Panduan Menanam Anggrek Langsung di Tanah

Anggrek sering kali diasosiasikan sebagai tanaman epifit yang menempel pada pohon atau media tanam khusus seperti pakis atau kulit kayu. Namun, tahukah Anda bahwa ada beberapa jenis anggrek yang sebenarnya tumbuh subur jika ditanam langsung di dalam tanah? Proses ini membutuhkan pemahaman yang tepat mengenai kebutuhan spesifik anggrek tersebut agar akarnya tidak membusuk dan pertumbuhannya maksimal.

Memilih Jenis Anggrek yang Tepat untuk Tanah

Langkah krusial pertama dalam menanam anggrek di tanah adalah memilih spesies yang tepat. Tidak semua anggrek cocok untuk lingkungan terestrial (tanah). Anggrek yang secara alami tumbuh di dasar hutan dan mencari nutrisi dari tanah adalah pilihan terbaik. Contoh genus yang sering ditanam di tanah meliputi Spathoglottis (Anggrek Tanah), Bletilla, dan beberapa spesies Phalaenopsis liar tertentu yang beradaptasi. Anggrek epifit seperti Vanda atau Cattleya umumnya akan mengalami masalah serius jika ditanam di tanah padat.

Persiapan Media Tanam (Tanah)

Kesalahan terbesar dalam menanam anggrek di tanah adalah menggunakan tanah kebun biasa yang padat. Anggrek, meskipun ditanam di tanah, tetap membutuhkan aerasi (sirkulasi udara) yang sangat baik pada zona perakaran. Media tanam harus gembur, porous, dan memiliki drainase yang superior.

Komposisi Media Ideal:

Pastikan media tanam yang Anda siapkan memiliki tekstur yang mirip dengan tanah hutan yang kaya akan serasah namun tetap mampu mengalirkan air dengan cepat. Jika air menggenang lebih dari 10 menit setelah penyiraman, drainase Anda kurang memadai.

Ilustrasi penampang media tanam anggrek yang porous Media Porous

Langkah-Langkah Penanaman

Setelah Anda memiliki anggrek yang tepat dan media tanam yang sesuai, ikuti langkah-langkah berikut untuk menanamnya:

  1. Gali Lubang: Buat lubang tanam yang cukup lebar namun tidak terlalu dalam. Kedalaman ideal adalah setinggi bola akar anggrek saat masih di pot.
  2. Posisikan Anggrek: Letakkan anggrek di tengah lubang. Pastikan pangkal pseudobulb (jika ada) berada sedikit di atas permukaan tanah. Jangan pernah mengubur pangkal batang utama karena ini memicu busuk batang.
  3. Timbun Perlahan: Isi lubang dengan media tanam yang telah disiapkan. Padatkan media secara sangat lembut menggunakan jari Anda. Tujuannya adalah menopang tanaman, bukan memadatkannya.
  4. Penyiraman Awal: Siram tanaman secara menyeluruh hingga air keluar dari bagian bawah area tanam. Ini membantu menghilangkan kantong udara yang mungkin terperangkap di sekitar akar.

Perawatan Khusus Setelah Tanam di Tanah

Perawatan anggrek di tanah berbeda dari anggrek pot. Karena volume tanah lebih besar, risiko kelebihan air lebih tinggi.

Penyiraman

Frekuensi penyiraman harus disesuaikan dengan musim dan curah hujan. Pada musim kemarau, siram hanya ketika lapisan atas media mulai terasa kering saat disentuh. Ingat, anggrek yang stres karena kekeringan lebih mudah pulih daripada yang stres karena kelebihan air.

Pemupukan

Anggrek tanah membutuhkan nutrisi yang lebih konsisten. Gunakan pupuk cair dengan dosis yang lebih rendah namun lebih sering (aplikasi mingguan lebih disarankan daripada bulanan). Pupuk seimbang NPK (misalnya 20-20-20) sangat baik untuk fase pertumbuhan vegetatif.

Pencahayaan dan Lokasi

Lokasi tanam harus mendapatkan sinar matahari pagi yang cukup (sekitar 4-6 jam). Hindari sinar matahari langsung yang terik di siang hari, terutama pada musim kemarau, karena dapat membakar daun anggrek yang baru beradaptasi di tanah. Naungan parsial adalah kunci sukses.

Menanam anggrek di tanah adalah cara yang memuaskan untuk melihat bagaimana spesies tersebut berkembang dalam habitat yang lebih alami. Dengan persiapan media yang tepat dan pemantauan kelembaban yang cermat, anggrek Anda dapat berbunga spektakuler langsung dari kebun Anda.

🏠 Homepage