapan udara serta nutrisi dari air hujan.
Media Penempelan:
Alih-alih menggunakan media tanam tradisional (seperti sekam atau sabut kelapa), Anda perlu media yang berfungsi sebagai penahan awal bagi akar muda:
- Sabut Kelapa (Cocopeat) atau Moss (Lumut Sphagnum): Sedikit saja digunakan untuk membungkus pangkal akar agar tidak langsung kering saat dipasang.
- Papan Pakis atau Kayu Potongan: Beberapa anggrek ditanam di papan pakis yang kemudian diikatkan ke pohon. Namun, untuk penempelan langsung, ini tidak diperlukan.
Persiapan Tanaman:
- Pilih anggrek yang sudah memiliki akar udara yang cukup banyak (misalnya setelah selesai berbunga).
- Jika anggrek masih dalam pot plastik, keluarkan secara perlahan dan bersihkan media lama dari akar.
- Periksa kondisi akar. Potong akar yang busuk (berwarna cokelat gelap dan lembek) menggunakan pisau steril.
Langkah 3: Proses Penempelan pada Pohon
Ini adalah tahap krusial. Tujuannya adalah memastikan akar anggrek memiliki kontak erat dengan kulit kayu tanpa mencekik batang pohon.
- Pilih Lokasi Tempel: Cari area pada batang atau cabang yang sedikit berlekuk atau memiliki tonjolan kulit kayu yang bisa menjadi tempat pasak awal.
- Posisikan Anggrek: Letakkan bagian pangkal batang (basis) anggrek menempel pada permukaan kulit kayu pada ketinggian yang diinginkan. Pastikan tunas baru atau mata tunas menghadap ke arah yang mendapat cahaya memadai.
- Pengikatan Awal (Sangat Penting): Gunakan bahan yang tidak akan melukai pohon saat membesar.
- Tali Rafia atau Tali Pelindung: Ikat longgar pangkal tanaman ke batang pohon. Jangan mengikat terlalu kuat hingga memotong aliran nutrisi atau membelah kulit kayu.
- Kawat Berlapis Kain/Plastik: Beberapa hobiis menggunakan kawat yang dilapisi untuk memberikan penahanan yang lebih kuat, namun harus diperiksa secara rutin.
- **Jaring Plastik Kecil:** Untuk anggrek besar, jaring plastik fleksibel dapat membantu menahan media (jika menggunakan sedikit moss) di sekitar akar.
- **Proses Aklimatisasi Akar:** Dalam beberapa bulan, anggrek akan mulai menumbuhkan akar udara baru yang akan menembus dan mencengkeram kulit kayu. Setelah Anda melihat akar baru mulai menempel kuat (biasanya 3-6 bulan), Anda bisa melepaskan atau memotong tali pengikat secara bertahap.
Langkah 4: Perawatan Pasca-Penanaman
Anggrek yang menempel di pohon membutuhkan pemantauan lebih intensif mengenai penyiraman dan pemupukan dibandingkan anggrek dalam pot.
Penyiraman
Karena akarnya terpapar angin, anggrek di pohon lebih cepat kering. Siramlah hanya ketika media penahan (jika ada) atau akar yang terlihat sudah benar-benar kering. Pada musim kemarau, ini mungkin berarti penyiraman setiap hari atau dua hari sekali, tergantung cuaca.
Pemupukan
Pupuk harus diberikan dalam bentuk larutan yang sangat encer (sekitar 1/4 kekuatan normal) dan disemprotkan langsung ke akar dan pangkal tanaman. Lakukan pemupukan secara rutin setiap dua minggu sekali selama musim pertumbuhan. Anggrek epifit mendapatkan sebagian besar nutrisi dari air hujan yang mengalir.
Pengawasan
Periksa secara berkala apakah ada serangga yang bersarang di sela-sela akar atau tanda-tanda penyakit. Pastikan ikatan tidak mencekik batang pohon seiring dengan bertambahnya diameter batang.
Dengan perawatan yang tepat dan pemilihan lokasi yang strategis, anggrek epifit Anda akan tumbuh subur, meniru keindahan hutan tropis langsung di kebun rumah Anda.