Panduan Lengkap: Cara Menanam Anggrek Ekor Tupai (Dendrobium Antelope)

Ilustrasi Anggrek Ekor Tupai dengan Bunga Melengkung

Anggrek Ekor Tupai, atau dikenal secara ilmiah sebagai Dendrobium antennatum (sering juga disebut Dendrobium taurinum atau Dendrobium bigibbum varietas tertentu dalam konteks hobi), adalah salah satu jenis anggrek epifit yang sangat menarik perhatian kolektor. Keunikan utamanya terletak pada bentuk bunganya yang panjang, meliuk, dan menyerupai ekor tupai atau tanduk rusa. Agar tanaman hias eksotis ini tumbuh subur, penanaman harus memperhatikan beberapa aspek penting, mulai dari media tanam hingga kondisi lingkungan.

1. Memilih Media Tanam yang Tepat

Sebagai anggrek epifit, Anggrek Ekor Tupai tidak tumbuh baik jika akarnya terendam air atau terlalu padat. Kunci sukses adalah menyediakan aerasi (sirkulasi udara) yang sangat baik pada akar.

2. Teknik Penanaman dan Repotting

Pemilihan pot dan waktu repotting sangat krusial bagi kesehatan jangka panjang anggrek ekor tupai.

Pemilihan Pot

Pot yang digunakan sebaiknya memiliki banyak lubang drainase. Pot plastik dengan banyak ventilasi samping atau pot tanah liat sangat direkomendasikan. Jika Anda ingin menampilkannya secara menggantung, gunakan keranjang gantung yang terbuat dari kawat atau kayu.

Proses Repotting

Anggrek ini sebaiknya di-repotting ketika media tanam sudah mulai lapuk atau ketika tanaman terlihat terlalu penuh di dalam pot (biasanya setiap 1,5 hingga 2 tahun). Lakukan ini setelah masa berbunga selesai.

  1. Keluarkan anggrek secara hati-hati dari pot lama.
  2. Bersihkan akar tua atau busuk menggunakan pisau steril. Akar yang sehat biasanya berwarna putih kehijauan dan keras.
  3. Posisikan tanaman di tengah pot baru, pastikan pseudobulb (batang semu) berada di atas permukaan media tanam.
  4. Isi celah di sekitar akar dengan media tanam baru secara perlahan. Jangan menekan media terlalu keras.

3. Kebutuhan Cahaya dan Suhu

Anggrek Ekor Tupai membutuhkan intensitas cahaya yang cukup tinggi untuk dapat memproduksi bunga yang indah dan meliuk.

Tips Cahaya: Tempatkan anggrek di lokasi yang menerima sinar matahari pagi penuh (sekitar 3-4 jam) dan teduh parsial di siang hari. Cahaya yang terlalu sedikit menyebabkan daun hijau gelap namun tidak berbunga. Jika daun berubah kemerahan atau kuning, itu tandanya cahaya terlalu kuat.

Suhu ideal bagi tanaman ini adalah suhu hangat, mirip dengan habitat aslinya. Suhu siang hari sekitar 24°C hingga 30°C, dan suhu malam hari yang sedikit lebih dingin (sekitar 18°C hingga 22°C) akan sangat merangsang pembentukan kuncup bunga.

4. Penyiraman yang Konsisten

Kesalahan terbesar dalam merawat anggrek adalah penyiraman yang tidak tepat. Anggrek ekor tupai menyukai penyiraman yang rutin saat media hampir kering total, bukan tergenang.

5. Pemupukan untuk Hasil Optimal

Pemupukan teratur dengan dosis yang tepat membantu memastikan energi tanaman cukup untuk menghasilkan tangkai bunga yang panjang.

Gunakan pupuk khusus anggrek dengan formula seimbang (misalnya NPK 20-20-20) selama fase pertumbuhan aktif. Berikan pupuk dengan dosis setengah kekuatan dari anjuran kemasan, dan lakukan pemupukan setiap dua minggu sekali. Setelah masa pembungaan, ganti dengan pupuk yang memiliki kandungan Fosfor (P) dan Kalium (K) lebih tinggi untuk mempersiapkan pembungaan berikutnya.

Dengan memperhatikan kebutuhan spesifik Anggrek Ekor Tupai—khususnya sirkulasi udara yang baik pada akar, cahaya yang terang namun tidak membakar, serta pola penyiraman yang disiplin—Anda akan dapat menikmati keindahan bunga unik dari anggrek endemik ini di pekarangan atau koleksi Anda.

🏠 Homepage