Ilustrasi Anggaran Kas Diagram sederhana menunjukkan aliran uang masuk dan keluar dalam kotak kas. KAS MASUK KELUAR

Panduan Lengkap Cara Menyusun Anggaran Kas yang Efektif

Anggaran kas (cash budget) adalah salah satu alat perencanaan keuangan paling krusial, baik bagi bisnis maupun manajemen keuangan pribadi. Alat ini membantu memproyeksikan arus kas masuk (penerimaan) dan arus kas keluar (pengeluaran) selama periode waktu tertentu. Tanpa anggaran kas yang solid, perusahaan atau individu rentan terhadap masalah likuiditas, meskipun secara teori tampak menguntungkan.

Menyusun anggaran kas bukan sekadar mencatat angka, tetapi tentang memahami pola bisnis atau kebiasaan finansial Anda. Berikut adalah langkah-langkah praktis dan terstruktur tentang cara menyusun anggaran kas yang akurat dan mudah diterapkan.

Langkah 1: Tentukan Periode Anggaran

Sebelum memulai perhitungan, tetapkan kerangka waktu yang akan Anda anggarkan. Untuk perencanaan jangka pendek dan mengelola likuiditas operasional, anggaran kas bulanan adalah standar. Jika Anda merencanakan investasi besar, periode per kuartal atau tahunan mungkin diperlukan. Pastikan periode anggaran terbagi dalam interval yang lebih kecil (misalnya mingguan di dalam bulan) untuk memudahkan pemantauan.

Langkah 2: Perkirakan Saldo Kas Awal

Anggaran kas Anda harus dimulai dengan saldo kas aktual yang tersedia di awal periode yang dianggarkan. Ini adalah titik awal uang Anda sebelum transaksi apa pun terjadi dalam periode tersebut. Saldo kas awal bulan ini akan menjadi saldo kas akhir bulan sebelumnya.

Langkah 3: Proyeksi Arus Kas Masuk (Penerimaan Kas)

Ini adalah bagian yang paling menantang karena melibatkan perkiraan. Penerimaan kas tidak sama dengan penjualan. Penjualan kredit (penjualan yang belum dibayar pelanggan) baru menjadi kas masuk saat pelanggan benar-benar membayar.

Langkah 4: Proyeksi Arus Kas Keluar (Pembayaran Kas)

Sama seperti penerimaan, pengeluaran kas harus mencerminkan kapan uang benar-benar keluar dari rekening Anda, bukan kapan biaya itu diakui secara akuntansi.

Langkah 5: Menghitung Saldo Kas Bersih dan Akhir

Setelah semua estimasi terkumpul, lakukan perhitungan secara bertahap untuk setiap periode:

Kas Bersih = Total Penerimaan Kas – Total Pengeluaran Kas

Kemudian, hitung saldo kas akhir:

Saldo Kas Akhir = Saldo Kas Awal + Kas Bersih

Saldo Kas Akhir dari periode ini akan otomatis menjadi Saldo Kas Awal untuk periode berikutnya. Ulangi proses ini untuk semua bulan dalam cakupan anggaran Anda.

Langkah 6: Menentukan Kebutuhan Pendanaan Minimum (Opsional, namun Penting)

Setelah Anda memiliki proyeksi saldo kas akhir untuk setiap periode, tentukan tingkat saldo kas minimum yang ingin Anda pertahankan (kas penyangga). Jika Saldo Kas Akhir proyeksi Anda jatuh di bawah batas minimum ini, Anda perlu merencanakan pendanaan (pinjaman jangka pendek atau penarikan investasi). Sebaliknya, jika saldo terlalu tinggi, Anda bisa merencanakan investasi jangka pendek untuk mendapatkan imbal hasil.

Anggaran kas yang disusun dengan baik adalah peta jalan yang memastikan Anda selalu siap menghadapi kebutuhan mendesak dan memanfaatkan peluang yang ada. Lakukan peninjauan dan penyesuaian secara rutin saat data aktual mulai tersedia.

🏠 Homepage