Ilustrasi Weton
Dalam tradisi masyarakat Jawa, weton atau hari kelahiran memiliki peranan penting dalam memprediksi nasib, karakter, hingga kecocokan pasangan hidup. Konsep ini telah diwariskan turun-temurun dan dipercaya membawa keberkahan serta panduan dalam menjalani kehidupan. Gus Baha, seorang ulama karismatik yang dikenal luas dengan tafsir Al-Qur'an dan hadisnya yang mendalam, juga memberikan pandangan menarik mengenai hitungan weton.
Meskipun Gus Baha seringkali menekankan pentingnya tawakal dan doa kepada Allah SWT, beliau juga tidak menutup mata terhadap kearifan lokal yang ada. Pendekatannya terhadap weton lebih bersifat sebagai alat bantu untuk memahami diri dan lingkungan, bukan sebagai penentu mutlak takdir. Baginya, segala sesuatu yang terjadi di dunia ini adalah kehendak Allah, termasuk perputaran hari dan pasaran dalam penentuan weton.
Hitungan weton didasarkan pada dua elemen utama: hari dalam kalender Masehi dan pasaran dalam kalender Jawa. Masing-masing hari dan pasaran memiliki nilai atau bobot tertentu.
Untuk menghitung weton seseorang, Anda perlu menjumlahkan nilai hari kelahiran dengan nilai pasaran kelahirannya. Misalnya, seseorang yang lahir pada hari Minggu Legi, maka perhitungannya adalah 5 (Minggu) + 5 (Legi) = 10. Angka inilah yang kemudian diinterpretasikan lebih lanjut.
Gus Baha mengajarkan bahwa angka weton yang dihasilkan bukanlah sebuah vonis, melainkan sebuah potensi atau kecenderungan. Beliau seringkali mengaitkan hal ini dengan konsep ujian kehidupan dari Allah. "Setiap manusia diberi ujian yang berbeda-beda. Ada yang diuji dengan kelancaran rezeki, ada yang diuji dengan kesulitan. Weton bisa menjadi salah satu cara kita memahami ujian apa yang mungkin sedang atau akan kita hadapi," ujar Gus Baha dalam salah satu tausiyahnya.
Pendekatan Gus Baha menekankan bahwa kunci utama adalah bagaimana seseorang merespons potensi yang ada. Jika weton menunjukkan potensi rezeki yang baik, hal itu tidak berarti rezeki akan datang begitu saja tanpa usaha. Sebaliknya, jika weton menunjukkan potensi kesulitan, itu bukan berarti pasrah tanpa daya. Keduanya membutuhkan ikhtiar, doa, dan kesabaran.
Setiap kombinasi weton dipercaya memiliki karakteristik dan sifat bawaan yang berbeda. Gus Baha dalam pandangannya seringkali menyoroti bahwa sifat seseorang dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk didikan, lingkungan, pergaulan, dan tentu saja, ikhtiar untuk memperbaiki diri. "Jika Anda merasa punya sifat buruk, jangan salahkan weton Anda. Salahkan diri Anda yang belum berjuang untuk menjadi lebih baik. Allah Maha Pengampun dan Maha Memberi Taufiq," jelasnya.
Beliau juga mengingatkan bahwa penafsiran sifat berdasarkan weton tidak boleh sampai membuat seseorang sombong atas kelebihan yang mungkin terlihat, atau berkecil hati atas kekurangan yang teridentifikasi. Sifat mulia seperti sabar, tawadhu, ikhlas, dan pemaaf adalah hasil dari perjuangan spiritual yang harus terus diasah.
Salah satu aplikasi paling populer dari hitungan weton adalah dalam menentukan kecocokan antara calon pasangan suami istri. Dalam pandangan Gus Baha, konsep kecocokan ini bisa dilihat dari sudut pandang bagaimana kedua individu dapat saling melengkapi, saling menguatkan, dan bersama-sama mendekatkan diri kepada Allah.
"Pernikahan itu ibadah. Jika pasangan Anda memiliki kelebihan yang tidak Anda miliki, gunakan itu untuk saling menutupi kekurangan. Jika Anda melihat ada potensi gesekan dalam weton, jadikan itu sebagai pengingat untuk lebih banyak bersabar, berlapang dada, dan memperbanyak doa agar rumah tangga sakinah mawaddah warahmah," tutur Gus Baha. Beliau menegaskan bahwa cinta, pengertian, komunikasi, dan komitmen adalah fondasi yang lebih kuat daripada sekadar perhitungan weton semata.
Secara keseluruhan, pandangan Gus Baha mengenai hitungan weton adalah bahwa ia merupakan salah satu bentuk kearifan lokal yang bisa dijadikan referensi. Namun, ia tidak boleh menjadi tuan atas diri sendiri. Takdir utama manusia tetap berada di tangan Allah SWT. Segala upaya, doa, dan tawakal kepada Sang Pencipta adalah kunci utama dalam menghadapi segala aspek kehidupan, termasuk yang berkaitan dengan makna di balik hitungan weton.
Memahami weton dapat memberikan gambaran awal mengenai potensi diri, namun usaha untuk terus belajar, memperbaiki diri, dan beribadah adalah jalan yang paling utama. Ingatlah bahwa setiap detik kehidupan adalah anugerah dan kesempatan untuk meraih ridha-Nya.