Anggrek bulan (Phalaenopsis) adalah salah satu jenis anggrek yang paling populer di Indonesia karena bunganya yang indah dan tahan lama. Namun, banyak pemula yang kesulitan membuatnya rajin berbunga. Kunci utama agar anggrek bulan Anda kembali menghasilkan kuntum bunga yang memukau adalah dengan meniru kondisi habitat aslinya. Perawatan yang tepat dan konsisten adalah jawabannya.
1. Pencahayaan yang Tepat: Jangan Terlalu Terik
Anggrek bulan adalah tanaman epifit yang tumbuh menempel pada pohon di hutan. Artinya, mereka menyukai cahaya terang, tetapi tidak sinar matahari langsung yang membakar. Sinar matahari langsung akan membuat daunnya menguning dan terbakar. Sebaliknya, terlalu teduh akan menghambat proses pembungaan.
- Cahaya Ideal: Cahaya tidak langsung atau cahaya terang yang tersaring, seperti di bawah naungan pohon rindang atau di dekat jendela menghadap timur.
- Indikator Daun: Daun yang sehat berwarna hijau segar. Jika daun terlalu hijau tua, berarti kurang cahaya. Jika daun menguning atau kemerahan, berarti terlalu banyak sinar matahari.
2. Siraman Air yang Konsisten dan Tidak Berlebihan
Kesalahan fatal dalam merawat anggrek bulan adalah penyiraman berlebih (overwatering). Anggrek bulan tidak menyukai akar yang terendam air terus-menerus karena dapat menyebabkan busuk akar.
Sebaiknya siram di pagi hari agar sisa air cepat menguap, dan hindari membiarkan air menggenang di tumpukan daun (pangkal batang).
3. Pentingnya Suhu dan Kelembapan
Anggrek bulan menyukai suhu yang stabil, idealnya antara 20°C hingga 28°C. Di Indonesia, suhu ruangan biasanya sudah cukup mendukung. Namun, untuk memicu pembungaan, dibutuhkan sedikit fluktuasi suhu.
- Pemicu Bunga: Banyak ahli merekomendasikan penurunan suhu sekitar 5-8°C selama beberapa minggu di malam hari untuk 'mengejutkan' tanaman agar memproduksi tangkai bunga.
- Kelembapan: Kelembapan udara yang tinggi (50%-70%) sangat disukai. Jika udara terlalu kering (misalnya karena AC), letakkan pot di atas nampan berisi kerikil dan air (pastikan dasar pot tidak menyentuh air).
4. Pemupukan Rutin untuk Merangsang Bunga
Tanpa nutrisi yang tepat, anggrek bulan tidak akan memiliki energi untuk berbunga. Gunakan pupuk khusus anggrek dengan formula seimbang saat fase pertumbuhan, dan formula tinggi fosfor (P) saat fase inisiasi bunga.
- Fase Vegetatif (Pertumbuhan Daun & Akar): Gunakan pupuk NPK seimbang (misalnya 20-20-20). Berikan setiap dua minggu sekali.
- Fase Generatif (Mendukung Pembungaan): Ganti dengan pupuk yang tinggi Fosfor dan Kalium (P & K), seperti formula 10-30-20. Lakukan pemupukan ini setelah Anda melihat tanda-tanda munculnya tunas bunga.
Selalu larutkan pupuk dengan konsentrasi yang lebih encer daripada anjuran kemasan (misalnya 1/2 kekuatan) karena anggrek sangat sensitif terhadap penumpukan garam mineral.
5. Perhatikan Media Tanam dan Repotting
Media tanam anggrek harus memiliki aerasi yang baik agar akar mendapatkan oksigen. Media umum adalah kulit kayu pinus, pecahan genting, atau sphagnum moss.
Repotting (ganti media) sebaiknya dilakukan setiap 1-2 tahun sekali, atau segera jika media sudah membusuk atau tanaman terlihat padat. Jangan pernah menanam anggrek bulan di tanah biasa.
6. Mengatasi Anggrek yang Tidak Mau Berbunga
Jika anggrek Anda sudah sehat (daun hijau gelap, akar bagus) namun tak kunjung berbunga, kemungkinan besar ia kekurangan salah satu pemicu: cahaya atau suhu dingin malam hari. Pastikan ia mendapatkan setidaknya 10-12 jam cahaya terang setiap hari dan cobalah memberikan paparan suhu malam yang sedikit lebih dingin dari biasanya selama beberapa minggu. Kesabaran adalah kunci, karena setelah proses inisiasi bunga dimulai, dibutuhkan waktu beberapa bulan hingga bunga mekar sempurna.