Ilustrasi representasi kitab suci
Pertanyaan mengenai jumlah ayat dalam Al-Qur'an adalah salah satu topik yang sering muncul dalam diskusi keislaman. Sebagai kitab suci umat Islam, Al-Qur'an adalah sumber hukum utama dan petunjuk hidup yang diyakini diturunkan secara bertahap kepada Nabi Muhammad SAW selama kurang lebih 23 tahun. Namun, ketika kita mencari jawaban pasti mengenai total angkanya, kita akan menemukan bahwa terdapat beberapa riwayat dan metodologi penghitungan yang berbeda.
Secara umum, kesepakatan di antara para ulama mengenai jumlah total ayat Al-Qur'an berkisar pada angka yang sangat dekat, namun perbedaan minor tetap ada tergantung pada mazhab atau cara mereka menentukan batas akhir sebuah ayat. Ada beberapa cara utama penghitungan yang dikenal:
Meskipun ada variasi ini, angka yang paling sering dijadikan rujukan dan tertera pada mushaf-mushaf standar modern adalah 6.236 ayat.
Salah satu sumber utama perbedaan penghitungan adalah status hukum Bismillahirrahmanirrahim (Basmalah) di awal setiap surat. Dari 114 surat dalam Al-Qur'an, hanya Surat At-Taubah yang tidak diawali dengan Basmalah secara eksplisit. Sementara itu, Surat Al-Fatihah, yang merupakan surat pertama, memiliki tujuh ayat, dan Basmalah dihitung sebagai ayat pertama.
Jika kita memasukkan Basmalah di setiap surat (total 113 kali penambahan), maka jumlah total ayat akan meningkat. Namun, dalam standar penghitungan Kufah yang paling populer, Basmalah di awal surat selain Al-Fatihah tidak dihitung sebagai ayat mandiri, melainkan sebagai pemisah atau pembuka yang tidak dihitung dalam total ayat surat tersebut.
Fokus utama umat Islam terhadap Al-Qur'an bukanlah sekadar menghafal total jumlah ayatnya, melainkan memahami dan mengamalkan pesan yang terkandung di dalamnya. Keunikan Al-Qur'an terletak pada struktur dan isinya:
Pengetahuan mengenai jumlah ayat ini juga sangat penting dalam tradisi ilmu Qira'at (ilmu membaca Al-Qur'an). Para qari dan penghafal Al-Qur'an seringkali menggunakan penanda ayat sebagai patokan dalam sesi tilawah mereka. Mereka harus sangat teliti dalam mengidentifikasi di mana satu ayat berakhir dan ayat berikutnya dimulai, karena kesalahan pemotongan ayat dapat mengubah makna kalimat secara signifikan.
Walaupun perbedaan angka seperti 6.236, 6.214, atau angka lainnya ada, hal ini tidak mengurangi keotentikan dan kemurnian Al-Qur'an itu sendiri. Perbedaan tersebut lebih bersifat metodologis mengenai bagaimana batas akhir sebuah kalimat (ayat) ditetapkan secara visual dalam penulisan mushaf, bukan pada isi wahyu yang diturunkan.
Jadi, untuk menjawab pertanyaan utama: jumlah ayat dalam Al-Qur'an yang paling umum diakui dan digunakan saat ini adalah 6.236 ayat, berdasarkan metodologi penghitungan Kufah. Angka ini mewakili kesatuan teks suci yang telah dijaga kemurniannya dari zaman Nabi hingga sekarang, menjadi petunjuk abadi bagi miliaran umat manusia.