Hari Raya Galungan adalah salah satu hari raya terpenting bagi umat Hindu di Bali. Perayaan ini merayakan kemenangan Dharma (kebaikan) atas Adharma (kejahatan). Penentuan waktu Galungan didasarkan pada perhitungan kalender Saka, di mana Galungan dirayakan setiap enam bulan sekali (210 hari) menurut pawukon. Tanggal pastinya bervariasi setiap tahunnya.
Momen Galungan identik dengan suasana spiritual yang kental, di mana umat Hindu melaksanakan persembahyangan di pura, menghaturkan banten (sesajen), dan bersilaturahmi dengan keluarga. Umat juga mempersembahkan penjor, yaitu hiasan bambu melengkung yang dihiasi aneka hasil bumi sebagai lambang kemakmuran dan wujud syukur kepada Sang Pencipta. Atmosfer kebersamaan dan kedamaian sangat terasa di seluruh penjuru Bali.
Menjelang Hari Raya Galungan, berbagai persiapan dilakukan. Keluarga berkumpul, membersihkan rumah, dan menyiapkan aneka hidangan khas yang akan dipersembahkan. Nuansa kebahagiaan terpancar dari wajah setiap umat yang menyambut datangnya hari kemenangan kebaikan ini. Perayaan ini bukan hanya ritual keagamaan, tetapi juga sarat makna sosial dan budaya yang mempererat tali persaudaraan.
Berikut adalah hitung mundur menuju Hari Raya Galungan berikutnya. Pantau terus untuk mengetahui sisa waktu Anda mempersiapkan diri menyambut hari yang penuh berkah ini.
Semoga perayaan Hari Raya Galungan senantiasa membawa kedamaian, kebahagiaan, dan kesejahteraan bagi seluruh umat. Rahayu!